Selatan Pulau Jawa Sering Gempa, Ini Pejelasan Ahli
Merdeka.com - Pada tanggal 22 Juni 2020, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 5.0 Skala Richter. Gempa yang terjadi dini hari itu terasa cukup keras dan membangunkan warga yang tengah tertidur nyenyak. Walau begitu, tak ada laporan kerusakan akibat gempa ini.
Gempa yang berpusat di bagian selatan Pulau Jawa itu tak hanya terjadi satu atau dua kali bahkan berkali-kali. Fenomena gempa yang sering terjadi di sana menarik perhatian seorang peneliti sekaligus pakar geologi UGM, Dr Gayatri Indah Marliyani. Menurutnya, gempa itu berpusat dari dalam lempeng yang menunjam.
“Jika dilihat dari lokasi kedalamannya, gempa ini bersumber dari dalam lempeng yang menunjam. Lempeng itu masih menjadi bagian dari sistem subduksi di selatan Jawa,” kata Gayatri dikutip dari Kagama.co pada Jumat (26/6).
Gerakan Menurun
©Wikipedia.org
Menurut Gayatri, gempa berkekuatan 5.0 skala ricther itu memiliki pergerakan menurun. Oleh karena itu, guncangan yang ditimbulkan merupakan respon dari batuan terhadap gaya tarikan lempeng samudra yang bergerak ke bawah.
Gayatri menambahkan, gempa yang ditimbulkan dari gerakan ke bawah itu biasanya dapat dirasakan dengan cakupan wilayah yang luas. Apalagi, pusat gempa berada di tempat yang cukup dalam dengan daerah bertekanan besar dan bersuhu cukup tinggi.
Tidak Menyebabkan Gempa Susulan dan Tsunami
©Bmkg.go.id
Menurut Gayatri, batuan yang berada di pusat terjadinya gempa bersifat plastis. Oleh karena itu, setelah sempat mengalami deformasi atau pergerakan, batuan kemudian akan kembali ke posisi semula. Gempa itu tidak mengakibatkan gempa susulan atau tsunami.
“Sebab tidak mengakibatkan perubahan dasar laut secara signifikan,” terang Gayatri.
Energi yang Tertahan
©Wikipedia.org
Menurut Gayatri, cekungan muka busur di selatan pantai Pacitan secara drastis menyempit dibandingkan dengan cekungan di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, banyak dijumpai morfologi tonjolan di dasar laut yang ikut terseret masuk ke zona subduksi di daerah ini.
Adanya tonjolan-tonjolan itu menjadi ganjalan dalam proses subduksi sehingga menyebabkan pergerakan lempeng menjadi tertahan. Energi yang tertahan itu kemudian dilepaskan melalui sentakan tiba-tiba yang ditandai dengan peristiwa gempa bumi.
Pertanda Baik
Menurut Gayatri, seringnya terjadi gempa berskala kecil di kisaran 5-6 SR sebenarnya bisa jadi merupakan pertanda baik. Pasalnya, energi yang tertahan itu dilepaskan secara bertahap. Namun asumsi itu harus diteliti lebih lanjut.
“Untuk mengetahui berapa sebenarnya energi yang masih tersimpan dan yang sudah dilepaskan, harus terus dilakukan penelitian secara saksama dan terus menerus,” kata Gayatri.
Masyarakat Jangan Panik
Melihat kondisi bahwa daerah pesisir selatan Jawa sering dilanda gempa, masyarakat setempat diminta untuk tidak panik. Selain itu masyarakat juga tidak boleh termakan oleh isu-isu yang menyesatkan dari sumber yang tidak jelas.
Selain itu juga diperlukan kesadaran bahwa mereka tinggal di wilayah rawan gempa bumi. Untuk itulah, Gayatri menyarankan masyarakat untuk memahami pengetahuan-pengetahuan tentang daerah tempat tinggalnya. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi ancaman bahaya yang mungkin terjadi.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kupang Diguncang Gempa Magnitudo 5.1 Kamis Dini Hari
Gempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaGempa Tuban, 14 Bangunan Mengalami Kerusakan
Gempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa M5,2 Guncang Boven Digoel Papua
Belum diketahui dampak kerusakan akibat gempa tersebut
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Gempa Kecil tapi Picu Kerusakan Dahsyat di Sumedang
Gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Geologi Ungkap Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang
Badan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca Selengkapnya