Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh, Ini Treatment Rumah Sakit

3 Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh, Ini Treatment Rumah Sakit Konpers Pasien Covid-19 Sembuh di Kota Malang. ©2020 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Tiga pasien Covid-19 di Kota Malang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh rumah sakit, tempatnya dirawat. Dua pasien sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), dan satu lagi sembuh usai pengobatan di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen Malang.

Kabar pasien sembuh dari Covid-19 memang menjadi berita melegakan di tengah wabah yang hingga saat ini belum memunculkan tanda surut. Ketiga pasien tersebut kondisinya membaik dan memasuki fase penyembuhan yang dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah, serta menjalankan self isolation (isolasi diri).

Ketua Tim Penyakit Infeksi Re-emerging RSSA Malang, Didi Chandradikusuma, mengatakan banyak faktor yang menjadikan pasien segera sembuh. Tetapi yang dilakukan oleh rumah sakit sesuai standar sebagaimana ketentuan dalam guideline, di samping kondisi pasiennya itu sendiri.

"Tidak semua jelek kondisinya, memang dari beberapa pasien yang dirawat itu rujukan dari rumah sakit lain yang kita tidak tahu karena panik atau gimana, perubahannya kurang begitu cepat, akhirnya dirujuk ke RSSA. Di sini perawatannya standar, seperti yang ada di guideline yang kita punya itu. Kebetulan membaik lah, ya kebetulan (sembuh)," kata Didi dengan nada senyum saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (30/3).

Didi memastikan, apa yang diberikan rumah sakit pada ketiganya merupakan standar pelayanan pasien Covid19 dan tidak membeda-bedakan. Rumah sakitnya memang tersedia obat khusus yang diberikan kepada pasien, tetapi hanya yang kondisi parah dan tentu disesuaikan kondisi klinisnya.

"Ada obat-obatan khusus tetapi karena persediaan terbatas, maka kami melakukan pemberiannya hanya kepada kasus-kasus yang sangat berat. Jadi selektif, sampai saat ini tidak semua yang pakai obat itu, masih beberapa, tapi tidak semua pasien," katanya.

Pemberian Obat Mengacu Guideline

Didi menyatakan, banyak jenis obat-obatan yang digunakan bagi pasien Covid-19 yang semua mengacu pada guideline. Ia menyebutkan di antaranya Osoltamivir dan Chloroquine.

"Osoltamivir dan Chloroquine, gitu-gitu lah. Tidak ada (bedanya), sama saja, cuma beda itu perlakuan pada transmisinya," tegasnya.

Dijelaskan Didi, kalau pasien bukan Covid-19, rumah sakit tidak terlalu khawatir dengan penularan baik terhadap petugas dan orang lain. Sehingga pakaian tenaga media cukup Alat Pelindung Diri (APD) standar. Tetapi kalau Covid-19 ini, sebagai emergency untuk urusan penularannya sehingga APD harus mendapat perhatian khusus atau lengkap.

"Yang lainnya itu tidak ada yang beda, antara pasien pneumonia yang lain dengan yang Covid. Sesuai dengan kondisi klinis. Yang membedakan hanya ruangan dan perlakuan transmisi penyakitnya, itu saja," tegasnya.

RSSA sebagai rumah sakit rujukan utama juga memiliki keterbatasan, baik ruangan maupun tenaga medis. Sehingga memang disepakati hanya pasien kondisi berat yang akan dirujuk. Kalau pneumonianya ringan, cukup dirawat di rumah sakit terdekat yang sudah ditunjuk.

"Tidak perlu seluruhnya dirujuk ke RSSA. Sekarang sudah mulai banyak rumah sakit menyiapkan ruang isolasinya, rumah sakit swasta dan pemerintah di Kabupaten, Kota Malang. Sehingga yang dirujuk itu benar-benar yang memang perlu perawatan yang khusus," terangnya.

Sebelum dirujuk pun harus melalui mekanisme konsultasi lewat hotline RSSA, bahkan dokter dapat berkonsultasi tentang pasiennya. Rumah sakit yang merawat suspect akan konsultasi terlebih dahulu kondisi pasiennya dengan didukung penjelasan hasil lab dan lain sebagainya. Hotline memiliki tim ahli dari berbagai disiplin ilmu di antaranya paru, radiologi, penyakit dalam, anastesi, dan lain-lain.

