13 Mahasiswa Asal Aceh Tinggal di Wuhan Sudah Berada di Natuna
Merdeka.com - 13 Mahasiswa asal Aceh yang dievakuasi dari Wuhan oleh Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu sudah berada di Natuna untuk proses observasi. Setelah 14 hari berada di sana, baru mereka diizinkan untuk kembali ke Serambi Makah.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengatakan, 13 mahasiswa yang berada di Natuna sekarang dalam kondisi sehat. Begitu juga mahasiswa lainnya yang pulang dari China dalam keadaan sehat.
"Nanti, jika sudah 14 hari, Pemerintah Aceh akan jemput mereka ke sana, di Batam atau Natuna," kata dr Hanif, Senin (3/2) di Banda Aceh.
Kata Hanif, belum ada satupun terpantau juga melapor atau yang mendatangi rumah sakit walau sekedar mengeluh demam dan sakit. Harapannya semua sehat terus sampai batas 14 hari sejak tiba di Aceh.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan disebut sudah sejak awal menjalankan intruksi Plt Gubernur Aceh untuk mempersiapkan diri membantu mahasiswa Aceh yang pulang dari berbagai kota di China. Termasuk sudah mempersiapkan dua rumah sakit rujukan untuk penanganan virus Corona yang sedang mewabah di China.
"Dua rumah sakit, satu RSZUA di Banda Aceh dan RS Cut Mutia di Lhokseumawe kita siapkan untuk menjadi rumah sakit rujukan untuk membantu jika ada pasien suspect virus corona," kata Hanif.
Haif melaporkan, untuk mengantisipasi keadaan yang oleh WHO dinyatakan darurat global terkait virus corona, pihak Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kesehatan juga menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk dua rumah sakit.
"Kita juga sudah kirim APD ke dua rumah sakit rujukan, untuk kesiapan jika ada kasus," tambahnya.
Hanif juga memastikan adanya komunikasi dan koordinasi dengan Kemenkes, termasuk soal keberadaan dua rumah sakit rujukan, yaitu RSZUA dan RS Cut Mutia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaBuah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnya