Ketahui Batas Konsumsi Gula Per Hari, Ini Jumlah Maksimalnya

Merdeka.com - Maraknya perbincangan perihal minuman manis dan makanan cepat saji yang gerainya semakin menjamur, membuat masyarakat terpicu untuk mempelajari berapa batas konsumsi gula per hari yang dianjurkan. Belakangan ini, masyarakat memang semakinawaredengan apa-apa yang dikonsumsinya.
Hal ini tentu baik karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Asupan gizi yang baik dan seimbang akan membuat tubuh lebih sehat, bugar, berat badan normal, sehingga produktivitas pun meningkat.
Jumlah gula yang aman dikonsumsi per hari umumnya bergantung pada total asupan kalori, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya. Secara umum, yang terbaik adalah menghindari gula tambahan bila memungkinkan karena gula tidak mengandung nutrisi yang bermanfaat. Ya,kalori dari gula sering digambarkan sebagai "kalori kosong" karena tidak memberikan nutrisi apa pun.
Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai batas konsumsi gula per hari yang penting untuk Anda ketahui. Ikuti anjurannya demi kebaikan dan kesehatan tubuh Anda.
Kenali Dulu Perbedaan Gula Alami dan Gula Tambahan
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui dan membedakan antara gula tambahan dan gula alami yang secara natural terdapat dalam makanan seperti buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan dan beberapa sayuran mengandung gula fruktosa, dan susu mengandung gula yang disebut laktosa.
Mengutip healthline.com, makanan-makanan ini juga mengandung nutrisi, air, dan berbagai mikronutrien serta dapat menjadi sumber serat makanan. Gula alami adalah jenis gula yang benar-benar baik dan aman dikonsumsi. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk gula tambahan.
Gula tambahan yang paling umum adalah gula meja biasa (sukrosa) dan sirup jagung fruktosa tinggi. Gula tambahan adalah gula atau pemanis kalori yang dimasukkan pabrikan ke dalam makanan atau minuman. Gula tambahan dibuat dengan proses kimia, dan merupakan bahan utama dalam permen serta di aneka makanan olahan, seperti minuman ringan dan produk yang dipanggang.
Untuk mengoptimalkan kesehatan Anda, lakukan yang terbaik untuk menghindari makanan yang mengandung gula tambahan. Perlu diingat bahwa gula tambahan juga dapat mencakup gula alami. Misalnya, jika Anda menambahkan madu ke oatmeal, maka oatmeal tersebut akan mengandung tambahan gula dari sumber alami.
Batas Konsumsi Gula Per Hari
Menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, sebanyak 53,1% masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula berlebih. Angka ini tentu akan semakin meningkat tiap tahunnya menilik masifnya kemunculan gerai-gerai minuman dan makanan cepat saji di tengah masyarakat.
Sebanyak 61,27% penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari, dan 30,22% orang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-6 kali per minggu. Sementara hanya 8,51% orang mengonsumsi minuman manis kurang dari 3 kali per bulan (Riskesdas, 2018).
Penting untuk membatasi konsumsi gula per hari. Karena kelebihan gula dapat membawa akibat fatal seperti penumpukan radikal bebas pada tubuh. Radikal bebas inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan mutasi gen serta pertumbuhan dan perkembangan sel secara tidak wajar, sehingga muncul penyakit degeneratif seperti stroke, kanker, diabetes.
Data tahun 2013 menunjukkan prevalensi diabetes sebesar 1,5 permil meningkat pada tahun 2018 menjadi 2 permil. Sementara angka gagal ginjal kronis juga naik dari 2 permil menjadi 3,8 permil, dan stroke meningkat dari 7 permil menjadi 10,9 permil.
Karena tingkat konsumsi gula masyarakat Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, maka Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan jumlah batas konsumsi gula per hari bagi setiap orang adalah adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan gula/orang/hari (50 gram/orang/hari), mengutip p2ptm.kemkes.go.id.
Tips Mengurangi Konsumsi Gula Tambahan
Mengutip harvard.edu, beberapa tips berikut ini dapat Anda praktikan untuk mengurangi konsumsi gula tambahan dalam keseharian yakni;
1. Pilih yogurt tawar tanpa tambahan gula dan campur dengan buah segar atau beku atau saus apel tanpa pemanis dan sedikit kayu manis saat hendak menikmatinya.
2. Pilih sereal dengan kandungan gula maksimal sebesar 5% dari jumlah batas konsumsi gula per hari, dan tambahkan irisan pisang matang atau buah beri saat mengonsumsinya.
3. Pilih air, teh herbal, kopi, dan minuman lain yang tanpa tambahan gula. Tambahkan irisan jeruk, lemon, jeruk nipis, atau mentimun untuk meningkatkan rasanya.
4. Ketika keinginan makan makanan yang manis muncul, cobalah konsumsi salah satu dari; 1/4 cangkir buah kering tanpa pemanis; 1 cangkir buah segar yang matang; atau 1 ons persegi 75% dark chocolate.
5. Saat memanggang, kurangi jumlah gula tambahan sebanyak 1/4-1/3 cangkir. Atau kurangi gula dengan mengganti setengahnya dengan saus apel tanpa pemanis atau pisang matang yang dihaluskan.
6. Jika Anda memilih untuk menikmati suguhan favorit yang tinggi gula, berlatihlah makan dengan porsi yang lebih kecil dari biasanya. Nikmati makanan sepenuhnya dengan mengunyahnya secara perlahan.
7. Selera Anda dapat menyesuaikan dengan tingkat kemanisan. Saat Anda secara konsisten mengurangi asupan gula total, besar kemungkinan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis menjadi berkurang dan Anda akan semakin peka terhadap makanan-makanan yang terlalu manis.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Anies Ingatkan ASN: Bila Terima Perintah untuk Tidak Netral, Bilang ke Atasan Saya Disumpah
Anies Baswedan meminta kepada aparat sipil negara (ASN) berani melawan atasannya apabila menerima perintah untuk tidak netral
Baca Selengkapnya


Pesan Prabowo ke Warga Banten: Kalau Tak Mau Berpolitik, Harga Pangan Tinggi Jangan Mengeluh
Prabowo bicara pentingnya partisipasi masyarakat dalam menentukkan masa depan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya


Ganjar Ingin Kesetaraan Pendidikan dan Ekonomi bagi Kaum Disabilitas: No One Left Behind
Ganjar Pranowo bertekad mewujudkan kesetaraan hak dalam segala aspek bagi penyandang disabilitas.
Baca Selengkapnya


Jawaban Gibran Ditanya Cara Menstabilkan Harga Pangan: Nanti Awal Tahun Sudah Stabil
Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Rawasari, Jakarta Pusat pada Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya


Heboh Fuji Bertemu Aaliyah Massaid di Singapura, Foto Bareng Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Istighfar
Di postingan Instagram Raffi & Nagita Slavina, Jumat (01/12), Raffi Ahmad terlihat asyik duduk di tengah Aaliyah dan Fuji.
Baca Selengkapnya

CV adalah Dokumen Berisi Riwayat Hidup, Begini Tips Membuatnya
CV bukan sekadar daftar riwayat hidup, tetapi juga merupakan gambaran singkat yang mencerminkan identitas, kualifikasi, dan pengalaman seseorang.
Baca Selengkapnya

Mengenal Sumonar Fest Jogja, Tempat Berkumpulnya Para Pecinta Seni Cahaya dari Seluruh Dunia
Penyelenggaraan Sumonar tahun 2023 ini berani tampil beda dibanding tahun-tahun sebelumnya
Baca Selengkapnya

Arti Kedutan Mata Kiri Atas, Tanda Baik atau Buruk?
Kedutan mata kiri atas adalah hal yang sering dialami oleh banyak orang. Namun tidak sedikit orang yang menghubungkan kondisi ini dengan nasib di masa depan.
Baca Selengkapnya

Melihat Lebih Dekat "Istana Kerajaan" Crazy Rich Ponorogo, Di Dalamnya Ada Ribuan Mobil
Pengunjungnya berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa. Bahkan ada pula yang datang jauh-jauh dari luar Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya

8 Penyebab Pori-Pori Besar Serta Cara Ampuh Menyamarkannya
Tampilan pori-pori yang besar kerap dianggap mengganggu, terutama bagi para wanita.
Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Kelenjar dan Gejalanya yang Penting Diketahui
Demam kelenjar disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang termasuk dalam keluarga herpesvirus.
Baca Selengkapnya

Validasi adalah Pengujian Keabsahan atas Suatu Hal, Berikut Penjelasannya
Validasi bertujuan untuk memastikan bahwa suatu hal benar, sah, dan sesuai dengan standar atau kriteria tertentu.
Baca Selengkapnya