3 Titik Longsor di Madina Hambat Distribusi Bantuan Untuk Korban Banjir
Merdeka.com - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara sudah mulai surut. Sebagian warga masih mengungsi, termasuk puluhan keluarga yang rumahnya hanyut terbawa arus Sungai Batang Natal.
"Terdapat 77 rumah yang hanyut. Kondisi sekarang, warganya masih terus di pengungsian, juga ada yang mengungsi di rumah-rumah keluarga," kata M Yasir Nasution, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Jumat (9/11) petang.
Kondisi cuaca yang masih hujan membuat warga di beberapa kecamatan di Madina khawatir.
"Di Kecamatan Batang Natal ada 200 KK yang tinggal di pinggir sungai yang memilih mengungsi di kantor kecamatan dan balai desa," sebut Yasir.
Sejumlah lokasi di Kecamatan Siabu juga masih digenangi air dengan ketinggian mencapai 30 cm. Sebagian warga juga masih di pengungsian.
Genangan air sudah surut dibanding kemarin. Namun warga tetap khawatir banjir akan kembali terjadi karena hujan terus turun.
"Kita takut luapan mendadak. Kita imbau masyarakat lebih waspada," ucapnya.
Sementara puluhan titik longsor di kabupaten itu sudah hampir seluruhnya dibersihkan. "Di Kecamatan Batang Natal awalnya terdapat 30 titik longsor di badan jalan. Hari ini tinggal 3 titik lagi yang belum selesai pembersihan. Diperkirakan besok pagi sudah bisa dilalui," jelasnya.
Upaya pembersihan ketuga titik longsor ini diharapkan segera rampung. Longsoran itu menghambat pengiriman bantuan ke lokasi bencana yang jaraknya mencapai puluhan kilometer dari Ibu kota.
Sementara jalan utama di Kotanopan yang terputus akibat terjangan banjir telah diperbaiki. Jalur itu sudah bisa dilakui mobil. Namun aparat setempat belum mengizinkan kendaraan besar untuk melintas, karena lintasannya masih lembek.
"Jalan itu dari bekas sawah ditimbun. Jadi masih lembek. Terus kita perbaiki agar bisa menjadi lancar," papar Yasir.
Upaya lain yang dilakukan BPBD bersama instansi terkait yakni pembersihan kompleks pendidikan yang terdampak banjir. Kegiatan belajar-mengajar diharapkan sudah dapat berlangsung Senin pekan depan.
Seperti diberitakan, 77 rumah hanyut terbawa arus Sungai Batang Natal, di Kecamatan Lingga Bayu dan Kecamatan Batang Natal, Madina, Rabu (7/11) malam. Banjir juga melanda sejumlah titik di 13 kecamatan di kabupaten itu.
Seorang warga meninggal dunia akibat tertimbun longsor. Korban meninggal bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. "Rumahnya tertimbun longsor, sudah dievakuasi dan dimakamkan," jelas Yasir
Banjir dan longsor di Madina terjadi menyusul hujan dengan intensitas tinggi yang melanda kawasan itu sejak Rabu (7/11) sore. Hujan yang merata itu memicu genangan air dan luapan sungai, termasuk Sungai Batang Natal dan Sungai Batang Gadis.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaSetelah musibah longsor beberapa waktu lalu, hari ini Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) kembali difungsikan.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca Selengkapnya