Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nama Sang Imam Masjid Masuk Daftar Cawapres Ganjar

Nama Sang Imam Masjid Masuk Daftar Cawapres Ganjar Ganjar Pranowo. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Telepon selulernya berbunyi, Kamis (20/4). Tertera di layar gawainya nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ganjar Pranowo kaget. Apa maksud panggilan tersebut.

Dalam perbincangan, Hasto meminta Ganjar bersiap terbang ke Jakarta. Kabar dari Hasto itu serba mendadak. Ganjar sama sekali tidak tahu agenda apa bakal dibahas bersama elite PDIP.

"Bung Ganjar, hari Kamis pagi ke Jakarta. Semua rahasia, termasuk keluarga," kata Hasto.

Di ujung telepon, Hasto berpesan jangan memberitahu siapapun soal agendanya di Jakarta. Termasuk sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti. Ditemani ajudan, Ganjar bergegas berangkat ke Bandara.

Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Ganjar diminta berangkat sendiri. Hasto yang langsung menjemput Gubernur Jawa Tengah itu. Mobil yang ditumpangi keduanya menuju Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Istana Batu Tulis adalah tempat yang biasa digunakan Megawati untuk mengambil keputusan penting. Salah satunya mengumumkan Joko Widodo sebagai calon Presiden pada Pemilu 2014 lalu. Batu Tulis merupakan tempat rehat favorit proklamator Soekarno untuk merenung dan bercengkrama dengan warga sekitar.

Di Batu Tulis, Ganjar duduk satu meja dengan Hasto, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto. Obrolan kurang lebih berjalan satu jam. Intinya, Ganjar diminta bersiap karena bakal diumumkan oleh Megawati Soekarnoputri menjadi calon Presiden dari PDIP. Namun ada sejumlah hal yang harus dilakukan Ganjar.

Cerita dari elite PDIP, Ganjar harus menginap satu malam di kamar Soekarno di Batu Tulis. Ganjar diminta merenung dan berkontemplasi soal gagasan, ide dan visinya untuk Indonesia ke depan. Tepat menjelang malam Takbiran dan bertepatan dengan perayaan Hari Kartini.

Panggilan mendadak itu juga disampaikan Hasto kepada Presiden Joko Widodo. Sekjen PDIP Hasto Kristiano dan Prananda Prabowo yang menyarankan pada Megawati untuk mengundang Jokowi. Pertimbangannya soal elektoral.

Megawati setuju. Dia menugaskan Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk menyampaikan undangan kepada Jokowi. Hingga akhirnya, Jokowi terbang dari Solo pada 21 April 2023 dan duduk di tengah Megawati serta Ganjar saat pengumuman capres PDIP.

Singkat cerita, Megawati memutuskan mengusung Ganjar menjadi calon Presiden. Semua diminta mempersiapkan acara deklarasi pada Jumat (21/5) pagi.

"Pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillah, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati saat umumkan Ganjar Capres.

Kini, Megawati tengah menyiapkan calon Wakil Presiden untuk Ganjar. Megawati menyatakan telah mengantongi kurang lebih 10 nama cawapres Ganjar. Bahkan, partai-partai sudah antre mengusulkan nama cawapres.

Sumber merdeka.com di internal koalisi Jokowi membocorkan, Megawati saat ini mempertimbangkan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama menjadi pendamping Ganjar. Satu nama yang menguat adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

"Iya nama Nasaruddin menguat," kata sumber tersebut saat berbincang dengan merdeka.com.

Nasaruddin Umar masuk dalam jajaran Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut sumber kami, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah dipertimbangkan Megawati karena beberapa alasan. Megawati melihat sosok Nasarudin sebagai seorang NU tulen yang punya keilmuan mumpuni, basis NU kuat dan tidak ambisius dalam urusan politik.

Munculnya nama Nasaruddin diusulkan oleh elite-elite PDIP kepada Megawati. Pengurus PDIP merasa Nasaruddin ideal mendampingi Ganjar karena sesuai keinginan Megawati mengusung duet nasionalis-religius. Plus, Nasaruddin dianggap melengkapi Ganjar secara elektoral.

"Dari sisi intelektual masuk, sama profesor doktor. Dari sisi NU masuk, terus akar kuat itu. NU tulen orangnya enggak neko-neko," kata sumber.

merdeka.com telah mencoba mengontak telepon seluler Nasarudin, namun tidak tersambung. Pesan singkat yang dikirim pun belum berbalas.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengakui Nasaruddin menjadi tokoh NU yang masuk bursa Cawapres Ganjar. Nama Nasaruddin disebut-sebut bakal segera dibahas oleh Megawati dan Presiden Jokowi. Basarah menegaskan, keputusan akhir soal cawapres tetap ada di tangan Megawati.

"Kita tunggu saja bagaimana keputusan hasil musyawarah bersama di antara beliau-beliau itu," kata Basarah.

Selain Nasaruddin, radar PDIP juga mengarah ke Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Untuk Gus Yaqut, hasil diskusi antara elite bawah PDIP dan PPP. Posisi politik PPP sendiri saat ini menjalin kerja sama dengan PDIP. Hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada Selasa, 25 April 2023 lalu, PPP menyatakan dukungannya kepada Ganjar.

"Nama kader NU lain, Gus Yaqut. Ya masih obrolan-obrolan elite di bawah," ungkap politikus yang juga anggota DPR ini.

Pendekatan terhadap Gus Yaqut tampaknya sangat nyata. Basarah diutus Megawati untuk terbang ke Rembang menghadiri pernikahan pernikahan adik Ketua Umum PBNU Gus Yahya. Diketahui, Gus Yahya merupakan kakak dari Gus Yaqut.

Basarah mengakui kunjungannya ke acara tersebut sebagai perantara komunikasi partai berlambang banteng bersama PBNU.

"Saya mewakili Ibu Megawati Soekarnoputri untuk terbang ke Semarang kemudian ke Rembang acaranya besok pagi. Komunikasi kami sangat baik dan sangat intensif begitu," ujar Basarah.

ganjar keliling jabar

©2023 Merdeka.com/istimewa

PDIP dan NU sudah sejak lama menjalin kerja sama politik. Menengok ke belakang, Megawati 'langganan' menggandeng kader NU menjadi partner politik. Sebut saja Megawati pernah menjadi wakil presiden bersama tokoh besar NU, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pascapemilihan presiden di Sidang MPR RI 1999.

Setelah Gus Dur lengser, Megawati juga mengangkat kader NU yakni Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden medio 2001-2004. Romantisme PDIP-NU kembali terlihat pada Pemilu 2004.

Megawati lagi-lagi menggandeng kader NU Hasyim Muzadi. Ulama besar PBNU itu dipilih menjadi cawapres Megawati dari sederet nama beken lain seperti Prabowo Subianto, Hamzah Haz, Nurcholis Madjid, Aburizal Bakrie dan Hidayat Nur Wahid.

Hasyim memang sejak muda dikenal sebagai pengagum Bung Karno. Hasyim menilai Bung Karno adalah tokoh pejuang nasionalis sejati. Dan perjuangannya itu akan diteruskan oleh putri sulungnya, Megawati. Sayang, dalam pesta demokrasi Pilpres 2004, Megawati kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Selanjutnya, Megawati memutuskan mengusung kembali Joko Widodo menjadi calon Presiden di Pilpres 2019. Dua nama tokoh NU dipertimbangkan yaitu Ketua MUI Kiai Ma'ruf Amin dan Mahfud MD. Pasangan Jokowi-Ma'ruf memenangkan pertarungan melawan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Jadi memang NU adalah sumber kawah candradimuka calon-calon pemimpin bangsa," tegas Basarah.

Nama Lainnya

Seorang anggota DPR mengungkapkan, selain Nasaruddin dan Gus Yaqut, Megawati juga mengkaji nama Menko Polhukam Mahfud MD. Meskipun, Mahfud tidak masuk top list cawapres pilihan Megawati.

Mahfud pernah disebut-sebut Jokowi layak mendampingi Ganjar atau Prabowo di Pilpres 2024. Jokowi menyampaikannya saat diwawancara awak media usai menjalankan salat Idulfitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4) lalu.

"PDIP butuh legitimasi Islamnya. Maka semua yang diambil kriteria itu. Mahfud masuk radar," ujar sumber tersebut.

Mahfud juga pernah nyaris menjadi cawapres yang mendampingi Presiden dalam kontestasi Pilpres 2019. Bahkan, Mahfud telah diminta untuk mengukur ukuran baju yang bakal dikenakan saat deklarasi capres-cawapres pada pertengahan Agustus 2018 lalu.

Namun, keputusan itu tiba-tiba berubah pada Kamis malam, 9 Agustus 2018. Jokowi akhirnya mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta.

halal bihalal relawan jokowi dan ganjar pranowo

©2023 Merdeka.com/Imam Buhori

Sumber lain kami menyebutkan, nama tokoh NU lain sebagai kandidat cawapres Ganjar adalah Ma'ruf Amin. Pertimbangannya, Ma'ruf senior di NU, terkenal dan punya basis yang kuat di organisasi Islam terbesar di Indonesia dan terbukti mendongkrak elektabilitas.

"Dengar-dengar sih Ma’ruf Amin," kata dia.

Terlepas dari nama-nama tokoh NU yang beredar. PDIP menegaskan, Megawati menghormati NU sebagai organisasi masyarakat yang tidak ingin terlibat dalam politik praktis. Sehingga PDIP tidak akan menyeret organisasi PBNU ke pusaran politik Pilpres 2024.

"Namun sekali lagi Ibu Mega sangat menghormati eksistensi NU sebagai organisasi kemasyarakatan maka tidak akan membawa-bawa NU dalam Politik praktis. Dan saya kira hal itu sesuai dengan pandangan dan sikap Ketum PBNU Gus Yahya yang juga akan membawa NU sebagai kekuatan yang akan mengayomi kekuatan bangsa," ujar Basarah yang juga Wakil Ketua lembaga Kajian dan pengembangan Sumber Daya PBNU.

Apalagi, Gus Yahya pernah menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi dan lembaga tidak boleh ikut kegiatan politik praktis. Dia menyesalkan NU pernah dibawa-bawa dan dipakai sebagai senjata pihak tertentu di Pemilu 2019.

Sikap itu diucapkan saat menerima tabayun dari pengurus cabang NU (PCNU) yang diduga terlibat politik praktis pencapresan 2024. Kegiatan itu juga dilangsungkan di kantor NU.

"NU secara kelembagaan tidak boleh terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan politik praktis," kata Gus Yahya.

Setuju Wakil NU

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, banyak sosok NU yang berpeluang untuk bersanding dengan Ganjar.

Arsul menyebut, sosok NU yang berpeluang dampingi Ganjar di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Saya kira semuanya ya, apakah itu Pak Erick Thohir, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud bahkan Bu Khofifah ya itu punya peluang-peluang yang baik," kata Arsul, kepada wartawan, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).

Kendati demikian, dia tak bisa menilai sosok mana yang paling tepat untuk berpasangan dengan Ganjar di pilpres 2024. Sebab, kewenangan untuk menentukan cawapres berada ditangan Megawati Soekarnoputri.

"Ya karena bagaimanapun ya PDI Perjuangan dalam hal ini bu Mega itu kan juga punya peran yang sangat besar di dalam juga menentukan capres bersama dengan capres yang sudah kita sepakati," ujarnya.

Reporter: Raynaldo Ghiffari, Alma Fikhasari, Genantan Kusuma, Ahda Bayhaqi

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saat Jalan-jalan di Kota Bandung, Mayjen Kunto Arief Bertemu Dengan Prajurit TNI yang Tertembak di Papua 'Alhamdulillah Selamat'
Saat Jalan-jalan di Kota Bandung, Mayjen Kunto Arief Bertemu Dengan Prajurit TNI yang Tertembak di Papua 'Alhamdulillah Selamat'

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Jakarta Nikmati 'Terjebak' di Depan Masjid At'Tawun Puncak Selama 3 Jam: Ini Seninya, Bercanda Saja di Mobil
Cerita Warga Jakarta Nikmati 'Terjebak' di Depan Masjid At'Tawun Puncak Selama 3 Jam: Ini Seninya, Bercanda Saja di Mobil

Jalur Puncak macet total imbas libur Natal dan Tahun Baru

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Pegang Komando Kodam, Jenderal Bintang 2 TNI Bagikan Mujizat Terbesar Nabi Muhammad SAW ke para Prajurit
Tak Lagi Pegang Komando Kodam, Jenderal Bintang 2 TNI Bagikan Mujizat Terbesar Nabi Muhammad SAW ke para Prajurit

Jenderal Bintang 2 TNI bagikan mujizat terbesar Nabi Muhammad SAW ke prajurit usai tak lagi pegang komando Kodam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Baca Selengkapnya
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir

Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.

Baca Selengkapnya
Kampanye Hari ke-24: Ganjar di Jakarta, Mahfud Agenda Internal
Kampanye Hari ke-24: Ganjar di Jakarta, Mahfud Agenda Internal

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkampanye di DKI Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda
Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Reaksi Megawati Dengar Kabar Jokowi Minta Bertemu
Ganjar Ungkap Reaksi Megawati Dengar Kabar Jokowi Minta Bertemu

Ganjar Pranowo mengungkapkan respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mendengar kabar Presiden Jokowi ingin bertemu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Titip Pesan ke Pendukung di Cirebon: Temui Rakyat Terus Menerus, Ajak Coblos Nomor Tiga
Ganjar Titip Pesan ke Pendukung di Cirebon: Temui Rakyat Terus Menerus, Ajak Coblos Nomor Tiga

Ganjar Pranowo menitipkan tiga hal kepada massa pendukungnya saat orasi di Hajatan Rakyat Cirebon.

Baca Selengkapnya