Penyebab Batuk Rejan dan Cara Mengobatinya, Patut Diketahui
Merdeka.com - Batuk rejan (pertusis) adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Pada banyak orang, kondisi ini ditandai dengan batuk parah yang diikuti dengan napas bernada tinggi.
Sebelum vaksin dikembangkan, batuk rejan dianggap sebagai penyakit anak-anak. Sekarang batuk rejan terutama menyerang anak-anak yang masih terlalu muda untuk menyelesaikan vaksinasi lengkap dan remaja serta orang dewasa yang kekebalannya telah memudar.
Kematian yang terkait dengan batuk rejan jarang terjadi tetapi paling sering dialami oleh bayi. Itulah mengapa sangat penting bagi wanita hamil dan orang lain yang akan melakukan kontak dekat dengan bayi untuk divaksinasi batuk rejan.
Lantas, apa penyebab batuk rejan? Berikut ulasannya.
Penyebab Batuk Rejan
Batuk rejan disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis, mengutip Mayo Cinic.
Jika seseorang yang menderita batuk rejan bersin, tertawa, atau batuk, tetesan kecil yang mengandung bakteri ini dapat terbang di udara dan terhirup ke paru-paru siapa pun yang kebetulan berada di dekatnya.
Orang yang tak sengaja menghirup bakteri ini akan tertular batuk rejan juga karenanya. Ketika bakteri masuk ke saluran udara, mereka akan menempel pada rambut-rambut kecil di lapisan paru-paru.
Bakteri ini lantas menyebabkan pembengkakan dan peradangan, yang menghasilkan batuk kering dan tahan lama serta gejala seperti pilek lainnya.
Batuk rejan dapat menyebabkan siapa saja pada usia berapa pun jatuh sakit. Kondisi ini bisa berlangsung 3 sampai 6 minggu.
Gejala Batuk Rejan
Setelah Anda terinfeksi batuk rejan, dibutuhkan sekitar 7 hingga 10 hari untuk tanda dan gejalanya muncul, meskipun terkadang bisa lebih lama. Gejala tersebut biasanya ringan pada awalnya dan menyerupai flu biasa.
Gejala batuk rejan antara lain pilek, hidung tersumbat, mata merah dan berair, demam, serta batuk. Setelah satu atau dua minggu, tanda dan gejala pun akan memburuk. Lendir kental menumpuk di dalam saluran udara, menyebabkan batuk tak terkendali.
Serangan batuk yang parah dan berkepanjangan dapat memprovokasi muntah, membuat wajah tampak merah atau biru, menyebabkan kelelahan ekstrem, dan batuk berakhir dengan suara "teriakan" bernada tinggi saat menghirup udara berikutnya.
Meski demikian, banyak juga orang yang tidak mengembangkan karakteristik suara "teriakan" tersebut. Terkadang, batuk yang terjadi terus-menerus adalah satu-satunya tanda bahwa seorang remaja atau orang dewasa menderita batuk rejan.
Pada bayi, mereka mungkin tidak batuk sama sekali. Sebaliknya, mereka mungkin kesulitan bernapas, atau mereka bahkan mungkin berhenti bernapas untuk sementara. Untuk itu Anda harus benar-benar memerhatikannya.
Diagnosis dan Pengobatan
Karena gejala batuk rejan sangat mirip dengan batuk yang disebabkan oleh pilek, flu, atau bronkitis, sulit untuk mendiagnosisnya sejak dini. Dokter mungkin dapat mengetahui seseorang menderita batuk rejan dari suara batuk yang dihasilkan, tetapi ada tes yang dapat memastikannya, yaitu;
Jika Anda mengetahui bahwa Anda menderita batuk rejan sejak dini, antibiotik dapat membantu mengurangi batuk dan gejala lainnya. Mereka juga dapat membantu mencegah infeksi menyebar ke orang lain. Tetapi kebanyakan orang terlambat didiagnosis jadi antibiotik kurang bekerja dengan baik.
Jangan gunakan obat batuk yang dijual bebas, penekan batuk, atau ekspektoran (obat yang membuat Anda batuk berlendir) untuk mengobati batuk rejan karena obat-obatan ini tidak akan bekerja. Jika batuk sangat parah sehingga membuat Anda tidak dapat minum cukup cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter.
Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengobati dan memulihkan diri lebih cepat dari batuk rejan, yaitu;
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Anda sedang mengalami kondisi ini, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi batuk saat puasa dengan baik dan efektif.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaBatuk yang tak kunjung sembuh dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.
Baca SelengkapnyaMemahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaMasalah keseahatan jantung bisa mudah dipicu oleh berbagai hal di sekitar. Sejumlah kesalahan yang dilakukan bisa membuat hal ini jadi rentan terjadi.
Baca SelengkapnyaBatu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati Anda. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu.
Baca Selengkapnya