Menguak Sejarah Wedang Ronde, Pengaruh Akulturasi Budaya Tiongkok
Merdeka.com - Wedang Ronde merupakan salah satu minuman rempah yang dapat ditemui dengan mudah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sesuai bahasanya, wedang ronde merupakan minuman yang terdapat ronde di dalamnya, yaitu adonan bulat yang terbuat dari tepung ketan.
Sebenarnya adonan ronde tak melulu dibuat dari tepung ketan. Ada pula yang dibuat dengan tepung beras.Selain itu, ada pula yang menyebut kalau kata “ronde” berasal dari bahasa Belanda yaitu “rond” yang berarti bulat.
Meskipun banyak ditemui di Jogja dan Jateng, sesungguhnya minuman itu tak benar-benar asli Indonesia.Kalau begitu dari mana?
Pengaruh Akultirasi Budaya Tiongkok
©2018 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6.com, wedang ronde merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya di Indonesia. Minuman hangat ini berasal dari dataran Tiongkok dengan sebutan Dongzhi atau Tangyuan.
Pada zaman dahulu, banyak pedagang Tiongkok yang datang ke Nusantara. Sebagian dari mereka memperkenalkan minuman hangat tersebut.
Seiring waktu, masyarakat Nusantara mulai berinovasi untuk membuat minuman tradisional dari bahan khas masyarakat Jawa yaitu jahe. Kuah wedang ronde pun sangat dikenal dengan rasa manis gula Jawa dan rasa hangat dari jahe.
Cikal Bakal Wedang Ronde
©2017 Merdeka.com/Tantri Setyorini
Tangyuan disebut merupakan cikal bakal wedang ronde. Dalam sejarahnya, minuman ini berasal dari negeri Tiongkok era Dinasti Han. Ada kisah menarik mengenai minuman ini di negeri asalnya.
Alkisah ada seorang dayang bernama Yuan-xiao yang rindu pada orang tuanya namun tidak bisa meninggalkan istana. Ia menangis siang malam karena rindu pada orang tuanya sampai mencoba bunuh diri.
Lalu ada seorang menteri baik hati yang mencoba menolongnya.Yuan-xiao disarankan untuk membuat sebanyak-banyaknya makanan terbaik yang ia bisa, yaitu Tangyuan. Makanan itu dipersembahkan kepada dewa pada hari ke-15 bulan pertama Tahun Baru Imlek.
Akhirnya Yuan-xiao berhasil melakukannya. Sang kaisar sangat senang sehingga ia diizinkan untuk bertemu dengan orang tuanya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.
Baca SelengkapnyaBedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cendol, dawet, dan cincau merupakan minuman tradisional yang populer di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaWedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Baca SelengkapnyaMeski bentuknya sederhana, onde-onde memiliki cerita panjang yang mencakup perjalanan dari Tiongkok hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca Selengkapnya