Peristiwa 5 Agustus: Peresmian Hotel Indonesia oleh Soekarno hingga Ledakan Bom JW Marriott
5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, ini selengkapnya.
Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno. Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat. Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
Hotel ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993. Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962. Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
Cerita berawal pada September 1960, ketika Sukarno berkunjung ke AS untuk berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat tiba di New York, Sukarno terkagum-kagum melihat kemegahan Markas PBB. Sukarno pun teringat bahwa dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
Seketika itu juga, Sukarno terpikir untuk membangun sebuah hotel yang bisa menjadi dibanggakan oleh Indonesia. Dia pun mencari arsitek yang membangun Markas PBB, yakni Abel Sorensen. Tak lama, Sorensen bertemu dengan Sukarno dan bersedia memenuhi keinginannya untuk membangun hotel berstandar dunia pertama di Indonesia. Tahun itu juga, bersama istrinya Wendy, Sorensen mulai bekerja membuat hotel Indonesia, yang diresmikan pada 5 Agustus 1962.
Hotel yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia ini diserang dengan ledakan yang berasal dari bom mobil bunuh diri. Mobil yang digunakan adalah Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Bom dipicu melalui sebuah telepon seluler yang ditemukan di TKP. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan 150 orang lainnya luka-luka.
Mobil yang dikendarai pelaku diduga memuat enam jeriken berisi bahan kimia berbahaya. Dua jeriken berisi bahan peledak yang terdiri dari trinitrotoluena (TNT), Research and Development Explosive (RDX), Teril, dan sedikit High Melting Explosive (HMX). Sedangkan empat jeriken lainnya berisi bensin bercampur minyak tanah. Ledakan ini menghancurkan restoran, tempat berkumpulnya para ekspatriat dan sejumlah kaya orang Indonesia. Pasca insiden, hotel ditutup selama 5 pekan.
Wakil Presiden Indonesia kala itu, Hamzah Has mengatakan, serangan teror diduga ditujukan pada kepentingan Amerika Serikat. Apalagi, JW Marriott adalah jaringan hotel milik Negeri Paman Sam. Sementara, Menteri Pertahanan RI, Matori Abdul Jalil mengatakan, ledakan di Hotel JW Marriott adalah teror bom. Sementara itu, John Wolf, juru bicara JW Marriotta mengatakan, ada 273 tamu yang terdaftar di hotel yang memiliki 333 kamar itu ketika ledakan terjadi.
Hotel Majapahit saksi perjuangan arek-arek Suroboyo mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaHotel ini merupakan simbol perlawanan rakyat dan santri Jawa Timur mengusir penjajah.
Baca SelengkapnyaKombes Yulius sebelumnya ditangkap saat pesta sabu bersama teman wanita di hotel Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSiantar Hotel, sebuah penginapan yang menyimpan cerita sejarah masa kolonial Belanda dan Jepang.
Baca SelengkapnyaDeklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin tinggal menunggu kedatangan keduanya di Hotel Majapahit.
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan oleh Irwan, melalui perantara tersangka korupsi BTS 4G.
Baca SelengkapnyaMandala Shoji dan istrinya, Maridha Deanova, diusir dari hotel di Pontianak saat rakerda. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaCak Imin telah ditunjuk sebagai bakal cawapres pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies.
Baca SelengkapnyaUang itu diterima Achsanul tanggal 19 Juli 2022 sekitar pukul 18.50 WIB di Hotel Grand Hyatt.
Baca Selengkapnya