Kenali Tanda-Tanda PCOS dan Cara Mengatasinya, Wanita Wajib Tahu
PCOS adalah salah satu jenis gangguan kesehatan yang banyak dialami wanita.
PCOS adalah salah satu jenis gangguan kesehatan yang banyak dialami wanita.
Kenali Tanda-Tanda PCOS dan Cara Mengatasinya, Wanita Wajib Tahu
PCOS atau sindrom ovarium polikistik disebabkan oleh ketidakseimbangan androgen. Tanda-tanda PCOS yang paling umum adalah kista ovarium, periode menstruasi yang tidak teratur, dan pertumbuhan rambut di wajah serta bagian tubuh lain. Pilihan pengobatan untuk kondisi ini antara lain kontrasepsi hormonal dan metformin obat diabetes.
PCOS memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita dengan PCOS menghasilkan jumlah hormon pria yang lebih tinggi dari normal.
Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan tubuh mereka melewatkan periode menstruasi dan mempersulit terjadinya kehamilan. Berikut penjelasan selengkapnya.
-
Apa itu PCOS? Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu kondisi kesehatan yang umum dihadapi oleh wanita usia reproduktif, yang dapat mempengaruhi kesuburan dan keseimbangan hormon.
-
Apa saja cara mengatasi PCOS? Cara mengatasi PCOS dapat bervariasi tergantung pada gejala yang dialami oleh penderita. Pengobatan PCOS mungkin hanya memerlukan satu langkah atau gabungan beberapa langkah untuk mengelola gejala yang muncul.
-
Bagaimana cara mendeteksi PCOS? Untuk mendeteksi PCOS dengan akurat, dibutuhkan pengecekan medis yang melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah untuk memeriksa kadar hormon, dan pemeriksaan USG. Hanya dengan kombinasi dari beberapa pemeriksaan tersebut, dokter dapat mendiagnosis PCOS dengan pasti.
-
Kenapa penting mengatasi PCOS? PCOS menjadi kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan, karena dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, depresi, penyakit kardiovaskular, hingga peningkatan risiko kanker.
Mengenal Apa Itu PCOS
PCOS adalah masalah hormon yang memengaruhi wanita selama masa subur (usia 15 hingga 44).
Antara 2,2 dan 26,7% wanita dalam kelompok usia ini menderita PCOS. Banyak wanita mengidap PCOS tetapi tidak mengetahuinya. Dalam sebuah penelitian, hingga 70% wanita dengan PCOS belum didiagnosis mengutip Healthline. PCOS memengaruhi ovarium wanita, organ reproduksi yang menghasilkan estrogen dan progesteron. Keduanya adalah hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil hormon pria yang disebut androgen. Ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi oleh sperma pria. Pelepasan sel telur setiap bulan disebut ovulasi. Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH), yang diproduksi di kelenjar hipofisis, mengontrol ovulasi. FSH merangsang ovarium untuk menghasilkan folikel atau kantung yang berisi sel telur, dan kemudian LH memicu ovarium untuk melepaskan sel telur yang matang. PCOS adalah "sindrom", atau sekelompok gejala yang memengaruhi ovarium dan ovulasi. Tiga fitur utamanya adalah: 1. kista di ovarium 2. kadar hormon pria yang tinggi 3. periode menstruasi tidak teratur atau terlewat Pada PCOS, banyak kantung kecil berisi cairan tumbuh di dalam ovarium. Kata "polikistik" berarti "banyak kista". Kantung-kantung ini sebenarnya adalah folikel, masing-masing berisi telur yang belum matang. Pada kondisi ini, sel telur tidak pernah cukup matang untuk memicu ovulasi. Kurangnya ovulasi mengubah kadar estrogen, progesteron, FSH, dan LH. Kadar progesteron lebih rendah dari biasanya, sedangkan kadar androgen lebih tinggi dari biasanya. Hormon laki-laki ekstra mengganggu siklus menstruasi, sehingga wanita dengan PCOS mengalami masa menstruasi yang lebih singkat dari biasanya. PCOS bukanlah kondisi baru. Dokter Italia Antonio Vallisneri pertama kali menggambarkan gejalanya pada tahun 1721.
Penyebab PCOS
Penyebab persis PCOS masih belum diketahui hingga kini.
