Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

Keluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

Perjalanan bisnis Pasi (48) dan Susi (45), warga Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur beriringan dengan perjalanan hidupnya sebagai pasangan suami istri.

Usai menikah, Pasi dan Susi berjualan tahu dan tempe keliling. Bahkan, anak pertamanya, Ficky Eka Prasetya (18) yang saat itu belum memasuki usia sekolah sering diajak keliling untuk berjualan. Momen-momen tersebut masih melekat erat pada ingatan Ficky.

“Saya selalu ingat perjuangan bapak dan ibu, masih kecil banget saya dinaikkan sepeda bagian depan diajak keliling jualan. Di sepeda bagian belakang ada dua ember isinya tahu. Kalau tahu sudah habis, saya ganti diboncengkan di belakang,” terang Ficky saat ditemui Merdeka.com di lokasi hari bebas kendaraan (car free day) Alun-alun Bojonegoro, Minggu (3/3/2024).

Penjualan tahu dan tempe keliling fluktuatif, kadang laris, kadang masih tersisa. Saat dagangan masih tersisa, Susi berinisiatif mengolah tempe yang tak terjual itu menjadi keripik tempe.

“Kalau dibiarkan saja kan busuk, mubazir. Saya coba bikin keripik tempe, saya jual di pasar kok laku,” ungkap Susi saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/2/2024).

Kisah Inspiratif UMKM

Merintis Bisnis

Merintis Bisnis

Pada tahun 2012, Pasi dan Susi memutuskan berhenti jualan tahu dan tempe keliling. Susi beralih jualan rempeyek di pasar tradisional dekat pusat kecamatan. Sementara Pasi fokus bertani.

Dua tahun kemudian yakni pada tahun 2014, Susi tak sengaja bertemu salah satu pegawai sebuah perusahaan multinasional yang beroperasi di Kabupaten Bojonegoro. Saat itu, orang tersebut membeli rempeyek Susi dan terkesan dengan rasanya. Keesokan harinya, pegawai perusahaan tersebut kembali ke pasar untuk mencari Susi. Hari itu, ia tidak hanya memperkenalkan diri, tetapi atas nama perusahaan juga menawarkan pendampingan untuk mengembangkan usaha rempeyek rumahan milik Susi.

Susi yang saat itu mengaku kuper (kurang pergaulan) tidak paham pentingnya legalitas usaha seperti Sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), NIB (Nomor Izin Berusaha), dan label Halal untuk mengembangkan bisnis rempeyeknya. Ia sempat menolak saat hendak dibantu mengurus legalitas usahanya. Beruntung, pegawai perusahaan multinasional itu menjelaskan dengan detail dan bersedia membantu mengurus legalitas UMKM secara gratis sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. Susi pun menyetujui.

Selama mempersiapkan legalitas usaha, Susi berinovasi menambah produknya. Dari yang awalnya hanya rempeyek kacang, kemudian ditambah rempeyek bayam, rempeyek daun kelor, jari-jari ketela ungu, keripik pisang ulin, dan beberapa produk lain. Kini, usaha yang diberi merek Madju Roso itu sudah memiliki 20 macam produk. Ciri khas produk Madju Roso ialah menggunakan bahan-bahan lokal yang didapatkan dari sekitar rumah Susi dan Pasi. Bayam dan daun kelor dipanen dari kebun sendiri, sementara pisang ulin merupakan jenis pisang paling banyak yang ditanam masyarakat di desa mereka.

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

“Sekarang perizinan saya sudah lengkap dan produk Madju Roso bisa dipasarkan di toko-toko. Ada beberapa toko oleh-oleh di Bojonegoro, toko swalayan, sampai (toko oleh-oleh) objek wisata Jatim Park,” ungkap Susi.

Semangat Berkembang

Salah satu faktor terpenting bisnis camilan Madju Roso milik Susi dan Pasi terus berkembang karena keikutsertaan mereka dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sejak 2014 hingga sekarang, Pasi dan Susi terhitung sudah lima kali mengikuti program KUR BRI. Sebagai nasabah BRI, pasutri ini mengaku puas dengan pelayanan BRI yang tidak hanya memberikan kredit usaha, tetapi juga banyak memberikan masukan untuk perkembangan bisnis yang tengah mereka jalankan.

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

“Kami terbantu banget dengan program KUR. Mantrinya juga sering ngasih saran kalau kami ada kendala bayar cicilan. Kami juga sering dapat konsumen yang dia tahu kami karena diberi tahu mantri BRI,” jelas Susi.

Kepala Kantor BRI Unit Kalitidu, Feriez Lutviandi membenarkan jika para mantri BRI (petugas penyalur kredit) juga bertugas mendampingi UMKM-UMKM yang terdata sebagai nasabah KUR agar semakin berkembang. Adapun penyaluran KUR di lingkungan kerja BRI Unit Kalitidu pada tahun 2023 mencapai Rp80,812 miliar yang disalurkan kepada 2.250 nasabah.

“KUR tahun 2023 didominasi oleh sektor pertanian dengan angka mencapai 50%. Kemudian sektor perdagangan 40%, lalu sektor jasa sebesar 10%,” jelas Feriez kepada Merdeka.com, Senin (4/3/2024).

Selain itu, kunci keberhasilan bisnis yang dijalankan Pasi dan Susi ialah tingginya semangat mereka untuk belajar dan berjejaring. Sejak tahun 2014, Susi aktif dalam sejumlah organisasi UMKM mulai level regional kecamatan hingga provinsi. Hingga saat ini, Susi aktif dalam komunitas Paguyuban Kartini Mandiri dan FIJ (Forum IKM Jawa Timur). Berkat kedua organisasi tersebut, produk Madju Roso bisa dipasarkan di beberapa swalayan dan toko oleh-oleh ternama di Bojonegoro dan sekitarnya. Produk-produk Madju Roso juga sering diikutsertakan dalam berbagai acara bazar tingkat kabupaten.

Kini, semangat itu diwarisi Ficky, putra pertama Pasi dan Susi. Setiap hari Minggu, Ficky membersamai ibunya membuka lapak di lokasi hari bebas kendaraan di Alun-alun Bojonegoro. Ia juga tengah mempersiapkan produk inovasi dari produk rintisan orang tuanya. Tak tanggung-tanggung, Ficky sengaja melanjutkan jenjang pendidikan tinggi pada program studi Manajemen Ritel di sebuah kampus swasta Bojonegoro dengan tujuan kelak bisa mengembangkan bisnis orang tuanya.

Inovasi Sang Anak

Saat ini, Ficky tengah dalam proses riset pasar untuk produk keripik pisang ulin berbagai rasa. Jika orang tuanya memproduksi keripik pisang ulin original dan rasa manis, Ficky membuat produk keripik pisang ulin rasa cokelat, matcha, dan sejenisnya untuk membidik konsumen anak-anak muda.

Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

“Awalnya saya ingin ambil jurusan hukum. Kemudian lihat bisnis ibu banyak difasilitasi orang, dibantu mengurus legalitas, sering ikut bazar, ibu aktif di mana-mana, saya tergerak. Jadi mantap kuliah Manajemen Ritel agar bisa mengembangkan bisnis ibu bapak,” papar Ficky dengan mata berkaca-kaca.

Kisah Perjuangan Istri Setia Temani Suami dari Nol, Dulu Nikah Sederhana dan Ngontrak Rumah, Kini Berbuah Manis
Kisah Perjuangan Istri Setia Temani Suami dari Nol, Dulu Nikah Sederhana dan Ngontrak Rumah, Kini Berbuah Manis

Perjuangan istri temani suami dari nol viral di media sosial. Dari ngontrak rumah hingga sukses.

Baca Selengkapnya
Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses
Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses

Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dan sukses menjalani hidup.

Baca Selengkapnya
Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'

Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Anak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Anak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan

Terrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.

Baca Selengkapnya
Tak Kenal Gengsi, Perempuan 20 Tahun Ini Sukses Jadi Juragan Sapi dan Raup Omzet Ratusan Juta
Tak Kenal Gengsi, Perempuan 20 Tahun Ini Sukses Jadi Juragan Sapi dan Raup Omzet Ratusan Juta

Menjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Hamil Anak Pertama Usai 10 Tahun Menikah, Momen Haru Perjuangan Pasangan Suami Istri Ini Banjir Ucapan Selamat
Akhirnya Hamil Anak Pertama Usai 10 Tahun Menikah, Momen Haru Perjuangan Pasangan Suami Istri Ini Banjir Ucapan Selamat

Setelah 10 tahun membangun rumah tangga, pasangan ini akhirnya dipercaya untuk mendapat momongan.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasangan Suami Istri Dikukuhkan Bersama Jadi Guru Besar UGM, Berjuang Bareng Sejak Kuliah S1
Kisah Pasangan Suami Istri Dikukuhkan Bersama Jadi Guru Besar UGM, Berjuang Bareng Sejak Kuliah S1

Momen pengukuhan ini pun begitu haru dan mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya