
Libatkan Anak-Anak untuk Tentukan Kebijakan Pemerintah, Langkah Bupati Banyuwangi Ini Layak Dicontoh
Pelibatan anak-anak dan perempuan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah jadi angin segar tersendiri.
Pelibatan anak-anak dan perempuan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah jadi angin segar tersendiri.
Peringatan Hari Anak Internasional 2023 di Banyuwangi dimeriahkan dengan cara berbeda. Pemkab Banyuwangi menggelar diskusi bersama anak-anak dan kaum perempuan untuk menentukan kebijakan publik ke depan.
(Foto: Freepik)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan Peringatan Hari Anak Internasional yang berlangsung setiap 20 November jadi momen tepat untuk menggelar rembug anak dan perempuan. Hasil diskusi itu bakal menjadi pertimbangan pemerintah daerah setempat saat menyusun program kerja ke depan.
"Anak-anak selama ini hanya menjadi objek, tidak pernah dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan, sehingga banyak kebijakan tidak sepenuhnya sesuai apa yang diharapkan. Oleh karena itu, kami ingin mendengar langsung usulan mereka (anak-anak)," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Selasa (21/11/2023).
Rembug anak diikuti sejumlah pelajar setingkat SMP dan SMA se-Banyuwangi. Ketua Forum Anak Banyuwangi, Nabila Patricia Elita mengatakan, ada enam klaster yang dibahas dalam acara rembug anak dan perempuan yang digagas Pemkab Banyuwangi.
(Foto: Freepik tirachardz)
Ada enam klaster yang dibahas pada acara Rembug Anak, mulai dari hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.
"Kami menginginkan layanan inklusif untuk anak-anak, khususnya bagi penyandang disabilitas. Kami juga berharap adanya Children Center yang menjadi ruang kreatif dan rekreatif bagi anak-anak Banyuwangi," terang Nabila yang merupakan siswi SMAN 1 Glagah Banyuwangi.
Selain rembug anak, pada rangkaian peringatan Hari Anak Internasional 2023 di Banyuwangi juga digelar rembug perempuan.
Rembug ini diikuti berbagai organisasi perempuan di Banyuwangi, seperti Muslimat, Fatayat, Aisyatul Naisyiyah dan sejumlah ormas perempuan berbasis agama, ada juga PKK, aktivis perempuan hingga akademisi perempuan.
Rembug Perempuan membahas isu seputar keluarga, kesehatan, sosial, ekonomi hingga infrastruktur. Dalam sejumlah rekomendasinya, rembug ini banyak menyoroti pelibatan perempuan di lingkup pemerintahan desa. Mengutip ANTARA, Selasa (21/11/2023), pemberdayaan perempuan harus dimulai dari level desa, di antaranya dengan penganggaran yang lebih berpihak pada kaum perempuan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi, Suyanto Waspotondo mengatakan, rekomendasi-rekomendasi hasil rembug anak dan perempuan akan ditindaklanjuti Pemkab Banyuwangi melalui program-program kerja ke depan.
Merdeka.com/Freepik prostooleh
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut serta menyaksikan keseruan lomba Agustus-an bersama warga desa.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi memiliki perhatian yang cukup tinggi untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Baca SelengkapnyaKemenko Marves menggelar lokakarya nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 122.047 keluarga di Banyuwangi tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bansos yang berasal dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tengah jadi perhatian pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya