1,3 Juta Keluarga di Banten Berisiko Memiliki Anak Stunting
Merdeka.com - Sebanyak 1,3 juta keluarga di Banten berisiko mempunyai anak stunting. Angka ini didasarkan pada sejumlah indikator yang ditemukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten.
"Keluarga yang berisiko mempunyai anak stunting dilihat dari ibunya terlalu sering melahirkan, terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, dan jarak melahirkan terlalu dekat, serta keluarga yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak dan tidak memiliki jamban. Risiko terhadap stunting," ujar Plt Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Banten Dadi Ahmad Roswandi, Kamis (27/10).
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Saat ini Provinsi Banten dengan jumlah penduduk 12 juta masuk 12 besar kasus stunting tertinggi di Indonesia.
Pandeglang Tertinggi
Dadi berharap angka stunting di Banten dapat terus turun. Dia mengajak seluruh pihak terlibat untuk mewujudkannya.
"Berbagai pendampingan perlu dilakukan untuk mencegah stunting di Provinsi Banten. Mulai dari pendampingan calon pengantin, hingga pendampingan persalinan balita,"ujarnya.
Diketahui, angka prevalensi stunting di Provinsi Banten pada tahun 2021 mencapai 24,5 persen dari data jumlah balita. Sementara angka prevalensi stunting tertinggi ada di Kabupaten Pandeglang dengan 37,8 persen, diikuti Lebak 27,3 persen, Kabupaten Serang 27,2 persen. Kota Serang 23,4 persen, Kabupaten Tangerang 23,3 persen, Kota Cilegon 20,6 persen, Kota Tangsel 19,9 persen, dan Kota Tangerang 15,3 persen.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaBKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaPembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendukung program pencegahan dan penurunan angka prevalensi stunting.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca Selengkapnya