Merdeka.com - Sebanyak 3.693 atau 3,43 persen balita di Kota Depok mengalami stunting. Jumlah tersebut didapat berdasarkan angka dari Dinas Kesehatan Kota Depok melalui kader PKK.
Dari jumlah tersebut, 70 persen balita yang mengalami stunting berasal dari kalangan mampu dan hanya 30 persen saja yang dari keluarga miskin.
"Dari 3.693 balita, 30% berasal dari masyarakat miskin. Berarti 70% berasal dari kalangan mampu," kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, Jumat (24/6).
Dia menduga, pemicu terjadinya balita stunting pada keluarga mampu dikarenakan pola asuh. Misalnya ibu bekerja yang tidak sempat memasak sehingga memberikan makanan siap saji pada balita. Faktor lainnya karena anak-anak kurang nafsu makan lantaran tidak disuapi langsung oleh ibunya yang bekerja.
"Pola asuh artinya dalam memberikan makan balita banyak diserahkan ke asisten rumah tangga karena kesibukan sang ibu yang bekerja. Sehingga makanan balita tidak sehat, atau tidak sesuai asupan dari yang seharusnya," ungkapnya.
Dugaan lainnya karena kesalahan cara memasak. Hal ini menyebabkan hilangnya kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi balita. Bisa jadi, sambung dia karena anak hanya dijejali makanan yang dibeli di luar rumah.
"Atau anak dimanjakan dengan makanan tidak sehat seperti jajanan," jelasnya.
Angka stunting di Kota Depok secara global paling rendah se-Jawa Barat. Data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 tercatat, balita stunting di Depok sebanyak 12,3%. Jika dibandingkan secara global di Jabar mencapai 24,5 persen. Angka tersebut menurutnya tidak sesuai dengan yang dimiliki Kota Depok berdasarkan data Dinkes Depok.
"Kota Depok tahun 2021 masih memiliki angka stunting terendah se-Jawa Barat, yaitu 12,3% menurut Studi Status Gizi Indonesia. Angka ini terkecil di Jabar di mana Jabar di angka 24,5%," katanya.
Imam menuturkan, untuk menekan angka stunting di Depok dibuat program D'sunting menara (Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok Ramah Anak). Program ini dibuat dengan melibatkan kegiatan yang dipelopori oleh para kader PKK se-Kota Depok.
"Kami bersama Wagub Jabar deklarasi untuk menurunkan angka prevalensi stunting Jabar dengan membentuk satgas khusus stunting tingkat desa dan kelurahan sekaligus peluncuran gerakan Ngawal Jawa Barat New Zero Stunting (Ngabring)," tutupnya. [ray]
Baca juga:
Stunting dan Anemia Masih Menghantui Anak-anak di Indonesia
Pemberdayaan PAUD dalam Upaya Penurunan Stunting di Indonesia Melalui
Puluhan Ribu Anak di Garut Alami Stunting, Jumlahnya Diperkirakan Terus Bertambah
Markas PDIP Kedatangan Ratusan Ibu Hamil dan Calon Pengantin, Ada Apa?
Ribuan Balita di Bogor Sangat Kurus, Pemkab Upayakan Perbaikan Gizi
Advertisement
Imigrasi Mulai Sebarkan Panduan Berperilaku untuk Wisman di Bali
Sekitar 28 Menit yang laluKebakaran Rumah di Pulogadung, 90 Petugas Damkar Dikerahkan
Sekitar 37 Menit yang laluBanyak Dokter Tak Hadir, Pasien RSUZA Banda Aceh Menumpuk di Poliklinik
Sekitar 38 Menit yang laluTenggelam di Danau Puri Tangerang, Dua Remaja Meninggal
Sekitar 45 Menit yang laluLuhut Minta LSM Diaudit: Banyak yang Gunakan Dana Tidak Jelas
Sekitar 54 Menit yang laluKaryawati Dibacok Begal di Bekasi, Polisi Bentuk Tim Kejar Pelaku
Sekitar 1 Jam yang laluAtasi Kemiskinan di Kendal, Ganjar Siapkan Bankeu hingga Hibah Sosial Rp94,6 M
Sekitar 1 Jam yang laluDPR: Insentif Pendanaan Bisa Jadi Strategi Tingkatkan Perempuan dalam Politik
Sekitar 1 Jam yang lalu60 Jenazah PMI Nonprosedural Dipulangkan ke NTT Sepanjang Januari-Juni 2023
Sekitar 1 Jam yang laluDiduga Kelelahan, Driver Ojol Meninggal Dunia di Shelter Stasiun Depok Baru
Sekitar 1 Jam yang laluLuhut Tegaskan Jokowi Tidak Ikut Campur Perseteruannya dengan Haris dan Fatia
Sekitar 2 Jam yang laluTata Kelola Manajemen ASN Pemkab Banyuwangi Raih Dua Penghargaan BKN Award
Sekitar 2 Jam yang laluMegawati Sindir Orang Tidak Akui Hari Pancasila: Jangan Hidup di Indonesia
Sekitar 2 Jam yang laluDiduga Dicekoki Sabu-Sabu, Balita 3 Tahun di Samarinda Tak Tidur Tiga Hari
Sekitar 2 Jam yang laluJangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Sekitar 3 Jam yang laluBikin Oli Abal-Abal, Komplotan Ini Cuan Rp6,5 Miliar Sebulan
Sekitar 5 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 7 Jam yang laluPasien Purnomo Polisi Baik Keluarkan Ilmu Kebal di Depan Calon Jenderal
Sekitar 8 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami