Pahlawan dari Gang Kembang
Merdeka.com - Di Zaman Belanda jalan itu merupakan akses utama menuju Jakarta dari Kota Depok, Jawa Barat. Letaknya tak jauh dari pusat pemerintahan Depok di Jalan Pemuda. Sejarah Jalan Pemuda memang dikenal sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda era Cornelis Chastelein.
Dulu Jalan Proklamasi dan Jalan Merdeka di Depok II belum ada. Akses ke Jakarta saat itu hanya melalui Jalan Tole Iskandar menuju Jalan Raya Bogor. Bukan Jalan Margonda Raya seperti saat ini. Letak Jalan Tole Iskandar sekitar dua kilometer dari Jalan Pemuda melintasi jembatan Vanus peninggalan Belanda. Nama Tole Iskandar dikukuhkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1/1999 tentang hari jadi dan lambang Kota Depok.
Dia salah satu pahlawan perjuangan Kota Depok selain Margana atau lebih dikenal dengan Margonda. Tole Iskandar memiliki catatan perjuangan tertulis dalam Laskar Pemuda Depok. Laskar itu tersohor dengan sebutan Kelompok 21.
Menurut cerita keponakan Tole Iskandar, Roni Menton, pamannya merupakan komandan Kelompok 21. Saat Indonesia merdeka, tentara Heiho dan Pembela Tanah Air (Peta) dibubarkan. Dari sini semangat para pemuda di Depok menjadi pejuang.
Di sebuah rumah di Jalan Kartini, Tole berikut tujuh bekas anggota Heiho dan 13 anggota Pemuda Islam Depok mengadakan rapat dan diputuskan membentuk Barisan Keamanan Depok. Ide pembentukan itu karena sehabis kemerdekaan situasi di sana tidak menentu. Semua hal berbau belanda dan tidak mau memasang bendera merah putih dianggap musuh.
Buntutnya, pecah insiden di Jalan Pemuda. Masyarakat kampung merebut semua harta melalui peristiwa Gedoran Depok. Mereka menawan para keturunan Belanda Depok ke Bogor. Belanda Depok merupakan mantan pekerja Cornelis Chastelein. Mereka mendapatkan jatah harta warisan Cornelis berupa tanah untuk dikelola.
Pekerja itu didatangkan dari Sulawesi, Kalimantan, Timor dan Bali. Cornelis kemudian membentuk 12 marga untuk mereka setelah penghapusan perbudakan pada 1714.
Dua belas marga itu ialah Laurenz, Loen, Leander, Jonathans, Toseph, Yakob, Sudira, Samuel, Sadok, Isac, Bakas, dan Tholence. Kini keturunan mereka umumnya tinggal di kawasan Depok Lama.
"Pakde saya jadi komandannya," kata Roni saat berbincang dengan merdeka.com di depan rumah Tole Iskandar dulu di Gang Kembang, Ratu Jaya, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa pekan kemarin.
Kelompok 21 dipimpin Tole Iskandar mengumpulkan Belanda Depok di sebuah tempat dekat Stasiun Depok Lama agar tidak menjadi korban dendam terhadap Belanda. Tole juga ikut mengusir pendudukan Belanda di Depok dan terlibat perang di Kalibata serta Bogor.
"Kata ayah saya, dia melindungi orang-orang Belanda Depok saat terjadi peristiwa Gedoran Depok," ujar Roni. "Eyang saya baru mengetahui kalau Tole tentara setelah dia pulang mengenakan baju itu."
Tole Iskandar adalah sulung dari tujuh bersaudara. Adiknya yaitu Tuti, Sukaesih, Sugito, Suyoto, Mulyati, dan Slamet Mulyono. Tole merupakan anak dari pasangan Raden Samidi Darmorahardjo bin Adam dan Sukati binti Raden Setjodiwiryo. Kakeknya merupakan menteri perairan zaman kolonial Belanda di Depok. Dia lahir di Gang Kembang, Ratu Jaya, Kota Depok.
Tole gugur saat berperang dengan Sekutu di Cikasintu, Sukabumi, Jawa Barat, pada 1947 bersama Batalion 8. Saat gugur pangkatnya Letnan Dua. Kini makam Tole Iskandar berada di Taman Makam Pahlawan Greded, Kota Bogor, setelah dipindahkan dari Sukabumi. Saat gugur Tole Iskandar berusia 25 tahun. Keluarga besar Tole Iskandar sekarang bermukim di wilayah Ratu Jaya, Depok.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam parpol di Depok bergabung dalam Koalisi Sama-Sama yang menginginkan perubahan kepemimpinan di kota itu.
Baca SelengkapnyaForm C6 harus sudah diterima warga sebelum pencoblosan.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKerajaan yang dijadikan tema antara lain Aceh, Sunda Kelapa, Jawa Tengah, Bali, Toraja, Medan dan Pasundan
Baca SelengkapnyaKeduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnya