Berhadiah gantungan kunci sampai pergi ke tanah suci

Merdeka.com - Dia sendiri seperti tak pernah percaya. Dua tahun berturut-turut pergi ke tanah suci. Tak perlu mengeluarkan duit sepeser pun. Dari undian gratis berhadiah pergi umroh, Endah Palupi dapatkan dari dua sayembara produk barang berbeda.

"Alhamdulilah, pertama pas tahun 2014 dapatnya dari kuis yang ada persyaratannya. Tahun ini hadiah murni dengan undian," ujar Endah kepada merdeka.com di Jakarta pekan lalu.

Menurutnya, jika dihitung dengan senilai uang per orang untuk pergi umroh ke tanah suci bisa seharga 28 juta. Dia dan suaminya setelah bersama kedua orang tuanya."Cuma bawa badannya saja, semua ditanggung pihak penyelenggara," ujarnya.

Beberapa kali memang dewi keberuntungan selalu memihak dirinya. Saban undian yang diikutinya kadang selalu berjalan mulus. Keluarganya terus mendukung hobinya."Kalau cuma dapat sepeda motor, undian pas datang di acara kantor suami pernah dapat juga," katanya.

Cerita unik juga terselip, Endah pernah memenangkan produk hadiah undian gratis berhadiah dengan produk kecantikan. Hadiahnya makan malam bersama dengan aktor tampan ibukota. Banyaknya hadiah yang didapatkan membuat julukan pemburu kuis memang pantas dialamatkan buat Endah selama ini dengan hobinya tersebut.

Dari ratusan undian gratis berhadiah memang tak selalu didapatkan. Berkali-kali Endah juga harus gigit jari. Malahan dia juga beberapa kesempatan menjadi korban penipuan undian-undian yang ada.

"Pokoknya kita harus teliti, kalau ikut kuis-kuis begini. Biasanya pengumumannya melalui media massa, selain dari itu penipuan pasti selalu ada," ujarnya.

Namun, ada pula yang memang tak melulu soal hadiah. Seperti Dju, namanya disamarkan sebagai pemburu kuis cuma jadi pelariannya disaat kesulitannya bermain judi Togel. Hadiah tak pernah jadi incarannya terpenting kepuasannya, mengirimkan persyaratan undian lalu menunggu pengumuman pemenang undian.

"Kalau sudah ikutin semua rasa penasarannya sudah puas. Tapi kalau dapat hadiahnya tambah puas juga sebenarnya walau cuma gantungan kunci," ujar Dju kepada merdeka.com saat berbincang di Jakarta pekan lalu.

Dju sendiri sebagai pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) hidup berkecukupan. Namun menjadi pemburu kuis sejak satu dasawarsa memang belum pernah mendapatkan hadiah mewah apa-apa. "Saya kalau bisa dibilang cuma musiman saja, kadang ikut, tapi bisa juga enggak pernah ikut lagi dalam jangka waktu yang lama sekali," ungkapnya.

Berbeda lagi dengan undian gratis berhadiah dilakukan di media sosial. Beberapa modus biasa dilakukan para peserta undian. Biasanya syarat pemenang harus mempunyai banyak perhatian dan menjadi viral di dunia maya. Sebab itu penjual akun berbayar selalu jadi alternatif pemenang. "Misal, biasanya kalau menang harus jadi terlucu di akun facebook, biasanya peserta bayar yang namanya bot (akun fiktif berbayar) buat cuma kasih tanda suka," kata salah satu pemburu kuis, Manda di Jakarta.