Ikuti Jejak BI, Bank BRI Siap Naikkan Suku Bunga
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkk akan melakukan penyesuaian suku bunga mengikuti langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), dari sebelumnya 3,75 persen menjadi 4,25 persen.
Namun secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah.
"Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda beda antar masing masing bank," ujar Corporate Secretary BRI Aestika Oryza kepada Merdeka.com di Jakarta, Senin (26/9).
Aestika memproyeksikan, kenaikan suku bunga acuan akan menyebabkan peningkatan perebutan dana di masyarakat. Akan tetapi, perebutan dana di masyarakat tidak akan seketat pada saat pertumbuhan kredit mencapai double digit.
Di sisi lain, likuiditas perbankan khususnya BRI saat ini berada dalam kondisi yang memadai. Di mana, pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI secara konsolidasian mencapai 88,5 persen pada akhir kuartal II-2022.
Selain itu, BRI memproyeksikan perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit. Mengingat, suku bunga kredit bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional.
Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat," ucapnya.
Oleh karenanya, BRI tetap optimistis pertumbuhan target kredit tahun 2022 tetap tercapai. Yakni, berkisar 9 sampai 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Sampai dengan saat ini tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun. Khusus untuk penyaluran kredit kepada segmen UMKM, kami proyeksikan akan terus tumbuh dengan main driver pada segmen ultra mikro dan mikro," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca Selengkapnya