Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Potret Makam Kembang Sore Magetan, Mirip dengan Makam Raja di Imogiri Yogyakarta

Potret Makam Kembang Sore Magetan, Mirip dengan Makam Raja di Imogiri Yogyakarta Makam Kembang Sore di Kabupaten Magetan. ©2022 Merdeka.com/Instagram @dolanmagetan

Merdeka.com - Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, merupakan salah satu desa yang memiliki cerita sejarah istimewa. Dulunya, desa ini merupakan satu dari tiga desa di Kabupaten Magetan yang merupakan tanah perdikan atau kawasan bebas pajak dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Selain Desa Pacalan, desa yang merupakan kawasan bebas pajak di masa Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Desa Giripurno dan Bayemtaman. Sebagai daerah perdikan, ketiga desa tersebut tidak dikenai pajak oleh pemerintah Belanda. Daerah perdikan adalah sebutan untuk kawasan yang tidak termasuk tanah jajahan Belanda.

Salah satu tempat di Desa Pacalan yang dihormati masyarakat Kabupaten Magetan ialah keberadaan Makam Kembang Sore. Di sana bersemayam Kiai Nolodipo yang terkenal dengan gelar Ki Ageng Kembang Sore. Dia merupakan guru dari Bupati Magetan kedua dan ketiga.

“Di makam Kembang Sore bersemayam Bupati Magetan ke 2 dan ke 3. Beliau adalah Kanjeng Kiai Adipati (K.Ky.Adp) Purwodiningrat Bupati Magetan ke 2 dan Raden Tumenggung Sosrodipuro Bupati Magetan ke 3,” jelas Kepala Desa Pacalan, Agus Suharto.

Ki Ageng Kembang Sore

Kiai Nolodipo atau Ki Ageng Kembang Sore merupakan pemimpin prajurit Kerajaan Mataram yang pada tahun 1628 terlibat perang dengan pasukan Belanda.

Ia merupakan penyebar agama Islam di wilayah brang wetan, sebutan untuk daerah di timur Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Menurut cerita nenek moyang, gelar Ki Ageng Kembang Sore merujuk pada kesaktian beliau menanam tumbuhan. Setiap kali menanam pada pagi hari, sorenya pasti berbunga.

Silsilah Keluarga

Sementara itu, Bupati Magetan kedua, K.Ky.Adp Purwodiningrat merupakan mertua Hamengkubuwono II. Istrinya, Eyang Putri Purwodiningratan dulu juga menjabat sebagai Bupati di Kertosono Nganjuk. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Pakuncen Kabupaten Nganjuk.  

Dari istri selir, K.Ky.Adp Purwodiningrat juga menurunkan bupati-bupati sepuh di wilayah eks Karesidenan Madiun, yakni Bupati Ngawi, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, dan Trenggalek.

“Perlu kita ketahui bersama, Pangeran Diponegoro adalah cucu buyut dari Bupati Magetan kedua,” lanjut Agus, dikutip dari akun Instagram @dolanmagetan.

Mirip Makam Raja di Imogiri

Kompleks pemakaman Kembang Sore di Kabupaten Magetan dibangun oleh Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tidak heran jika denah makamnya mirip dengan pemakaman Raja-raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Imogiri, Kabupaten Bantul.

“Di makam Kembang Sore ini juga terdapat makam tokoh pendiri tanah perdikan Pacalan, beliau adalah R.T Cokrodirono,” ungkap Kepala Desa Pacalan itu.

Kini, kompleks pemakaman Kembang Sore mulai ditata kembali oleh Pemkab Magetan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Perkim Magetan dengan dipasang pagar dan pintu gerbang.

“Semoga dengan perhatian yang lebih intens lagi kompleks Pemakaman Kembang Sore akan lestari dan bisa menjadi tempat bagi generasi muda di wilayah Magetan untuk menambah wawasan sejarah,” pungkas @dolanmagetan.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri

Masih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.

Baca Selengkapnya
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Hingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal

Baca Selengkapnya
Potret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya
Potret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya

Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Empat Raja Keturunan Mataram Islam dalam Satu Frame yang Jarang Terjadi, 'Ayem Lihat Para Pimpinan Catur Sagotro'
Potret Empat Raja Keturunan Mataram Islam dalam Satu Frame yang Jarang Terjadi, 'Ayem Lihat Para Pimpinan Catur Sagotro'

Berikut potret empat Raja keturunan Mataram Islam dalam satu momen yang jarang terjadi.

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya
Tumpukan Bata Merah di Lapangan Sepak Bola Mojokerto Diduga Gapura Istana Majapahit, Intip Potretnya
Tumpukan Bata Merah di Lapangan Sepak Bola Mojokerto Diduga Gapura Istana Majapahit, Intip Potretnya

Potret struktur bata diduga gapura Istana Majapahit.

Baca Selengkapnya
Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata
Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata

Sampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan gadis desa itu adalah memberi makan kambing dan pergi ke sawah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya