
Unik, Seniman Rembang Ini Melukis di Tambak dengan Garam, Jadi yang Pertama di Indonesia
Kegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
Kegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
Pada Sabtu (18/11), lokasi Tambak Gede yang berada di Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Rembang ramai didatangi warga.
Mereka begitu antusias melihat lukisan di area tambak menggunakan media garam yang dilukis oleh para seniman dan petani garam asal Rembang.
Lukisan tersebut menceritakan tentang sosok petani garam beserta unsur pendukungnya yaitu empat elemen alam berupa bumi, air, sinar matahari, dan angin serta tiga elemen kultur yaitu budaya Tiongkok, Jawa, dan Islam.
Lukisan berukuran 34x21 meter ini menjadi lukisan pertama dan terbesar di Indonesia. Ide melukis itu pertama kali digagas oleh Eggy Yunaedi, seorang seniman asli Rembang. Setiap ia pulang kampung, kerap muncul angan-angan untuk melukis di tambak garam.
kata Eggy seperti dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (21/11).
Dalam membuat lukisan garam itu, Eggy tidak sendiri. Ia bekerja sama dengan komunitas pegiat budaya lainnya. Butuh waktu tiga hari dengan melibatkan 10 personel dan 4 ton garam untuk membuat lukisan.
Kegiatan itu sempat terkendala karena curah hujan yang meningkat. Namun beruntung hujan tidak turun hingga karya itu selesai dibuatnya.
Selain menunjukkan hasil lukisan, kegiatan ini juga menampilkan teatrikal di atas lukisan tersebut. Aksi teatrikal dilakukan sebagai wujud dorongan semangat bagi petani garam. Kegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
Sampai saat ini belum ada yang mengangkat potensi garam. Padahal garam sudah menghidupi ribuan petani.
“Melalui kegiatan ini kami ingin memuliakan, kemudian kami ingin ada sebuah kenangan yang mampu disimpan baik itu digital maupun kenangan bersama untuk mengenang Rembang sebagai kota garam,” kata Kepala Desa Dasun, Sujarwo.
Karena keunikannya, Pemerintah Kabupaten Rembang berencana menjadikan kegiatan itu sebagai ajang rutin tahunan.
“Ketika garam ditata oleh para perupa ini ternyata menjadi sebuah seni nilai keindahan yang sangat luar biasa. Maka dari itu ini selayaknya kita besarkan menjadi acara yang tarafnya lebih besar lagi. Siapa tahu kelak ini bisa menjadi acara internasional,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rembang, Mutaqin.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pertemuan itu, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati dan memutuskan 8 poin.
Baca SelengkapnyaGanjar bersama Mahfud tidak pandang bulu dalam menyikapi kasus korupsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melemparkan pujian setinggi langit kepada seorang peneliti asal Indonesia yang mempresentasikan gagasan ilmiah di depannya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berjanji bakal menggandeng ulama dan tokoh agama dalam pembangunan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSahabat Ganjar berharap warga Kota Bekasi yang telah mempersatukan tekad dan semangat, bisa terjaga hingga kontestasi pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaCerita Menhan Prabowo Jadi Salah Satu Orang yang Diizinkan Masuk ke Kamar Gus Dur.
Baca SelengkapnyaKriyaNusa kali ini, mengusung tema 'Kriya Unggul Indonesia maju'.
Baca Selengkapnya