4 Pejabat Samosir tersangka korupsi pembangunan irigasi

Merdeka.com - Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan irigasi dan bendungan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Samosir tahun anggaran 2008-2010. Mereka diduga telah melakukan korupsi dana proyek Rp 2,5 miliar.

"Empat tersangka tersebut di antaranya mantan Kadis PU Kabupaten Samosir tahun 2008 sampai 2010 berinisial PS," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Marcos Simaremare, Minggu (22/7). PS merupakan adik ipar dari Bupati Samosir. Kini dia menjabat Kepala Dinas Tarukim Kabupaten Samosir.

Selain PS, tiga tersangka lainnya masing-masing Ketua Panitia Lelang berinisial AP yang juga Kabid Realisasi di Dinas PU Samosir, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan berinisial MS yang juga Kasubbid Sarana dan Prasarana Umum, dan pelaksana kegiatan berinisial ML.

Kasus dugaan korupsi pembangunan Irigasi dan Bendungan Siutolan di Kecamatan Nainggolan, Samosir, dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan pada 25 April 2012. Tak kurang dari 18 saksi sudah menjalani pemeriksaan. 

"Semula tim penyidik mendapat laporan dari masyarakat. Karena adanya indikasi korupsi, lantas dilakukan penyelidikan. Dari penyidikan ini diketahui modusnya adalah penyimpangan bestek atau pengurangan volume," ujarnya.

Marcos menambahkan, tim penyidik Kejati Sumut sedang menjadwalkan pemanggilan PS, AP, MS, dan ML untuk diperiksa sebagai tersangka. "Keempatnya belum ditahan," paparnya.

Kejati Sumut juga terus mengembangkan kasus ini. Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka bakal bertambah.

Seiring penyidikan, Kejati Sumut juga menunggu hasil audit BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut untuk mengetahui secara pasti jumlah kerugian negara dalam kasus ini.