"Kita bahas, oh ini bukan arah ke PDP, nggak usah dirujuk. Hgemonia biasa, ini harus dirujuk, atau diobati saja di sana, teruskan terapinya, ya seperti itulah komunikasinya. Itu penting buat kita," ungkapnya.

"Lebih baik diskusi di awal, daripada semuanya langsung dikirim ke RSSA. Nanti penuh ruangannya, nanti kita kelabakan," ungkapnya

Pelayanan Maksimal Meski Terbatas

Didi menambahkan, yang sebenarnya telah diberikan rumah sakitnya bukan sebuah penanganan ideal atau super. Tetapi sebagai rumah sakit rujukan, pihaknya harus membagi peran penanganan dengan rumah sakit lain mengingat keterbatasan mereka.

"Saat ini masih 5 tempat tidur yang tersedia. Tapi sudah nggak lama lagi, kita siapkan 34 tempat tidur lagi untuk tambahan perawatan. Sekarang masih 5 yang ready, tetapi yang 34 itu tinggal menunggu hari saja," jelasnya.

Sementara sekretaris Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan penanganan pasien Covid-19 sudah memenuhi standar prosedur yang dilaksanakan oleh masing-masing rumah sakit, baik urusan perawatan maupun pengobatannya. Tetapi pasien memang harus membangun kekuatan dari dalam dirinya untuk sembuh.

"Dari pasiennya sendiri yang membangun kekuatan dari dalam. Artinya memiliki semangat untuk tetap patuh disiplin selama perawatan. Sehingga setiap hari selama perawatan dipantau rumah sakit membaik, dari kondisi lewat hasil labnya dan lain-lain," katanya.

Selain itu, anggota keluarga memiliki peran penting dalam memberikan semangat pada pasien selama mendampingi perawatan. Begitupun para tetangga terdekat, harus memberi dukungan yang mendorong pasien dalam penyembuhan.

"Tidak kalah penting peran daripada masyarakat. Masyarakat yang ada di sebelah, di sekitar rumahnya, sehingga keberadaan selama di Rumah Sakit akan menjadi lebih ringan," katanya.

Jangan sampai tetangga justru memberikan stigma yang tidak bermanfaat dalam proses penyembuhan.

Pulang Usai 10 Hari Perawatan

Begitu kondisi klinis pasien membaik dan tidak ditemukan kelainan dari sisi hasil pemeriksaan laboratoriumnya, maka Tim Ahli Klinis Pinere (Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging) pasti segera memulangkan pasien tersebut. Rata-rata pasien yang dipulangkan antara 10-12 hari perawatan.

"Nah itu semua menjadi bekal tersendiri dari yang bersangkutan beberapa hari perawatan sudah dinyatakan baik dan sehat. Rata-rata bisa dipulangkan antara 10-12 hari," terangnya.

Saat datang kondisi klinis pasien memang muncul semacam kekhawatiran saat ditetapkan PDP. Namun beberapa pesan disampaikan tenaga medis, dokter dan lain-lain, akan membuka apa sebenarnya yang terjadi di dalam diri pasien. Pasien akan paham bagaimana nantinya selama perawatan di Rumah Sakit

Husnul juga mengatakan, hingga saat ini belum tersedia obat secara khusus untuk penanganan Covid-19. Tetapi tim ahli dalam perawatan dan penatalaksanaannya melihat kondisi klinis dan pemeriksaan penunjangnya.

"Misalnya di thorak ada penyumbatan pneumonia, oh ada rasa sesak, kemudian keluhannya yang lain. Pneumoninya juga ditatalaksana, sehingga untuk obat-obatannya itu referensinya itu di rumah sakit," katanya.

Kata Husnul, Tim Pinere atau Satgas Covid19 tidak hanya satu dokter ahli saja, tetapi dari beberapa sudut ilmu keahlian. Selama penanganan tentu berlangsung diskusi terhadap pasiennya tersebut.

Baik Didi maupun Husnul mengaku lega kalau pasiennya sembuh dari penyakit yang diderita dan tentu berharap khususnya kasus Covid-19 dapat tertangani dengan sebaik-baiknya. Semua pihak dapat bekerja sama, terutama masyarakat agar terus menjaga diri agar pasiennya tidak bertambah terus.

Secara nasional per Minggu, 29 Maret 2020 jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 64 orang dan 116 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara kasus di Indonesia sebanyak 1.285 orang positif terjangkiti virus Corona dari 6.500 spesimen atau orang yang menjalani tes.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.

Baca Selengkapnya
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit

Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri
Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri

RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit

Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.

Baca Selengkapnya