Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips UMKM Bangkit Bertahan Setelah Diterpa Pandemi Covid-19

Tips UMKM Bangkit Bertahan Setelah Diterpa Pandemi Covid-19 UMKM BRI. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu yang paling merasakan dampak pandemi Covid -19 yang berlangsung selama beberapa tahun. Hampir semua sektor usaha lumpuh, termasuk UMKM.

Untungnya, saat ini kondisi telah membaik. Covid-19 sudah dinyatakan bukan pandemi lagi, melainkan mulai bertransisi menjadi endemi. Pengumuman pencabutan status pandemi Covid-19 menjadi endemi diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hari ini.

"Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19, sejak hari ini Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi," jelas Jokowi soal pencabutan masa pandemi Covid-19 dalam konferensi pers, Rabu (21/6).

Berubahnya status pandemi Covid-19 menjadi endemi tentunya disambut baik oleh para pelaku UMKM, khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya. Mengalami masa-masa sulit saat pandemi dan masih bisa bertahan sampai sekarang tentunya tidak mudah.

Apa saja kiat-kiat mereka mampu bertahan dan bangkit setelah diterpa 'badai' pandemi Covid-19? Merdeka.com mewawancarai 3 UMKM yang tersebar di Yogyakarta dan sekitarnya. Ketiga UMKM ini adalah peserta Brincubator lokal Yogyakarta 2023. Berikut ulasannya:

Coffeetime Leathergoods

Salah satu UMKM yang selamat dari pandemi Covid-19 adalah Coffeetime Leathergoods. Padahal, usaha ini baru dimulai sebulan sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia dan negara-negara lain di dunia.

"Usaha saya Coffeetime Leathergoods berjalan mulai Februari 2020, atau H-1 bulan sebelum Virus Corona masuk Indonesia pada Maret 2020," cerita Iksanudin kepada merdeka.com.

Kenapa dinamakan Coffeetime Leathergoods, Iksanudin mengaku terinspirasi dari kota Milan, Italia. "Ini adalah sebuah brand di mana saya terinspirasi dari budaya di Italia. Saya kan Milanisti, suka klub AC Milan. Saya sangat ngefans dengan Kota Milan, Italia," cerita Iksan.

brincubator di rumah bumn yogyakarta

©2023 Merdeka.com

Bagaimana Coffeetime Leathergood bisa eksis hingga saat ini? Iksan ternyata juga sempat bingung.

"Coffeetime Leathergoods berdiri sebulan sebelum Covid-19 menyerang. Tidak ada perkiraan. Tidak ada yang tahu jika sebulan setelah kita mendirikan sebuah usaha langsung ada badai besar melanda dunia. Waktu itu kita bingung," cerita Iksan.

Tidak menyerah dengan keadaan, Iksan mencoba memutar otak hingga akhirnya dia bereksplorasi. "Ternyata sangat banyak tantangan-tantangan yang bisa kita coba di saat itu, yaitu eksplorasi," ujarnya.

Dari awal, Iksan memang ingin mengusung UMKM yang dia dirikan lain daripada yang lain, sehingga dalam kondisi babak belur pun tidak ada kata menyerah.

"Dari awal kita memang ingin berbeda dari yang lain. Kondisi Covid-19 bener-benar menuntut kita berpikir yang beda. Jika UMKM umumnya berpikir untuk berhenti, maka kita berpikir bagaimana kita harus bisa menaklukkan Covid-19," imbuhnya.

Berawal dari kegigihan untuk tetap berjalan meski di depan banyak aral melintang, akhirnya Coffeetime Leathergoods sampai saat ini masih tetap eksis.

"Semua itu berawal dari mindset. Jika kita ingin mengubah dunia. Maka kita harus mengubah diri kita sendiri," kata Iksan dengan penuh keyakinan.

Iffaty Food

Iffaty Food adalah salah satu UMKM di Yogyakarta yang memiliki produk utama frozen food. Jenis produk frozen food utama yang dijual adalah cilok lantaran cilok merupakan jajanan tradisional yang sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat.

Usaha ini dimulai pertengahan tahun 2018 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan mulai ditekuni pada tahun 2019.

Berdiri sejak tahun 2018, dan bisa tetap eksis dan justru berkembang sampai saat ini tentunya butuh kerja keras. Apa yang menjadikan Iffaty Food tetap eksis meski sebelumnya pernah diterpa pandemi Covid-19?

"Cepat beradaptasi dengan perubahan, karena bisnis harus selalu siap untuk berubah dan berkembang seiring waktu," jawab owner Iffaty Food, Tari, saat ditanya tips bisa sukses melewati pandemi Covid-19.

"Dengan demikian membuat kita bisa bertahan dan terus berkembang dalam situasi dan kondisi apapun meski pasar yang terus berubah," imbuhnya.

sosok tur lestari owner ivatifoods

©2023 Merdeka.com

Selain itu, imbuh Tari, agar UMKM yang dia dirikan tetap eksis di tengah persiangan yang tinggi, dirinya harus pintar-pintar membaca peluang dan menciptakan inovasi.

"Selama ini untuk produk cilok kebanyakan dijual dalam bentuk booth, gerobak atau outlet. Itulah salah satu alasan saya kenapa memilih memasarkan bentuk frozen karena pasarnya juga lebih luas serta lebih mudah," ungkap wanita berhijab ini.

"Jadi selama kita mau belajar dan menggali potensi produk kita harusnya kita tak perlu khawatir akan pesaing dengan produk serupa karena kita punya value yang berbeda-beda," imbuhnya.

Tari percaya, rejeki yang diberikan Tuhan kepada umatnya tidak akan pernah tertukar. Asal tetap tekun berusaha, pasti akan ada jalan.

"Saya selalu percaya bahwa rejeki tidak akan pernah tertukar selama kita mau berusaha menjemput rejeki yang sudah Allah tetapkan dalam hidup ini. Pasti akan selalu ada jalan kemudahan," tutup Tari.

Tids Crochet

Pradita Rahmawati, anak pertama dari 3 bersaudara asal Semarang, Jawa Tengah menciptakan sebuah brand bernama Tids Crochet, UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan khususnya rajut. Tids Crochet saat ini sedang mengembangkan sandal yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan strap rajut, yang berfokus pada produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Saat awal meniti usaha Dita langsung dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar roda perekonomian melambat. Covid-19 menurut Dita juga mengakibatkan sebagian roda ekonomi terhenti, hingga mitra kerja yang memutuskan untuk berhenti.

"Tantangan terberat yang harus dihadapi yaitu saat pandemi melanda. Hampir sepanjang tahun tidak ada order dengan kuantitas besar. Hal tersebut cukup membuat arus keuangan serta proses bisnis tidak teratur," ungkap Dita.

produk produk buatan tids crochet

©2023 Merdeka.com

Tids Crochet mulai bangkit setlah pandemi Covid-19 ketika berlangsung lomba Dekranasda Kabupaten Semarang 2022 yang bertema fashion batik. Saat itu semua peserta diwajibkan untuk berkolaborasi dengan UMKM lain yang berbeda bidang. Dipertemukanlah Tids Crochet dengan pengrajin eceng gondok dan pengrajin sepatu. Saat itu Dita berpikir untuk mencoba berkolaborasi untuk memperluas market dan membangkitkan ekonomi daerah.

Tercetuslah sandal Natura yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan rajutan. "Ternyata mendapatkan juara 1. Setelah itu kami mendapat fasilitas dari Disperindag Provinsi Jateng untuk dapat melakukan bisnis matching dengan buyer dari luar negeri. Saat ini sedang dalam proses pengiriman sampel ke Amerika, Korea, dan New Zealand," cerita Dita.

Ditanya kiat UMKM miliknya bisa bertahan di tengah goncangan pandemi Covid-19, Dita menjawab dengan penuh keyakinan.

"Terus bergerak, berinovasi, dan berkreasi menjadikan kita tetap berdiri. Jadikan keinginan untuk bertumbuh sebagai motivasi," kata Dita dengan tegas.

(mdk/paw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Tips Cukup Tidur dan Anti Ngantuk saat Menjalani Puasa Ramadan
Tips Cukup Tidur dan Anti Ngantuk saat Menjalani Puasa Ramadan

Pada saat bulan Ramadan, seseorang biasa mengalami kurang tidur sehingga menimbulkan rasa mengantuk di siang hari.

Baca Selengkapnya
Dapatkah Alis Tumbuh Kembali? Ini Cara Tumbuhkan Lagi Alis yang Alami
Dapatkah Alis Tumbuh Kembali? Ini Cara Tumbuhkan Lagi Alis yang Alami

Beberapa orang ragu mencukur alis karena takut rambut alisnya tidak bisa tumbuh kembali. Yuk, simak fakta tentang alis dan cara menumbuhkannya!

Baca Selengkapnya
7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!
7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!

Cara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!

Baca Selengkapnya
Tips Gampang Menghilangkan Hidung Tersumbat, Tak Perlu Pakai Obat-Obatan Kimia
Tips Gampang Menghilangkan Hidung Tersumbat, Tak Perlu Pakai Obat-Obatan Kimia

Sedang mengalami hidung tersumbat? Coba atasi dengan berbagai cara ini.

Baca Selengkapnya
Kenali Kondisi Kesehatanmu dari 5 Rasa Aneh yang Muncul di Mulut
Kenali Kondisi Kesehatanmu dari 5 Rasa Aneh yang Muncul di Mulut

Sejumlah kondisi dan rasa yang terjadi di mulut bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya