Peringati Serangan Umum 1 Maret, 15 Dalang di Jogja Gelar Pertunjukan Ini
Merdeka.com - Setiap tanggal 1 Maret, Kota Yogyakarta memperingati momen bersejarah. Momen itu tak lain adalah Peristiwa Serangan Umum 1 Maret, yang pada tahun 2022 ini sudah berlalu 73 tahun.
Setiap tahunnya, momen itu diperingati dengan cara yang berbeda-beda. Pada 2022 ini, 15 dalang didatangkan langsung untuk memeriahkan peringatan hari bersejarah ini di Kompleks Museum Benteng Vredeburg pada Senin malam (28/1).
Tidak seperti pagelaran wayang kulit pada umumnya, pentas wayang itu dimainkan secara bersama-sama oleh belasan dalang dari balik layar dengan dukungan audio dan animasi.
“Ini adalah pagelaran wayang sinema dengan cerita Serangan Umum 1 Maret untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan memaparkan spirit baru melalui seni budaya,” kata Sutradara Wayang Sinema Aneng Kiswantoro, dikutip dari ANTARA pada Senin (28/1).
Harapan pada Generasi Muda
©Instagram/@humasjogja
Aneng mengatakan, sebanyak 15 dalang sengaja dilibatkan dalam pagelaran itu untuk menghidupkan cerita sejarah yang melibatkan banyak tokoh. Sejumlah tokoh yang dihadirkan dalam pertunjukan wayang berdurasi 27 menit itu antara lain Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Panglima Besar Jendral Soedirman, dan Letkol Soeharto.
Dengan durasi yang terbatas itu, ia berharap pertunjukan itu mampu membuat generasi muda mengingat peristiwa besar sejarah kedaulatan Indonesia sekaligus mencintai wayang.
“Karena Serangan Umum 1 Maret saat itu untuk meyakinkan masyarakat luas bahkan Internasional bahwa Indonesia masih kokoh. Saat itu Belanda membuat propaganda bahwa Indonesia sudah lemah,” kata Aneng.
Hari Besar Nasional
©Instagram/@humasjogja
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi mengatakan bahwa pementasan wayang itu mewakili kreativitas milenial saat ini. Selain itu, pertunjukan yang melibatkan para seniman di Yogyakarta itu sebagai bagian dalam menyambut momentum penetapan 1 Maret sebagai hari Penegakan Kedaulatan Negara oleh Presiden Joko Widodo.
“Pertama kali dalam sejarah kita memperingati peristiwa 1 Maret sebagai hari besar nasional. Jadi ini bukan milik salah satu unsur penggiat sejarah saja, bukan milik Wehrkreis III saja atau milik pemda saja,” kata Laksmi dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaStasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca Selengkapnya