Ramadan Momen Hidup Penuh Toleransi, Ketum PP Muhammadiyah Imbau Ini
Merdeka.com - Bulan Ramadan di depan mata, bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Ketua Umum PP (Pengurus Pusat) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak masyarakat, khususnya umat muslim untuk menjadikan Bulan Ramadan 1444 Hijriah sebagai momentum membangun kehidupan masyarakat yang penuh toleransi.
"Puasa momentum untuk hidup penuh toleran. Perbedaan penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam, misalnya, tidak perlu menjadi bahan olok-olokan," imbaunya melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Rabu (22/3/2023).
Menurut dia, momentum puasa seharusnya menjadikan umat Islam sebagai manusia yang toleran sehingga bisa hidup saling menghormati di tengah berbagai perbedaan.
“Para ilmuwan, ulama, mubaligh dan semuanya, ketika menemui perbedaan harusnya semakin dewasa dan tasamuh (saling menghormati)," lanjutnya, dikutip dari Antara.
Mengendalikan Diri
©Shutterstock
Haedar menuturkan, orang yang menunaikan ibadah puasa seharusnya mampu mengendalikan diri, terutama dari emosi, amarah, dan kebencian. Dengan demikian, segala bentuk pertengkaran dan permusuhan harusnya tidak terjadi.
Kendatipun ada perbedaan paham sehebat apapun, kata dia, orang yang berpuasa akan senantiasa cinta damai dan mampu menjaga persaudaraan.
"Di dalam diri orang yang berpuasa, tidak ada tempat yang tersisa bagi para pemuja amarah dan pemantik konflik," jelasnya.
Pencegah Konflik
Profesor Ilmu Sosiologi itu menjelaskan, momentum puasa seharusnya dapat melahirkan gerakan sosial kebangsaan sehingga mampu menjadi perekat bangsa yang mencegah terjadinya konflik.
Dia juga mengajak umat Muslim menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Harapannya, manusia yang memiliki tingkat keimanan tinggi pada Allah SWT akan terhindar dari berbagai tindakan menyimpang, termasuk korupsi.
"Orang yang dekat dengan Allah, ia tidak akan menyimpang, tidak akan korupsi. Ia tidak akan menyeleweng dan melakukan hal-hal buruk lainnya," tandasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaMalam-malam dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan merupakan waktu yang sangat istimewa dan penuh berkah.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaMa’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan, yakni semangat kasih sayang dan perubahan menjadi lebih baik.
Baca Selengkapnya