Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak Keberadaan Keraton Pleret, Peninggalan Era Mataram Islam yang Hilang

Menguak Keberadaan Keraton Pleret, Peninggalan Era Mataram Islam yang Hilang Keraton Pleret. ©Wikipedia.org

Merdeka.com - Keraton Pleret merupakan salah satu bekas pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam di tahun 1646-1680. Namun keraton itu telah hancur dan kini hilang tak berbekas.

Kini bekas keraton itu telah berganti oleh rumah-rumah penduduk. Namun ekskavasi di bekas keraton masih terus dilakukan. Berbagai temuan bermunculan. Di selatan wilayah ekskavasi, ditemukan benteng dan saluran air kuno.

“Temuan baru arkeologis era Raja Amangkurat I ini berada di lokasi yang nantinya akan dikembangkan sebagai pengembangan Museum Pleret, maka desain museum harus menyesuaikan dengan temuan terbaru ini,” kata Tenaga Ahli Ekskavasi Dinas Kebudayaan DIY Danang Indra Prayudha dikutip dari ANTARA pada Selasa (14/3).

Berikut selengkapnya:

Sejarah Keraton Pleret

keraton pleret

©Wikipedia.org

Dilansir dari Wikipedia, Keraton Pleret merupakan bekas keraton dan ibu kota Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1646-1680 setelah Keraton Kerta. Akibat pemberontakan Trunajaya, status Keraton Pleret sebagai ibu kota Maratam Islam berakhir tahun 1677, namun baru ditinggalkan tahun 1680.

Nama “Pleret” sendiri berasal dari kosa kata Bahasa Jawa “paleredan”, diambil dari kata “lered” yang berarti aliran. Karena keraton itu telah hancur, tata letaknya hanya bisa diperkirakan dari catatan masa lalu.

Tak jauh dari situs keraton itu terdapat situs Masjid Kauman Pleret yang ekskavasinya berhasil menyusun bentuk kerangka bangunan secara utuh.

Tata Letak Keraton Pleret

keraton pleret

©Wikipedia.org

Menurut catatan Rijklof Van Goens, tembok Keraton Pleret mengelilingi wilayah keraton sepanjang 3.040 meter. Tinggi temboknya 5-6 meter, sedangkan ketebalannya kurang dari 3 meter.

Sementara bangunan keratonnya didominasi oleh batu bata. Luas areanya mencapai 3 hektare. Di sekitarnya ada dua buah masjid, dan ada pula alun-alun dengan pohon beringin di tengahnya. Pada tahun 1989, keberadaan pohon beringin itu masih bisa ditemukan. Sementara bangunan-bangunan lain masih harus diidentifikasi.

“Jika digambarkan, bentengnya berbentuk jajar genjang memanjang lurus dari utara ke selatan. Lebar benteng 2,7 meter dan belum diketahui panjang dan tingginya. Kondisi benteng sendiri tidak utuh,” kata Danang.

Pengembangan Museum Pleret

keraton pleret

©pleret.id

Untuk langkah lebih lanjut, lokasi ditemukannya temuan-temuan baru terkait Keraton Pleret akan dibangun gedung yang merupakan pengembangan dari Museum Pleret. Namun pembangunan gedung itu masih harus butuh perencanaan yang lebih rinci. Nantinya gedung itu dimanfaatkan untuk menyimpan temuan-temuan baru yang terus bermunculan di situs keraton tersebut.

“Tindak lanjut sudah kami lakukan dengan survei lapangan pada tahun 2022. Dalam survei, kami menemukan tumpukan bata di permukaan di dua titik. Dari temuan ini kami kerjakan ekskavasi Kedaton IV tahap pertama pada 4 hingga 29 Maret 2022 untuk penelitian dan penyelamatan objek di bawahnya,” ungkap Danang.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya

Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya

Permen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.

Baca Selengkapnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.

Baca Selengkapnya
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Baca Selengkapnya
Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat

Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat

Pada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Candi Prambanan adalah peninggalan agung dari masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang masih eksis hingga sekarang.

Baca Selengkapnya