Sejarah penaklukan wilayah di sekitar Danau Toba

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang nama Raja Si Singamangaraja XII? Beliau adalah salah satu raja yang pernah memimpin Kerajaan Batak. Pada awalnya, raja ini merasa terancam dengan munculnya usaha penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Belanda. Akhirnya, muncul perlawanan dari rakyat yang menyebabkan pecahnya Perang Batak.

Pertempuran pertama Perang Batak ini ada di Bahal Batu. Raja dan para rakyatnya sudah melakukan perlawanan semaksimal mungkin, tapi kekuatannya masih nggak seimbang dengan tentara Belanda. Hal ini menyebabkan pasukan Sisingamangaraja harus kembali supaya korban nggak terus berjatuhan.

Perang Batak ini juga menyebar ke daerah lain dan Belanda juga mulai melakukan penyerangan ke wilayah Bakkara. Di Bakkara ini, ada benteng dan istana Kerajaan Si Singamangaraja. Ketika mengepung benteng, Belanda mengerahkan beberapa pasukan yang dinilai kuat untuk menaklukkan benteng. Letnan Kitchner melakukan penyerangan dari selatan, sedangkan Chelter ke arah timur dan Van den Bergh menyerang dari barat. Beberapa komandan tempur Belanda masih berusaha untuk memasuki Benteng Bakkara, teapi pasukan Batak melempari mereka dengan batu. Namun, Belanda masih bisa menduduki Benteng Bakkara.

Raja dan para pasukannya bisa meloloskan diri dan pergi ke wilayah Paranginan di wilayah selatan Danau Toba. Namun, Belanda masih terus mengejar pasukan itu. melihat hal itu, raja segera pergi ke wilayah Lintung, Tambunan, Lagu Boti dan Baligie. Dengan pasukannya, Belanda berhasil menguasai semua tempat itu sehingga semua wilayah di dekat Danau Toba sudah berhasil dikuasai. Namun, ini masih belum berakhir, karena Raja Sisingamangaraja masih hidup. Materi ini sangat penting untuk kita pelajari karena berhubungan langsung dengan sejarah kemerdekaan yang sudah dialami oleh para pejuang.