Mengenal Duck Syndrome dan Gejalanya, Sering Terjadi pada Mahasiswa
Merdeka.com - Duck syndrome atau sindrom bebek merupakan salah satu kondisi yang sering dialami oleh sebagian besar orang. Sindrom ini mengangkat bebek berenang sebagai analogi. Di mana saat berenang, bebek terlihat tenang dan santai, namun di bawah permukaan air, bebek mengayun kaki dengan panik agar dapat mengapung dan berenang di air.
Mungkin sebagian dari Anda mengerti dan mengalami kondisi seperti bebek berenang tersebut. Di mana mungkin orang lain akan menganggap hidup Anda baik-baik saja, dari segala pencapaian yang Anda dapatkan. Namun jauh di dalam diri, Anda sedang berusaha keras untuk tetap bertahan dalam memenuhi tuntutan hidup.
Meskipun bukan termasuk penyakit mental, namun kondisi ini dapat memberikan dampak negatif dalam hidup Anda. Gangguan duck syndrome ini mungkin membuat Anda sulit tenang, merasa buruk dengan diri sendiri, membandingkan diri sendiri, hingga dapat mempengaruhi beberapa gejala fisik seperti sulit tidur hingga nafsu makan berkurang.
Dengan begitu, perlu diketahui gejala apa saja yang terjadi pada orang yang terkena duck syndrome, seperti apa faktor risiko yang perlu diperhatikan, dan bagaimana cara mengelola duck syndrome dengan baik. Dilansir dari Betterhelp, berikut kami merangkum berbagai penjelasan mengenai duck syndrome yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Duck Syndrome dan Gejalanya
istockphoto.com
Pengertian Duck Syndrome
Duck syndrome atau sindrom bebek merupakan gangguan kesehatan mental yang umum terjadi. Gangguan ini mengangkat analogi bebek berenang, di mana saat berenang bebek akan terlihat tenang dan santai. Namun di bawah permukaan air, kakinya bergerak cepat dengan panik agar dapat tetap mengapung dan berenang di air.
Gangguan yang melibatkan rasa panik dan cemas ini mungkin terjadi pada Anda yang tampak tenang dari luar, namun berusaha keras untuk tetap bertahan dan memenuhi tuntutan hidup. Namun perlu dipahami bawah sindrom bebek ini bukan termasuk penyakit mental dan bukan termasuk diagnosis kesehatan mental formal. Namun perasaan “mendayung dengan panik” ini dapat dialami oleh sebagian besar orang, di mana sikap luar yang tenang bisa menutupi kepanikan yang sedang dialami.
Duck syndrome juga disebut dengan Stanford duck syndrome karena dicetuskan oleh peneliti Universitas Stanford. Duck syndrome sering digunakan untuk menggambarkan mahasiswa dari luar tampak menjalani kehidupan dengan tenang namun sambil dengan panik berusaha memenuhi tuntutan hidup. Mereka mungkin memberi tekanan pada diri mereka sendiri untuk berhasil atau merasa bahwa mereka harus memenuhi harapan yang tinggi.
Gejala Duck Syndrome
Secara umum, duck syndrome menggambarkan seseorang yang mengalami stres luar biasa namun mencoba untuk menampakkan sikap dan raut wajah yang tenang. Sehingga sering kali orang menilai bahwa hidupnya berjalan dengan lancar, mudah, dan sempurna. Namun jauh dalam dirinya, terdapat kecemasan dan kepanikan yang berusaha ditangani.
Berikut beberapa gejala duck syndrome yang perlu diperhatikan:
Faktor Risiko
Setelah mengetahui pengertian umum dan gejala, berikutnya terdapat beberapa faktor risiko duck syndrome yang perlu diperhatikan. Biasanya mahasiswa memiliki risiko duck syndrome yang lebih tinggi karena mengalami transisi kehidupan yang cukup signifikan. Dengan memahami beberapa faktor risiko ini, Anda bisa mengantisipasi jika sewaktu-waktu mengalami stres yang bisa mengarah pada duck syndrome.
Berikut beberapa faktor risiko duck syndrome yang perlu Anda ketahui:
Cara Mengelola Duck Syndrome
©2018 Merdeka.com/Pexels
Setelah mengetahui berbagai faktor risiko duck syndrome, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola gangguan ini. Beberapa cara ini mungkin sederhana namun sangat membantu Anda mengelola stres dengan baik.
Berikut beberapa cara mengelola duck syndrome yang bisa Anda terapkan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaKebiasaan duduk membungkuk bisa menimbulkan masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Anda perlu mengatasinya dan mengubahnya ke postur yang baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kurang tidur atau tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan mata mengantuk.
Baca SelengkapnyaDampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca SelengkapnyaMeskipun jarang terjadi, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari penderitanya dapat sangat mengganggu.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca Selengkapnya