Toyota Indonesia: Koreksi Penjualan, Manajemen Stok, dan Cash Flow akibat Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia melahirkan banyak keterbatasan antara lain lewat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini berdampak besar ke sektor otomotif.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil akan turun sekitar 40 persen menjadi 600 ribu unit pada tahun ini.
Lantas bagaimana PT Toyota-Astra Motor (TAM), pemain terbesar di pasar mobil nasional, melihat kondisi saat ini?
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM, berpendapat bila melihat prediksi ekonomi global dan nasional yang menurun dari para ekonom, Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan, maka pasti berdampak pada industri otomotif nasional.
Pasar akan menurun, apalagi ditambah kebijakan PSBB yang membatasi pergerakan diler dan leasing (perusahaan pembiayaan).
"Dampaknya terhadap penjualan Toyota pasti ada. Tapi saat ini sulit diproyeksikan berapa besar (penurunannya), bila mengacu pada penjualan Maret lalu, karena pada Maret penjualan masih normal selama dua pekan. Jadi dampaknya belum optimal. Kami akan lihat penjualan April ini secara penuh untuk menggambarkan dampaknya ke pasar Toyota akibat Covid-19," ujar Anton dalam wawancara video, kemarin sore.
Menurut Anton, TAM menjadikan penjualan April ini sebagai patokan untuk menentukan dampak penjualan baik whole sales dan retail sales Toyota selama masa pandemi. Pekan depan kami akan melaporkan berapa penurunan pasar Toyota.
Penjualan Ritel Turun 35 persen
Sebagai gambaran, data Gaikindo menyebutkan, di Maret tahun ini, penjualan ritel Toyota turun 35 persen menjadi 17.787 unit dibandingkan Maret tahun lalu. Sedangkan whole sales-nya turun sedikit; 9 persen, menjadi 26.191 unit.
TAM terus-terang kesulitan soal ini, meski mempersiapkan segala lininya berdasarkan seluruh skenario penyelesaian Covid-19 baik V-shape model, U-shape, maupun L-shape.
"Yang jelas kami bersiap di skenario mana pun dengan mempertimbangkan beberapa variabel yang di luar kontrol Toyota, seperti pertumbuhan ekonomi, masa PSBB, dan pergerakan leasing," ungkap Anton.
Manajemen Cash Flow dan Stok
©2016 Merdeka.com
Anton juga mewanti-wanti dalam kondisi seperti ini manajemen stok kendaraan menjadi sangat penting, karena itu sekarang pihaknya komunikasi intens dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memproduksi mobil Toyota.
Sambil berharap kondisi ini bisa pulih lebih cepat, TAM sering berkoordinasi dengan TMMIN untuk mengelola produksi tidak berlebihan. Pada situasi krisis saat ini, manajeman cash flow perusahaan harus diperhatikan dan diperkuat, selain manajemen stok kendaraan.
"Produksi mobil tergantung jumlah permintaan. Jadi prinsipnya, sebagai pihak manufaktur; TMMIN dan ADM (Daihatsu), menunggu proyeksi order dari TAM, seperti volume permintaan berapa besar, modelnya apa saja, dan sebagainya," paparnya.
Volume Produksi Naik 3 Persen di Maret
Data Gaikindo di Maret tahun ini menyebutkan, volume produksi Toyota naik sekitar 3 persen menjadi 43.215 unit dibandingkan bulan sama tahun lalu.
Sejatinya, lanjut dia, volume produki mobil Toyota akan disesuaikan dengan jumlah permintaan saat ini yang cenderung menurun. Toyota Indonesia harus mengelola volume produksinya, supaya stok mobil di TAM dan diler tidak semakin meningkatkan, katena hal ini tidak efisien.
"Kami juga berkomunikasi dan belajar dari pengalaman di negara lain seperti dengan Toyota China, Jepang, dan Eropa. Antara lain belajar cara berkomunikasi dengan konsumen di era pandemi ini," pungkas Anton.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca SelengkapnyaProdusen mobil asal Jepang, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya yaitu Daihatsu, segera berakhir.
Baca SelengkapnyaTotal penjualan mobil hybrid Toyota mencapai 33.603 unit per November, meraih pangsa pasar 54,3 persen di pasar otomotif Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPT Toyota-Astra Motor (TAM) hadirkan program “Layanan Siaga Toyota” melalui total 302 titik layanan servis selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Baca SelengkapnyaSeluruh unit produksi oleh PT ADM Indonesia telah memenuhi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
Baca SelengkapnyaMarjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca Selengkapnya