Manfaatkan Kearifan Lokal, Ini Cara Komunitas Alam Merapi Lakukan Mitigasi Bencana
Merdeka.com - Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Dalam periode tertentu, gunung itu kerap kali meletus. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi yang baik bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana agar tidak menjadi korban.
Salah satu perkumpulan pecinta alam di Jogja, Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH), berupaya mitigasi bencana dengan memanfaatkan kearifan lokal. Mereka menggencarkan penghijauan khususnya di kawasan lereng Gunung Merapi.
“Kami berupaya mengembalikan ekosistem alam di Merapi sehingga kearifan lokal yang ada kembali berfungsi memperkuat mitigasi bencana warga,” kata Pegiat Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH) Lilik Rudiyanto dikutip dari ANTARA pada Kamis (12/5).
Mengamati Tanda-Tanda Alam
©Twitter/@BPPTKG
Menurut pria yang biasa dipanggil Rudi itu, masyarakat lereng Merapi memiliki kemampuan mitigasi bencana yang diwariskan secara turun temurun yaitu dengan mengenali tanda-tanda alam.
Namun, tanda-tanda alam itu akan lebih mudah diamati kalau ekosistem di lereng Merapi terjaga. Menurutnya, sistem seperti inilah yang sebenarnya lebih dipahami oleh masyarakat lokal untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat awam kalau kita beri penjelasan yang terlalu ilmiah mereka kurang paham,” kata Rudi dikutip dari ANTARA.
Rudi mengatakan, salah satu tanda-tanda alam yang diyakini menjadi peringatan dini Erupsi Merapi adalah kemunculan satwa-satwa liar yang turun dari puncak gunung. Jika hewan-hewan seperti monyet atau rusa sudah masuk pemukiman warga, masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena aktivitas Merapi dipastikan sedang di atas normal.
Ekosistem Alam Rusak
©Agung Supriyanto/AFP
Namun untuk saat ini, kemunculan fenomena alam seperti itu tidak bisa dijadikan patokan. Sebab satwa yang turun dari puncak bukan lagi membawa pesan tentang aktivitas Merapi, melainkan mencari makan seiring dengan rusaknya ekosistem alam habitat mereka.
Pasca erupsi Merapi tahun 2010, FMMH terus menjaga keseimbangan alam di kawasan Merapi dengan menggencarkan penanaman ribuan tanaman secara berkala dengan menggandeng pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Tak hanya itu, FMMH juga melakukan pembibitan bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo. Tanaman yang dikembangkan antara lain pohon gayam, pohon pule, tengsek, hingga puspo.
“Setiap penghijauan kami selalu melibatkan warga serta tokoh-tokoh agama di Merapi,” kata Rudy.
Merapi Masih Bergejolak
©Agung Supriyanto/AFP
Berstatus siaga sejak November 2020, hingga kini Gunung Merapi masih sering bergejolak. Luncuran lava pijar hingga awan panas masih sering terjadi. Terakhir, guguran awan panas terjadi pada Selasa (10/5).
Saat itu, Gunung Merapi meluncurkan awan panas sejauh 1.800 meter dari puncak. Awan panas itu meluncur ke arah hulu Sungai Bebeng yang berada di sebelah barat daya.
Pada hari yang sama, BPPTKG mencatat guguran lava sebanyak empat kali dalam rentang waktu antara pukul 12.00-18.00 WIB. Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Merapi di Level III (Siaga).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaMelihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengulas Keunikan Smong, Mitigasi Bencana yang Jadi Kearifan Lokal Warga Simeulue Aceh
Smong merupakan kearifan lokal yang dihimpun dari serangkaian tragedi masyarakat Simeulue pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaAksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaMitigasi Bencana Gunung Meletus, Pengamatan hingga Peringatan Dini
Penting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca Selengkapnya7 Langkah Ganjar-Mahfud Ciptakan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca Selengkapnya