22 Kasus pelanggaran pemilu diajukan ke pengadilan

Merdeka.com - Kabaharkam Polri Irjen Pol Putut Eko Bayuseno menyatakan, polisi telah menerima 66 laporan pelanggaran pemilu menjelang proses pemungutan suara pada 9 April mendatang. Dari jumlah itu, masing-masing terdiri dari 45 kasus sebelum kampanye dan 21 kasus sepanjang tahap kampanye.

"Di antara 66 kasus yang diproses penyidikan oleh penyidik Bareskrim Polri dan Polda jajaran, sudah 22 kasus yang maju ke sidang pengadilan," ungkap Irjen Putut dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (4/4).

Sementara, 23 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan dan 14 sisanya terpaksa dihentikan karena tidak cukup bukti, cacat hukum acara atau buka tindak pidana pemilu.

Saat menutup video conference bersama jajaran Polda dan Polres se-Indonesia, Kapolri Jenderal Pol Sutarman menitip pesan agar seluruh personel yang bertugas di TPS dapat bertindak netral, tidak memihak dan memastikan pemungutan suara berlangsung aman.

"Penghitungan suara dan pengiriman kotak suara yang berisi surat suara hasil pemungutan suara dan hasil rekapitulasi penghitungan suara dikawal dari TPS sampai ke PPS dan PPK secara lengkap aman, tertib, lancar dan tidak ada penyimpangan," pinta Sutarman.