Bisnis otomotif Astra kian tertekan, pangsa pasar dan laba bersih anjlok
Merdeka.com - Raksasa otomotif di Indonesia, PT Astra International Tbk, mencatat laba bersih Rp 2,1 triliun dari bisnis otomotif di kuartal pertama tahun ini. Namun, laba tersebut turun 8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Di bisnis otomotif, Astra Grup memiliki merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, dan sepeda motor Honda. Sementara total pendapatan usaha Astra Grup tercatat Rp 55,8 triliun dengan laba bersih tercatat sekitar Rp 5 triliun.
"Grup Astra akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat," ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International Tbk, dalam rilisnya pada Merdeka.com, Selasa (24/4).
Penurunan laba bersih bisnis otomotif Astra itu didorong penurunan penjualan mobil Astra sebesar 12 persen menjadi 142 ribu unit. Akibatnya, pangsa pasar Astra anjlok dari 57 persen menjadi 49 persen. Padahal selama tiga bulan pertama tahun ini, kelompok usaha ini meluncurkan tujuh model baru dan dua model revamped.
Sementara di bisnis sepeda motor, penjualan PT Astra Honda Motor stabil di angka 1,1 juta unit. Ini disebabkan pengelolaan inventor dalam rangka peluncuran beberapa model utama. Dampaknya, pangsa pasar AHM juga turun dari 77 persen menjadi 73 persen. Selama periode ini, Astra meluncurkan satu model baru dan lima model revamped.
Di bisnis komponen, Astra Otoparts Tbk, juga mengalami penurunan laba bersih 1 persen menjadi Rp 146 miliar, meski pendapatan usahanya naik 11 persen. Penurunan laba ini disebabkan penurunan kontribusi dari perusahaan patungan entitas asosiasi yang terkena dampak dari kerugian translasi mata uang asing.
Selain bisnis otomotif, kelompok usaha besar di Indonesia ini juga memiliki beberapa bisnis inti, seperti jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; agribisnis; infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.
(mdk/ara)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Inggris Ciptakan Miniatur Mobil Sport yang Harganya Lebih Mahal dari Mobil Asli
Baru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jaga Stabilitas Harga Beras, Peran Satgas Pangan Perlu Diperkuat
Masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya
Sri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya