Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mimpi menikmati Pulau Reklamasi

Mimpi menikmati Pulau Reklamasi Bangunan megah di reklamasi pulau C dan D. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Kabar akan ada pulau buatan atau dikenal dengan reklamasi di Teluk Utara Jakarta rupanya begitu membangkitkan hasrat Fellicita Susantio. Banyak mimpi yang ingin dia wujudkan sembari memandang lautan lepas dari rumah tepi laut itu.

Felli mencari informasi lebih banyak. Ragam iklan dan spanduk yang dia lihat di sekitar perumahan elit Pantai Indah Kapuk, membuatnya makin semangat membeli.

Pada 2011, dia mantap membeli sebuah kavling di salah kompleks di Pulau D reklamasi. Tepatnya di Golf Island. Harganya fantastis. Rp 5,2 miliar. Felli bersama pembeli lainnya berniat menjadikan lahan kavling itu sebagai investasi.

Tak ada perasaan curiga sama sekali. Felli cukup yakin dengan janji yang ditawarkan pengembang. Kavling bernilai miliaran rupiah itu dia putuskan dicicil selama 36 kali dengan nilai cicilan perbulan Rp 144 juta.

hunian reklamasi

Beberapa bulan setelah proses tanda jadi, Felli makin semringah. Dari kejauhan dia melihat lalu lalang kapal membawa urukan. Dataran mulai terlihat di pulau buatan. Dia melihat pembangunan pondasi rumah dan ruko. Pikirnya saat itu, Pulau D segera terealisasi dan kavling yang dicicil jadi miliknya.

"Enggak ada masalah sih, kita juga ngelihat mereka prosesnya membangun, nguruk itu kan, makanya percaya. Saya tinggal di sana dan saya juga pembeli propertinya mereka, itukan base on trust. Dia juga grup besar, ya udah kita rutin bayar. Sudah kelihatan fisik. Kita sudah mimpi nanti mau tinggal di sana," kata Felli kepada merdeka.com, Rabu (24/1).

Selama ini, Felli jadi penghuni di salah satu kompleks kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) yang dikelola Agung Sedayu Grup. Sejauh ini, berjalan lancar tanpa masalah.

Bulan demi bulan berlalu. Cicilan kavling di Pulau D hampir rampung. Pada 2013, Felli memutuskan menambah investasi di pulau reklamasi. Dia membeli salah satu hunian di kompleks Walk Island yang berdiri di Pulau C. Harganya Rp 8,5 miliar. Keputusan diambil setelah berdiskusi dengan suaminya.

Pihak marketing menjanjikan rumah mahal itu akan menyajikan pemandangan tak biasa. Felli tergoda. Dia rela menjual rumahnya di PIK dan mengontrak sembari menunggu 'istana' megahnya selesai dibangun di Pulau Reklamasi.

hunian reklamasi

Felli sudah membayangkan hari-hari indahnya menikmati rumah di River Walk Island. Bagaimana tidak, dari dalam rumahnya nanti, dia bisa memandang taman hijau dan air danau yang tenang.

"Kalau rumahnya kayak gitu kan enak. Saya sudah sempat bikin planning sama temen-temen, 'eh besok main ya ke rumah, nanti kita ngeteh-ngeteh cantik di depan sambil lihat taman'," ujarnya sambil tersenyum.

Sudah empat tahun lebih proyek itu berjalan. Cicilan kavlingnya di Pulau D sudah lunas. Sedangkan di Pulau C masih berjalan. Namun tidak ada kepastian kapan pembeli bisa memiliki surat menyurat rumah yang mereka beli. Bahkan hunian di River Walk Island semakin tak jelas nasibnya.

Felli dan pembeli lain gelisah. Mendadak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menarik pembahasan dua raperda reklamasi. Mantan Menteri Pendidikan itu berencana mencabut Hak Guna Bangunan (HGB) untuk Pulau C, D dan G. Felli makin resah.

hunian reklamasi

Kini, dia hanya bisa gigit jari dan menunggu keputusan Pemprov DKI. Huniannya di PIK sudah dijual. Beberapa tahun terakhir dia terpaksa mengontrak rumah. Ada ribuan orang pembeli yang bernasib sama seperti Felli. Mereka makin resah dalam penantian.

Informasi diterima merdeka.com, setidaknya sudah ada 4.500 unit yang terjual di kedua pulau reklamasi itu. Bahkan sudah ada 2.220 unit yang lunas pembayarannya. Pulau C dan D dikerjakan pengembang PT Kapuk Naga Indah (KNI) yang menjadi anak perusahaan dari Agung Sedayu Group.

Di Pulau C, PT KNI menawarkan tiga konsep hunian dengan harga terendah Rp 6,5 miliar dengan konsep boulevard. Kemudian Rp 8,5 miliar dengan pemandangan taman dan dekat dengan danau. Termahal Rp 10 miliar dengan pemandangan menghadap ke laut.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya

Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Diminta Beli Tanah Senilai Rp 300 Juta Jika Menghuni, Wanita Ini Pilih Bongkar Rumah Mewahnya yang Berdiri di Tanah Mertua
Diminta Beli Tanah Senilai Rp 300 Juta Jika Menghuni, Wanita Ini Pilih Bongkar Rumah Mewahnya yang Berdiri di Tanah Mertua

Viral wanita pilih bongkar rumah yang berdiri di tanah mertua usai suami selingkuh dan minta tanahnya dibayar 300 juta ini curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'

Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera

Pulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.

Baca Selengkapnya
Tak Seglamor yang Dibayangkan, 5 Artis Ini Pernah Mengalami Masa Sulit Hingga Jual Rumah Mewah - Ada yang Bangkrut sampai Terjerat Utang
Tak Seglamor yang Dibayangkan, 5 Artis Ini Pernah Mengalami Masa Sulit Hingga Jual Rumah Mewah - Ada yang Bangkrut sampai Terjerat Utang

Mengalihkan kepemilikan rumah dapat menjadi opsi untuk memperoleh pendapatan tambahan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya