3 Hari Dirawat Usai Dibacok Rekannya Saat Salat, Ketua Masjid di OKI Meninggal Dunia
Merdeka.com - Muhammad Arif (61) dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di rumah sakit. Ketua Masjid Nurul Iman Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, itu dibacok sesama pengurus, Meyudin (49) gara-gara kotak amal masjid.
Wakil Ketua Masjid Nurul Iman Abu Nawas mengungkapkan, korban meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Senin (14/9) pukul 04.30 WIB. Sebelumnya, korban dirujuk dari RSUD Kayuagung karena lukanya cukup parah sehingga perlu tindakan medis lebih lanjut.
"Beliau meninggal Subuh tadi sekitar pukul 04.30 WIB di RSMH Palembang," ungkap Abu Nawas.
Kondisi kesehatan korban terus menurun meski tim medis telah melakukan tindakan operasi di leher belakang atau sekitar telinga dan kepala. Di sana luka paling parah dari luka satunya yang berdekatan.
"Almarhum alami dua luka dan sudah dioperasi," ujarnya.
Menurut dia, jenazah akan dimakamkan di kampung kelahirannya di Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Tanjung Lubuk, OKI. Pemakaman dilakukan secara biasa karena kematiannya tidak ada kaitan dengam Covid-19.
"Semua masyarakat sangat kehilangan akan kepergian beliau, karena sosoknya sangat baik dan disegani semua orang," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, OKI, dibuat gempar dengan kasus pembacokan yang dialami Ketua Masjid Nurul Iman, Muhammad Arif. Pelaku tak lain adalah rekannya sendiri yang juga pengurus masjid bernama Meyudin.
Peristiwa itu terjadi saat korban sedang salat Magrib berjamaah di masjid itu, Jumat (11/9). Tiba-tiba datang pelaku dengan berpakaian salat sambil membawa parang langsung menebas leher korban sebanyak dua kali.
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil itu terkapar bersimbah darah dan dibawa warga ke RSUD Kayuagung. Sementara pelaku langsung diamankan warga dan polisi di lokasi kejadian.
Meyudin telah ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus penganiayaan. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid. Padahal selama lima tahun menjabat pengurus masjid, dia selalu menangani bidang itu.
Penarikan kunci kotak amal itu terjadi sesuai salat Jumat atau beberapa jam sebelum pembacokan. Namun, tidak diketahui penyebab pensiunan pegawai negeri sipil itu tak lagi mempercayakan kotak amal kepada tersangka.
Atas perbuatan itu, tersangka mendekam di sel tahanan Mapolsek Kayuagung dan dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiyaan dengan ancaman lima tahun penjara. Barang bukti diamankan sebilah parang sepanjang 50 sentimeter.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 4 Kali Lakukan Aksi Pencurian Kotak Amal Masjid, Pria Ini Akhirnya Diringkus Polisi
Bulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.
Baca SelengkapnyaDendam karena Digantikan Jadi Imam, Kakek 80 Tahun di Maros Tombak Tetangga dalam Masjid
Seorang pria lansia di Maros, Daeng Supu (80) ditangkap karena menikam imam masjid Desa Baruga bernama M Amir Abbas (54), Rabu (24/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaPenjelasan TNI Soal Warga Labuanbatu Meninggal Usai Ditahan Saat Hendak ke Masjid karena Ada Kunjungan Jokowi
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0209/LB, Letkol. Inf. Yudi Ardiyan Saputro buka suara terkait meninggalnya Marhan Harahap.
Baca SelengkapnyaIstri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua
Nyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnya7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaSering Berulah, Geng Remaja di Aceh Besar Ini Disanksi Sebulan Tadarus Alquran di Kantor Polisi
Kelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca Selengkapnya