Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam
Seorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
news![Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/7/13/1689230850836-mr33q.jpeg)
Seorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
![Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/13/1689231443756-q6hyx.jpeg)
Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam
Pada Kamis (13/7) pukul 06.30 WIB, seorang nelayan asal Kebumen atas nama Sodiran (34) ditemukan Tim SAR Basarnas Cilacap meninggal dunia. Saat ditemukan, tubuh korban mengambang di atas permukaan air. Jenazah kemudian dievakuasi menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir, untuk selanjutnya dipulangkan ke rumah duka di Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kebumen. "Kami turut berduka cita atas musibah yang dialami korban. Kami juga sampaikan terima kasih pada tim SAR yang telah melakukan pencarian secara maksimal," kata Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
![Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/13/1689230736017-gaz2.png)
Terkait peristiwa tenggelamnya seorang nelayan asal Kebumen, BMKG memperingatkan bahwa gelombang sangat tinggi berkisar empat sampai enam meter berpeluang menghampiri laut selatan dari Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta dari tanggal 13-14 Juli 2023.
![Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung juga telah mengeluarkan peringatan dini peluang munculnya gelombang tinggi di selatan Jawa Barat-DIY yang berlaku hingga Jumat (14/7).](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/13/1689231678769-1av9qg.jpeg)
Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung juga telah mengeluarkan peringatan dini peluang munculnya gelombang tinggi di selatan Jawa Barat-DIY yang berlaku hingga Jumat (14/7).
- Sedang Menyelam di Laut, Penyelam Tak Sengaja Tersandung Bangkai Kapal 2.200 Tahun
- Ikan Bumbu Sarden yang Menggugah Selera, Begini Resep Membuatnya
- Belasan Makam di Kepulauan Mentawai Terseret ke Laut
- Bagaimana Bulan mempengaruhi pasang surut air laut di Bumi
- BP2MI Kawal PMI yang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal di Korsel
- KPU Jawab BPK: Sisa Anggaran Perjalanan Dinas Rp10,57 M Sudah Dikembalikan ke Kas Negara
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, hal itu terjadi karena wilayah perairan selatan Jawa Barat-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat-DIY akan memasuki puncak musim angin timuran, yang diprakirakan terjadi pada Agustus. "Terkait dengan kondisi tersebut, kami mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk selalu memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Teguh.
Ia menjelaskan, gelombang sangat tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Pangandaran. Gelombang sangat tinggi juga berpotensi terjadi di perairan Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta
![Waspada Gelombang Laut Selatan Tinggi, Bisa Sebabkan Tenggelam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/13/1689230781952-so0qp.png)
Ia menambahkan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap pengoperasian perahu nelayan. Selain itu, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap pengoperasian tongkang.
Sementara itu, angin dengan kecepatan lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap pelayaran kapal feri .
Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko terhadap pelayaran kapal besar seperti
merdeka.com