Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.

Minta Nelayan di Banten Waspada, BMKG Petakan Area Gelombang Tinggi di Selat Sunda

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil. Kondisi ini mengakibatkan munculnya gelombang setinggi 2,5 sampai 4 meter.

Berdasarkan pemetaan dari BMKG, kondisi gelombang tinggi ini merata hingga ke kawasan Samudera Hindia yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda bagian barat dan selatan. BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.

Cuaca buruk berlangsung sampai 3 Agustus

Disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang, kondisi cuaca buruk hingga menimbulkan gelombang tinggi akan berlangsung sampai dengan 3 Agustus mendatang. "Kami berharap nelayan tetap waspada cuaca buruk itu sampai 3 Agustus," kata Tatang, Selasa (1/8) mengutip ANTARA. BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut.

Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi

Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon. Kemudian, daerah yang berbatasan dengan Samudera Hindia meliputi Pantai Binuangeun, Suka Hujan, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, Tanjungpanto dan Sawarna.

"Kami berharap nelayan tradisional agar waspada jika melaut sehingga tidak menimbulkan kecelakaan laut,"
harap Tatang.

Antara

Peringatan berlaku bagi pelaku pelayaran kapal besar

Peringatan berlaku bagi pelaku pelayaran kapal besar

Kondisi gelombang yang bisa mencapai 2,5 hingga 4 menter ini berbahaya bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap.

Selain nelayan, pelaku pelayaran lain seperti pemilik kapal tongkang dan ferry juga diminta waspada karena akan berdampak. "Kami mengimbau nelayan juga pelaku pelayaran lainnya agar mematuhi peringatan atau imbauan, sehingga tidak sampai mengakibatkan kecelakaan laut," ujarnya, menjelaskan.

Beresiko tinggi jika tetap melaut

Beresiko tinggi jika tetap melaut

Terkait ini, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kabupaten Lebak, Ahmad Hadi mengaku pihaknya sudah mendapat informasi terkait kondisi cuaca buruk di wilayah Selat Sunda sisi barat dan Samudera Hindia.

Untuk itu, para nelayan tradisional yang biasa beroperasi untuk meyuplai 11 tempat pelelangan ikan agar menunda terlebih dahulu kegiatan melaut karena akan beresiko dihantam gelombang tinggi. "Kami minta nelayan, pelaku pelayaran, wisatawan dan masyarakat pesisir dapat mematuhi aturan petugas guna keselamatan," katanya menjelaskan.

Geger Mayat Terbungkus Karung Ditemukan di Area Persawahan Kediri
Geger Mayat Terbungkus Karung Ditemukan di Area Persawahan Kediri

Jasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Jalur Kuno
Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu

Bukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.

Baca Selengkapnya
Kaesang soal Peluang Maju Pilwalkot Depok: Nanti Ya Ibu-Ibu
Kaesang soal Peluang Maju Pilwalkot Depok: Nanti Ya Ibu-Ibu

Ia hanya akan fokus pada satu daerah atau wilayah saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ledakan di Perumahan Mewah Tangerang, Tim Gegana Dikerahkan
Ledakan di Perumahan Mewah Tangerang, Tim Gegana Dikerahkan

Ledakan keras terjadi di perumahan mewah Taman Ubud Kencana, Curug, Tangerang, Kamis (7/9). Tim Gegana langsung datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah

BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.

Baca Selengkapnya
Cara Menggambar Pemandangan yang Indah, Jangan Sekadar Gunung dan Sawah
Cara Menggambar Pemandangan yang Indah, Jangan Sekadar Gunung dan Sawah

Menggambar pemandangan adalah bentuk kekaguman kita pada alam. Dengan menggambar lingkungan, kita coba menangkap keindahan dunia alam melalui seni menggambar.

Baca Selengkapnya
Ini Ruangan Kemendag yang Digeledah Kejagung Terkait Korupsi Impor Gula
Ini Ruangan Kemendag yang Digeledah Kejagung Terkait Korupsi Impor Gula

Penyidik Kejagung masih menghitung kerugian terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan impor gula tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang

Pemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo
Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo

Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana.

Baca Selengkapnya