Penyebab Panic Attack dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Penyebab panic attack bisa diketahui lebih dini agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Penyebab panik attack bisa kamu cegah dengan berbagai cara sederhana.Panic attack termasuk salah satu gangguan mental yang terjadi secara tiba-tiba atau tanpa peringatan.
Panik sendiri merupakan reaksi umum yang sering terjadi ketika muncul suatu masalah atau berbagai hal yang membutuhkan tindakan segera. Biasanya reaksi panik ini disertai dengan perasaan bingung da sedikit kaget dengan yang sedang terjadi. Ini merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh hampir setiap orang.
Meskipun begitu, reaksi panik berlebihan merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Terlebih lagi, ketika reaksi panik berlebihan memicu reaksi fisik yang parah tanpa alasan yang jelas. Mulai dari hilang kendali bahkan hingga serangan jantung. Kondisi ini sering kali disebut sebagai gangguan panik atau panic attack.
Serangkan panik ini pun dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Baik ketika sedang berkendara, bercengkrama dengan santai bersama teman, atau bahkan ketika tertidur lelap. Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab panic attack.
Penyebab panic attackbisa datang dari faktor genetik, kondisi stres, tempramen, atau bahkan bagian otak yang mengalami perubahan. Jika penyebab panic attack tidak ditangani dengan baik, gangguan panic attack ini dapat berkembang ke arah yang lebih parah dan bisa menyebabkan beberapa risiko komplikasi.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui penyebab panic attack dan gejala panic attack sehingga dapat melakukan langkah pencegahan dan penanganan dengan baik. Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum beberapa penyebab panic attack, gejala, dan berbagai penjelasan lainnya perlu Anda ketahui.
Mengenal Panic Attack
©2012 Shutterstock/Andrey Armyagov
Sebelum mengetahui beberapa penyebab panic attack, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gangguan mental yang satu ini. Panic attack atau serangan panik merupakan gangguan mental ditandai dengan episode ketakutan intens, muncul secara tiba-tiba dan memicu reaksi fisik yang parah tanpa alasan yang jelas. Seseorang yang mengalami serangan panik bisa berpikir sedang kehilangan kendali, bahkan bisa juga mengalami serangan jantung atau sekarat.
Reaksi panik merupakan kondisi umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun ketika Anda mengalami serangan panik berulang, tidak terduga, dan berlangsung dalam waktu lama, kemungkinan Anda mengalami gangguan panic attack. Meskipun kondisi ini tidak mengancam jiwa, namun jika tidak ditangani dengan baik bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup.
Gejala Panic Attack
Sebelum mengetahui penyebab panic attack, penting juga untuk memperhatikan gejala apa saja yang mungkin muncul pada penderita serangan panik. Serangan panik bisa muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan. Ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Serangan panik memiliki banyak variasi, tetapi gejala biasanya memuncak dalam beberapa menit. Berikut beberapa gejala panic attack yang perlu Anda perhatikan :
Rasa takut atau khawatir dengan bahaya yang akan datang Takut kehilangan kendali atau kematian Detak jantung yang cepat dan berdebar-debar Berkeringat Gemetar atau gemetar Sesak napas atau sesak di tenggorokan Panas dingin Hot flash Mual Kram perut Sakit dada Sakit kepala Pusing, sakit kepala ringan atau pingsan Sensasi mati rasa atau kesemutan Perasaan tidak nyata atau terlepasPenyebab Panic Attack dan Faktor Risiko
©2012 Merdeka.com
Setelah mengetahui kondisi umum dan gejala, berikutnya terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab panic attack. Sebenarnya, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang terserang panic attack. Namun terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu, yaitu sebagai berikut :
Genetika Stres utama Sifat temperamen yang lebih sensitif terhadap stres atau rentan terhadap emosi negatif Terjadi perubahan pada bagian otak yang mempengaruhi fungsi kerjanyaSelain beberapa penyebab di atas, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan terkena gangguan panic attack. Berikut beberapa faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko perlu diwaspadai :
Riwayat keluarga dengan serangan panik atau gangguan panik Stres besar dalam hidup, seperti kematian atau penyakit serius dari orang yang dicintai Peristiwa traumatis, seperti kekerasan seksual atau kecelakaan serius Perubahan besar dalam hidup Anda, seperti perceraian atau kehamilan Merokok atau asupan kafein yang berlebihan Riwayat kekerasan fisik atau seksual pada masa kanak-kanakSerangan panik mungkin datang tiba-tiba dan tanpa peringatan pada awalnya, tetapi seiring waktu, mereka biasanya dipicu oleh situasi tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa respons alami melawan atau lari dari bahaya memang sering terjadi pada orang yang mengalami serangan panik.
Ini merupakan reaksi naluriah dari tubuh. Namun biasanya orang yang menderita panic attack akan merasakan reaksi fisik yang lebih parah, seperti jantung berdetak kencang, napas pendek, gemetar, dan lain sebagainya. Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mendapatkan perawatan yang baik.
Komplikasi dan Cara Pencegahan
Setelah mengetahui beberapa penyebab panic attack, terakhir Anda juga perlu mengetahui risiko komplikasi dan bagaimana langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Seperti disebutkan sebelumnya, kondisi panic attack perlu mendapatkan penanganan yang baik. Jika tidak kondisi ini bisa semakin parah dan menimbulkan beberapa masalah lainnya. Berikut risiko komplikasi yang perlu Anda waspadai :
Perkembangan fobia spesifik, seperti takut mengemudi atau meninggalkan rumah Perawatan medis yang lebih sering untuk mengatasi masalah kesehatan dan kondisi medis lainnya Dorongan menghindari situasi sosial Menimbulkan masalah di lingkungan sosial Depresi, gangguan kecemasan dan gangguan kejiwaan lainnya Peningkatan risiko bunuh diri atau pikiran untuk bunuh diri Dorongan untuk mengonsumsi alkohol atau penyalahgunaan zat lainnya Masalah keuanganMeskipun tidak dapat dihindari, risiko kondisi yang lebih parah dapat diminimalisir dengan beberapa langkah pencegahan. Berikut cara pencegahan gangguan panik yang bisa Anda terapkan :
Dapatkan pengobatan untuk serangan panik sesegera mungkin untuk membantu mengelola gejala yang lebih buruk atau lebih sering. Konsisten dengan upaya perawatan yang sedang dilakukan. Hal ini dapat membantu mencegah gejala panik kambuh atau memburuk. Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mengurangi rasa stress. Dengan berolahraga rutin, Anda juga bisa melindungi diri dari perasaan cemas jika terjadi suatu masalah. (mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya
Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca Selengkapnya4 Cara Mengatasi Serangan Panik dalam Waktu Singkat Menurut Psikolog
Menurut psikolog, Bonnie Zucker, Ph.D, kuncinya adalah mengubah cara Anda menanggapi episode serangan panik.
Baca SelengkapnyaPenyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca SelengkapnyaDitanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaSering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya
Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca Selengkapnya6 Penyebab Sulit Konsentrasi, Salah Satunya Kurang Olahraga
Sulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaPenyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.
Baca Selengkapnya