Mercusuar Cimiring di Pulau Nusakambangan, Peninggalan Belanda yang Penuh Misteri
Merdeka.com - Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap terkenal akan keangkerannya. Selain bangunan penjara, banyak bagian di pulau itu yang masih hutan belantara. Namun pulau itu memiliki beragam eksotismenya sendiri, di antaranya deretan pantai-pantai indah yang masih tersembunyi.
Di balik lebatnya pepohonan hijau yang menyelimuti sebagian besar pulau, tersembul sebuah bangunan bercat putih yang berada di daerah ketinggian. Bangunan itu bernama Mercusuar Cimiring. Mercusuar yang berada di sisi timur pulau itu merupakan penanda pintu masuk menuju Pelabuhan Cilacap.
Masih berfungsi hingga kini, bangunan itu sudah dibangun sejak era penjajahan Belanda. Lalu seperti apa penampakan bangunan bersejarah itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Mercusuar Cimiring
©YouTube/Tjilatjap Story
Mengutip dari kanal YouTube Tjilatjap History, Mercusuar Cimiring dibangun oleh Belanda pada tahun 1857 pada ketinggian 143 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju ke sana, wisatawan harus berjalan kurang lebih dua jam dengan berjalan kaki dari dermaga Karangtengah.
Kini jalan menuju mercusuar itu lebih mudah karena sudah dicor semen dibandingkan sebelumnya yang belum dicor sama sekali. Sebelum tahun 2019, petugas jaga Mercusuar Cimiring menggunakan kuda sebagai alat transportasi.
Ada Pos Meriam
©YouTube/Tjilatjap Story
Selain sebagai pengatur lalu lintas kapal, Mercusuar Cimiring juga dilengkapi dengan sistem pertahanan. Belanda membuat enam pos meriam besar yang berada di sekitar bangunan mercusuar.
Pada Juli 1947, benteng pertahanan Mercusuar Cimiring digunakan Tentara Republik Indonesia (TNI) untuk menghalau kedatangan kapal perang Belanda yang hendak memasuki perairan Cilacap. Sebagai penanda, di halaman menara mercusuar itu terdapat sebuah batu monumen kecil yang menjadi bukti perjuangan tentara Indonesia pada peristiwa Agresi Militer itu.
Fasilitas di Menara Cimiring
©YouTube/Tjilatjap Story
Dari atas mercusuar, pemandangan laut yang berbatasan langsung dengan tebing Nusakambangan terlihat sangat indah. Bila malam hari, lampu mercusuar akan menyala sebagai penanda bagi kapal-kapal yang melintas.
Selain bangunan mercusuar, di sekitar bangunan itu juga terdapat rumah pekerja mercusuar, tangga, dan ada pula lorong bawah tanah. Pondasi-pondasi bangunan di sekitar mercusuar sudah banyak yang keropos karena telah termakan usia.
Ruang Bawah Tanah Mercusuar Cimiring
©YouTube/Tjilatjap Story
Salah satu daya tarik dari Mercusuar Cimiring adalah lorong bawah tanahnya. Sekilas tampak ruang itu begitu mengerikan dan misterius. Aura mistis langsung terasa saat memasuki lorong itu karena saking gelapnya.
Melansir dari kanal YouTube Tjilatjap Story, lorong itu berada tepat di bawah bangunan mercusuar. Dulunya terowongan itu digunakan untuk menyimpan persenjataan. Tak hanya itu, terowongan tersebut ternyata juga digunakan untuk menuju ke pos-pos meriam atau pengintaian terdekat.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaMengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Baca Selengkapnya7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana
Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaPedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Baca Selengkapnya"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo
Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaMenikmati Masa Pensiun Kegiatan Jenderal Dudung Lihat Burung dan Olahraga 'Usai Salat Subuh Tidur Lagi'
Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman memasuki masa pensiun dan menikmati hari-harinya dengan bertani dan beternak.
Baca Selengkapnya35 Pantun Perkenalan Nama Lucu dan Unik, Ampuh Bikin Orang Terkesan
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun perkenalan nama lucu dan unik yang ampuh untuk bikin orang terkesan.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Situs Menhir Mahat, Jejak Peninggalan Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota Sumbar
Situs ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.
Baca Selengkapnya