Namun, para dokter percaya bahwa kadar hormon pria yang tinggi adalah faktor yang mencegah ovarium memproduksi hormon dan membuat sel telur secara normal. Gen, resistensi insulin, dan peradangan semuanya terkait dengan produksi androgen berlebih.
1. Gen Studi menunjukkan bahwa PCOS adalah kondisi yang menurun dalam keluarga. Kemungkinan, ada banyak gen yang berkontribusi pada kondisi ini. 2. Resistensi insulin Hingga 70% wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, artinya sel mereka tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk membantu tubuh menggunakan gula dari makanan untuk energi. Ketika sel tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, permintaan tubuh akan insulin meningkat. Pankreas akan membuat lebih banyak insulin untuk mengimbanginya. Insulin ekstra memicu ovarium untuk menghasilkan lebih banyak hormon pria. Obesitas adalah penyebab utama resistensi insulin. Obesitas dan resistensi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 3. Peradangan Wanita dengan PCOS sering mengalami peningkatan kadar peradangan di tubuh mereka. Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan peradangan. Penelitian telah mengaitkan peradangan berlebih dengan kadar androgen yang lebih tinggi
Tanda-Tanda PCOS
Tanda-tanda PCOS disadari dengan cara yang berbeda-beda si tiap wanita.
Beberapa wanita mulai melihat tanda-tanda PCOS ini sekitar waktu menstruasi pertamanya. Sementara yang lain baru mengetahui bahwa mereka menderita PCOS setelah berat badan bertambah banyak atau mengalami kesulitan untuk hamil. Tanda-tanda PCOS yang paling umum adalah:
1. Periode mestruasi yang tidak teratur. Kurangnya ovulasi mencegah lapisan rahim luruh setiap bulan. Beberapa penderita PCOS mengalami kurang dari 8 periode menstruasi setahun atau tidak sama sekali. 2. Pendarahan berat. Lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga menstruasi yang terjadi lebih berat dari biasanya. 3. Pertumbuhan rambut. Lebih dari 70% wanita dengan kondisi ini memiliki penumbuhan rambut di wajah dan tubuhnya, termasuk di punggung, perut, dan dada. 4. Jerawat. Hormon pria membuat kulit lebih berminyak dari biasanya dan menyebabkan jerawat di area seperti wajah, dada, dan punggung atas. 5. Penambahan berat badan. Hingga 80% wanita dengan PCOS kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. 6. Kebotakan pola pria. Rambut di kulit kepala menjadi lebih tipis dan bisa rontok. 7. Penggelapan kulit. Bercak gelap pada kulit dapat terbentuk di lipatan tubuh seperti di leher, selangkangan, dan di bawah payudara.
8. Sakit kepala. Perubahan hormon dapat memicu sakit kepala pada beberapa wanita. Jadi, PCOS dapat mengganggu siklus menstruasi, jerawat, pertumbuhan rambut, penambahan berat badan, dan bercak kulit gelap pada penderitanya.
Cara Mengatasi PCOS
Cara mengatasi PCOS biasanya dimulai dengan perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, diet, dan olahraga.
Menurunkan 5 hingga 10% berat badan Anda dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan memperbaiki gejala PCOS. Penurunan berat badan juga bermanfaat untuk memperbaiki kadar kolesterol, kadar insulin lebih rendah, dan mengurangi risiko penyakit jantung serta diabetes.
Diet apapun yang membantu Anda menurunkan berat badan dapat membantu kondisi ini. Mengutip Healthline, penelitian menemukan bahwa diet rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kadar insulin. Diet indeks glikemik rendah (GI rendah) yang mendapatkan sebagian besar karbohidrat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian juga membantu mengatur siklus menstruasi lebih baik daripada diet penurunan berat badan biasa. Diketahui pula bahwa olahraga intensitas sedang selama 30 menit setidaknya 3 hari seminggu dapat membantu wanita dengan PCOS menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan dengan olahraga juga dapat membantu meningkatkan ovulasi dan insulin. Olahraga akan lebih bermanfaat bila dikombinasikan dengan diet sehat. Diet plus olahraga membantu Anda menurunkan berat badan lebih banyak daripada melakukan salah satu saja, dan menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung.