Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Jenis-Jenis Hujan yang Terjadi di Bumi, Pelajari Agar Tak Keliru

4 Jenis-Jenis Hujan yang Terjadi di Bumi, Pelajari Agar Tak Keliru Ilustrasi hujan. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Sudah kita ketahui bahwa di berbagai wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan dengan intensitas hujan yang semakin tinggi.

Hujan merupakan sebuah fenomena alam yang ada di bumi. Meskipun masih ada beberapa orang yang tidak terlalu menganggap hujan sebagai sebuah fenomena alam. Berbicara mengenai musim hujan, tentu ada kaitannya dengan gradien suhu dan kadar air udara, yang merupakan sebuah penentu utama karakteristik hujan yang jatuh pada waktu dan tempat tertentu. Di sisi lain, pola angin dan topografi juga dapat mempengaruhi curah hujan.

Faktor-faktor tersebut akan dapat disatukan untuk menghasilkan gerimis ringan, curah hujan deras, badai salju, dan jenis-jenis hujan yang lainnya yang ada di seluruh dunia.Berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 4 jenis-jenis hujan yang terjadi di bumi, yang dilansir dari Sciencing:

1. Hujan Konvektif

Jenis-jenis hujan yang pertama adalah hujan konvektif. Hujan konvektif adalah tipe hujan yang terbentuk oleh adanya perbedaan panas yang diterima permukaan tanah dengan panas yang diterima lapisan udara di atas permukaan tanah tersebut. Jenis hujan konvektif biasanya dicirikan dengan intensitas yang tinggi, berlangsung relatif cepat, dan mencakup wilayah yang tidak terlalu luas.

Udara secara alami naik ketika memanas, dan mendingin ketika mencapai ketinggian yang lebih tinggi. Udara dingin tidak dapat menampung kelembapan sebanyak udara hangat sehingga uap air mengembun menjadi awan yang dikenal sebagai awan kumulus. Akhirnya, awan menjadi begitu sarat dengan kelembapan sehingga hujan mulai turun.

Ini bisa terjadi di atas tanah atau air selama ada kelembapan. Ketika itu terjadi di atas lautan tropis, di mana udara dipenuhi dengan air, panas yang menyengat dapat menyebabkan arus konvensi ke atas dengan kuat. Kombinasi angin dan kelembaban dapat menciptakan badai tropis atau badai.

2. Hujan Orografis

Jenis-jenis hujan yang berikutnya dinamakan dengan hujan orografis. Kita mengenal ada banyak sekali jenis hujan yang membasahi bumi. Yang membedakan hujan ini salah satunya menurut sebab terjadinya hujan tersebut. Salah satu jenis hujan berdasarkan proses terjadinya adalah hujan orografis.

Ketika udara yang sarat akan kelembapan bertemu dengan pegunungan, udara dipaksa untuk naik. Kemudian mendingin pada ketinggian yang lebih tinggi, dan mengembun air keluar dari udara sehingga menciptakan curah hujan. Jika suhu cukup dingin, presipitasi turun seperti salju.

Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan, dan hujan ini terjadi berdasarkan proses terjadinya. Naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung dan kemudian terkondensasi hingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan. 

Naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan  menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung, kemudian terkondensasi hingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan. Hujan inilah yang dinamakan sebagai hujan orografis.

3. Hujan Frontal

Jenis-jenis hujan yang ketiga dinamakan dengan hujan frontal. Hujan frontal merupakan salah satu jenis hujan dari sekian banyak jenis hujan. Pertemuan massa besar udara dingin dan massa besar udara hangat disebut front. Pertemuan itu menghasilkan turbulensi.

Diagram hujan frontal menggambarkan bagaimana udara hangat naik di atas udara dingin dan membentuk awan besar ketika dingin, dan uap air mengembun. Badai petir bersamaan dengan kilat, biasanya terjadi, dan bertahan beberapa menit hingga hitungan jam. Biasanya hujan frontal ini terjadi di sekitaran daerah lintang sedang, tempat terjadinya pertemuan dua massa yang berbeda.

Hujan frontal tentunya mempunyai suatu pengertian khusus yang membuatnya berbeda dengan curah hujan lainnya. Pengertian dari hujan frontal sendiri adalah hujan yang terjadi karena diakibatkan adanya pertemuan massa udara yang berbeda, yakni massa udara panas dan massa udara dingin.

Karena perbedaan massa udara yang bertemu inilah maka terjadilah pendinginan secara mendadak hingga terjadilah kondensasi yang kemudian menjadi hujan frontal.

 

4. Hujan Muson

Jenis-jenis hujan yang ada di bumi yang terakhir dinamakan dengan hujan muson. Kombinasi panas matahari dan rotasi bumi menciptakan pita angin timur pada 30 derajat lintang utara dan selatan.

Angin ini bertiup sepanjang tahun, tetapi mereka berubah arah seiring bergantinya musim. Pergeseran musiman ini adalah sebab terjadinya hujan monsun yang jatuh di India, Asia Tenggara, dan tempat-tempat lain.

Hujan ini akan sering turun karena angin ini berhembus selama 6 bulan, sehingga di Indonesia akan terjadi musim penghujan. Angin muson yang menyebabkan hujan ini adalah angin muson barat. Angin muson barat ini berhembus dari daerah benua Asia menuju ke Benua Australia.

Angin muson yang berhembus dari benua Asia ke Australia ini melewati banyak sekali samudra dan berurutan luas sehingga akan menciptakan banyak uap air yang akhirnya menjadi hujan.

(mdk/raf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Tips Tetap Bugar di Musim Hujan, Bantu Tubuh Cegah Penyakit
Tips Tetap Bugar di Musim Hujan, Bantu Tubuh Cegah Penyakit

Tidak semua orang bisa menjaga kondisi bugar tubuhnya di musim hujan. Tips ini tidak hanya menjaga kebugaran, tapi juga membantu seseorang mencegah penyakit.

Baca Selengkapnya
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mencegah Diare di Musim Hujan, Mulai dari Kebersihan Diri
Cara Mencegah Diare di Musim Hujan, Mulai dari Kebersihan Diri

Di musim hujan, risiko terkena diare meningkat karena kelembaban udara yang tinggi dan penurunan daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.

Baca Selengkapnya
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.

Baca Selengkapnya
Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya
Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya

Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.

Baca Selengkapnya
5 Dampak Air Hujan bagi Kesehatan Kulit, Bisa Sebabkan Jerawat hingga Alergi
5 Dampak Air Hujan bagi Kesehatan Kulit, Bisa Sebabkan Jerawat hingga Alergi

Air hujan yang turun dari langit tidak selalu bersih. Air hujan bisa mengandung berbagai kotoran, polutan, bakteri, jamur, atau alergen yang bisa menempel.

Baca Selengkapnya