Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terkendala Rasa "Pakewuh", Ini Kata Satpol PP Soal Penegakan Prokes di Jogja

Terkendala Rasa "Pakewuh", Ini Kata Satpol PP Soal Penegakan Prokes di Jogja Petugas saat melakukan penegakan protokol kesehatan di Bali. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Setiap hari, rata-rata terjadi penambahan 1.000-2.000 kasus COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY Noviar Rahmad, penambahan kasus yang terus terjadi itu salah satunya disebabkan oleh penegakan protokol kesehatan (prokes) di tingkat RT/RW yang bisa dikatakan lemah. Noviar menyebut upaya tersebut ternyata masih terkendala rasa sungkan atau “pakewuh” di tengah masyarakat.

“Misalnya Pak RT mengingatkan warganya itu agak sulit. Apalagi kalau yang diingatkan itu tokoh masyarakat setempat,” kata Noviar dikutip dari ANTARA pada Senin (2/8).

Noviar mengatakan, Satpol PP telah melakukan pendampingan bagi anggota “Jaga Warga” di level pedukuhan untuk menghilangkan budaya rasa sungkan untuk menegakkan prokes. Namun, di tempat-tempat yang sulit terjangkau, pelanggaran prokes masih ditemukan.

Kunci Penegakan Prokes

banyuwangi mulai menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan

©2020 Merdeka.com

Menurut Noviar, Jaga Warga merupakan kunci dari penegakan prokes sampai ke level bawah karena mereka langsung berdekatan dengan masyarakat. Walau begitu, jumlah anggota tim yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, pemuda, linmas, hingga pengurus RT/RW itu masih sedikit. Dari total 4.667 pedukuhan di DIY, Jaga Warga baru ditetapkan di 1.224 pedukuhan.

Karena peran Jaga Warga ini, tingkat penggunaan masker di DIY sudah mencapai 94 persen. Namun presentase itu masih mengacu pada pemantauan di fasilitas umum.

“Tapi di lingkungan permukiman agak sulit mengontrolnya. Di perumahan-perumahan atau di perkampungan masih banyak yang tidak pakai masker,” kata Noviar dikutip dari ANTARA.

Kerumunan di Rumah Makan

satpol pp depok pantau rumah makan

©2021 Merdeka.com/nur fauziah

Selain itu, Noviar juga melihat titik-titik kerumunan masih banyak ditemukan, terutama di rumah makan atau warung. Padahal, ada tidaknya kerumunan jadi tolak ukur pemenuhan prokes di rumah makan karena pembatasan makan di tempat selama 20 menit sulit dilakukan.

Noviar melaporkan, berdasarkan hasil penegakan sejak 3 Juli hingga 1 Agustus 2021, ada 814 tempat usaha ditutup, 1059 tempat usaha dibubarkan karena membuat kerumunan, dan 45 tempat usaha disegel karena sudah diperingatkan tapi kembali melakukan pelanggaran.

(mdk/shr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Usai Tersangka, Siskaeee Ganti-Ganti Nomor dan Pindah-Pindah Tempat
Usai Tersangka, Siskaeee Ganti-Ganti Nomor dan Pindah-Pindah Tempat

Polisi kemudian menemukan keberadaannya pada Rabu 24 Januari 2024 sekira pukul 08.25 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali

Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.

Baca Selengkapnya
Satpol PP Yogyakarta Tertibkan Pengamen yang Langgar Aturan, Sehari Ngamen Dapat Rp510 Ribu
Satpol PP Yogyakarta Tertibkan Pengamen yang Langgar Aturan, Sehari Ngamen Dapat Rp510 Ribu

Saat diamankan, pengamen tersebut membawa uang yang cukup banyak

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan

Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya