Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina
Semasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
palestina![Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/10/29/1698569767594-g7xc8.jpeg)
Hingga akhir hayatnya, Bung Karno konsisten mendukung kemerdekaan Palestina
![<b>Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/29/1698569740412-chjab.jpeg)
Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina
![Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/29/1698569622764-ux5ka.jpeg)
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel"
- Soekarno, 1962 -
(Foto: Arsip Nasional Republik Indonesia)
Teladan Soekarno
Kalimat Soekarno yang menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina banyak berseliweran belakangan ini, terutama usai gencatan senjata antara Hamas dan Israel di jalur Gaza beberapa waktu lalu.
Masyarakat Indonesia sebagaimana kata sang bapak bangsa, menunjukkan solidaritas dalam berbagai bentuk untuk kemerdekaan Palestina dan mengutuk tindakan sewenang-wenang Israel.
Mengutip dari laman resmi dpr.go.id, Presiden Soekarno menolak memberi pengakuan terhadap Israel dan menunjukkan solidaritas terhadap Palestina melalui berbagai upaya.
Jika ditelisik lebih jauh, hubungan Indonesia dengan Palestina sudah terjalin baik sebelum deklarasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1945 lalu.
![Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/29/1698575835463-or1ffl.jpeg)
Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
(Foto: uici.ac.id)
- Ayah Wafat Dibunuh Israel, Kisah Anak Perempuan Palestina Tiap Malam Tidur dalam Lapar & Kedinginan Bikin Air Mata Menetes
- Potret Warga Palestina yang Ditahan Israel Bertahun-tahun Dibebaskan, Cintanya pada Hamas & Gaza Tak Terbendung
- Kesaksian Gadis Cilik Palestina Kembali ke Rumah Usai Dibom Israel, 'Semua Hancur Kecuali Alquran Ini'
- Pertanyaan Polos Gadis Kecil Palestina Dibom Israel: Paman Apakah ini Nyata atau Mimpi?
- VIDEO: Fakta-Fakta Mencekam Ledakan Gudang Amunisi TNI AD, Sumber Ledakan Diungkap Pangdam Jaya
- PLN Pulihkan 100% Listrik di Lampung Usai Gangguan Transmisi
Sementara itu, selama Konferensi Asia Afrika di Bandung, Ir. Soekarno, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, menolak mengundang Israel dalam konferensi tersebut sebagai bentuk komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
(Foto: Freepik natanaelginting)
![Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/29/1698576232712-f35yy.png)
Tolak Hubungan dengan Israel
Selama pemerintahan Soekarno, Indonesia tidak pernah punya hubungan diplomatik dengan Israel., seperti dikutip dari laman resmi Perpusnas Indonesia.
![Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/29/1698576432908-jxkd7.jpeg)
Tim nasional sepak bola Indonesia menolak berpartisipasi dalam Piala Dunia 1958 di Swedia karena keberadaan Timnas Israel. Mesir dan Sudan juga menolak bertanding sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
(Foto: Freepik)
Konsisten Tolak Israel
Selama Asian Games IV tahun 1962, pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kepada kontingen Israel dengan alasan tidak memiliki hubungan diplomatik. Tindakan ini mengakibatkan Indonesia dikenai sanksi oleh Komite Olimpiade Internasional.
Sebagai tanggapan atas sanksi tersebut, Presiden Soekarno mendirikan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) pada tahun 1963. Ganefo yang berhasil diadakan di Jakarta menjadi ajang olahraga tandingan Asian Games IV saat itu.