Warga di Bantul Nekat Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa APD, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Sudah lebih dari setahun Indonesia diserang wabah pandemi COVID-19. Namun protokol kesehatan belum bisa dijalankan dengan baik oleh masyarakat. Hal ini terkadang menjadi hambatan dalam upaya penanganan terhadap pandemi COVID-19.
Sebagai contohnya, di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekelompok warga menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19 secara protokol yang telah ditetapkan.
Walaupun pada awalnya keluarga jenazah menyetujui pemakaman dengan protokol COVID-19, namun sebagian dari warga desa tidak memperbolehkan petugas pemakaman untuk menjalankan tugas.
“Saudara Asman ini menyatakan secara terbuka bahwa pemakaman secara protokoler tidak memenuhi syariat Islam dan mempengaruhi warga untuk menolak pemakaman secara protokol,” kata Sekretaris Desa Trimurti Heri Purwanto dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (2/6). Berikut selengkapnya:
Kronologi Meninggalnya Pasien COVID-19 di Kulonprogo
©2021 Liputan6.com
Pada Rabu, 19 Mei 2021, seorang warga bernama JM melakukan pemeriksaan diri di klinik Pura Raharja, Kulonprogo. Dalam pemeriksaan itu, ia menjalani rapid tes antigen dan hasilnya dinyatakan reaktif.
Sehari setelahnya, pasien dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul dan dinyatakan Positif COVID-19 dengan penyakit penyerta jantung. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ia meninggal dunia pada 1 Juni 2021.
Sesuai rekomendasi rumah sakit, jenazah selanjutnya akan dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. Pemakamannya sendiri akan dilakukan oleh Relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Trimurti.
Pemakaman Dicegah Warga
©2021 Liputan6.com
Namun saat tim relawan membawa jenazah ke pemakaman, mereka dicegah warga Lopati yang tidak setuju jenazah dimakamkan secara protokol COVID-19. Mereka meminta agar pemakaman diserahkan pada warga Lopati dengan penanggungjawab Asman, yang merupakan pemuka agama setempat.
Bahkan pihak keluarga yang awalnya setuju agar jenazah dimakamkan secara protokol COVID-19, belakangan mereka menolak pemakaman yang akan dilakukan petugas FPRB.
“Saudara Asman ini menyatakan secara terbuka bahwa pemakaman secara protokoler tidak memenuhi syariat Islam. Dia juga mempengaruhi warga untuk menolak pemakaman secara protokol,” kata Hri Purwanto, sekretaris Desa Trimurti dikutip dari Liputan6.com.
Dimakamkan Tanpa APD
Meski Kepala Dusun Lopati berusaha membujuk warga agar melakukan pemakaman secara protokol, namun jenazah itu akhirnya dimakamkan sendiri oleh warga setempat. Bahkan warga yang terlibat dalam pemakaman itu terlihat tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) apapun termasuk masker.
“Sejak awal pandemi, relawan di Bantul baik PMI, Komunitas, FPRB, maupun lembaga lainnya berjibaku mendukung upaya penanganan COVID-19. Jadi atas kejadian ini, kami mengharap ada tindakan tegas atas dibangunnya narasi penolakan oleh pihak tertentu,” kata Ketua FPRB Bantul, Waljito, dikutip dari Liputan6.com.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya