Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengulik Sejarah Pabrik Gula Sragi, Saksi Kejayaan Industri Gula di Tanah Jawa

Mengulik Sejarah Pabrik Gula Sragi, Saksi Kejayaan Industri Gula di Tanah Jawa Pabrik Gula Sragi. ©kemdikbud.go.id

Merdeka.com - Pada masa tahun 1800-1930, gula merupakan produk olahan alam paling penting di dunia. Saat itu, Pulau Jawa merupakan pengekspor gula terbesar kedua di dunia di bawah Kuba. Di seantero pulau terdapat 178 pabrik gula yang menjadi ladang bisnis besar bagi pemerintah Hindia Belanda.

Dari 178 pabrik gula, Pabrik Gula (PG) Sragi adalah salah satu yang terbesar di samping PG Wonopringgo dan Kalimatie. Pabrik gula itu berada di Kecamatan Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah.

Lantas seperti apa sejarah Pabrik Gula Sragi? Berikut selengkapnya:

Sejarah Pabrik Gula Sragi

pabrik gula sragi

©kemdikbud.go.id

Dilansir dari Brilio.net, Pabrik Gula Sragi berdiri pada tahun 1928. Pabrik itu masih beroperasi hingga kini walau masa produksinya hanya berkisar 3-5 bulan per tahunnya, yaitu mulai bulan Mei hingga Agustus atau Oktober.

Biasanya untuk memulai masa produksi, dilaksanakan acara Pesta Giling. Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang. Hingga saat ini, masyarakat sekitar pabrik gula masih antusias menyambut pesta giling itu. Bahkan acara itu dianggap menjadi hiburan tahunan terbesar.

Pengantin Tebu

pabrik gula sragi

©kemdikbud.go.id

Dalam acara pesta giling PG Sragi, diadakan pula perayaan pernikahan yang berbeda dari pernikahan pada umumnya. Kedua mempelai merupakan boneka yang bentuknya menyerupai manusia asli, lengkap dengan nama dan pakaian pengantin. Kedua boneka itu dibuat dengan bahan tepung. Masyarakat sana menyebut sepasang pengantin itu dengan nama “pengantin glepung”. Mereka diiringi oleh masyarakat menuju pabrik untuk selanjutnya ikut digiling bersama tebu-tebu lainnya. Pada tahun 2015 lalu, masyarakat memberi nama pengantin pria Abdul Jhalil, sementara pengantin wanitanya Khotijah.

Kisah Lokomotif Tua PG Sragi

pabrik gula sragi

©kemdikbud.go.id

Ciri khas PG Sragi adalah operasional lokomotif tua untuk menarik gerbong tebu dari ladang menuju pabrik. Di sana ada 8 lokomotif uap dan 2 lokomotif diesel. Pada masa silam, lokomotif tua itu melintasi jaringan rel yang menuju ke sejumlah wilayah seperti Kesesi, Comal, Bodeh, dan wilayah sekitarnya. Lokomotif-lokomotif itu hanya melaju dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam.

Bahkan saking lambannya, anak-anak bisa mengejar lokomotif itu untuk naik ke gerbongnya hingga sampai ke pabrik gula. Namun warga sekitar juga kerap “mencuri” batang tebu yang diangkut gerbong sehingga kerap merepotkan petugas pengawas panen tebu saat itu.

Tak lama digunakan, kini jaringan rel roli PG Sragi kondisinya terbengkalai. Di wilayah Kesesi hingga ke Sragi, relnya sudah hilang tak berbekas. Banyak bekas rel yang bantalannya telah hilang dan sekarang beralih menjadi tempat usaha, ladang maupun permukiman warga. Kini jaringan roli itu hanya bisa ditemui di sekitaran wilayah pabrik gula.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas

Mencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas

Beberapa peninggalan pabrik gula itu masih dapat dijumpai

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota

Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota

Gula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia

Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia

Kecap manis merupakan saus favorit masyarakat Indonesia yang bisa ditemui di meja makan dengan masing-masing keluarga memiliki merek favoritnya sendiri.

Baca Selengkapnya