Lurah di Gunungkidul Ini Mendadak 'Hilang', Diduga Gelapkan Uang Miliaran Rupiah
Merdeka.com - Kasus penggelapan uang masih sering terjadi di berbagai tempat. Karena hal itu, sudah banyak total kerugian negara yang dikeluarkan.
Di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Unit Tipikor Polres setempat tengah menyelidiki sembilan orang saksi terkait kasus dugaan penggelapan uang ganti rugi pembebasan lahan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Karangawen, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul.
Dalam kasus itu, Lurah Karangawen diduga terlibat. Namun hingga polisi memanggilnya untuk pemeriksaan hingga keempat kalinya, lurah berinisial RJ itu tak kunjung datang.
“Yang bersangkutan belum hadir. Nanti kami akan melakukan upaya paksa terhadap yang bersangkutan karena secara prosedur sudah empat kali pemanggilan,” kata Kanit Tipikor Polres Gunungkidul, Wawan Anggoro Cahyo, dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (27/6).
Lalu sebenarnya di mana lurah itu berada? Berikut selengkapnya:
Kasus Penggelapan Uang
www.ivandimitrijevic.com
Wawan mengatakan, kasus penggelapan uang itu terjadi terkait dengan uang ganti rugi pembebasan tanah kas desa untuk pembangunan JJLS di ruas Tepus-Jerukwudel. Terhitung, total 7 miliar rupiah uang yang dikeluarkan untuk pembebasan tanah itu.
Dari hasil pemeriksaan, uang ganti sebesar Rp7 miliar itu masuk ke rekening kelurahan sebanyak Rp1,8 miliar dan sisanya masuk ke rekening Lurah RJ. Dana sebesar Rp1,8 miliar sudah dimanfaatkan pemerintah kelurahan untuk membangun kantor kelurahan yang baru.
“Dari hasil pemeriksaan ekspetorat, ada kerugian negara sebesar Rp5,243 miliar dalam ganti rugi aset Kelurahan Karangawen,” kata Wawan.
Sembilan Saksi Lain yang Diperiksa
©2021 Liputan6.com
Selain Lurah RJ, Wawan mengatakan ada 9 saksi lain yang diperiksa antara lain 6 saksi dari pemerintah kelurahan, 1 saksi dari PUP – ESDM Pemerintah Provinsi DIY, 1 orang dari Kanwil BPN Provinsi, dan 1 orang dari kantor BPN Gunungkidul.
Dari pemeriksaan awal yang dilakukan, Wawan mengatakan ada indikasi kerugian negara. Setelah itu, mereka melakukan gelar perkara di Polda DIY dan dari bukti sementara yang didapat maka kasus itu bisa naik ke tingkat penyidikan.
Mendadak Hilang
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas Panewu Girisubo, Alsito, menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada aparat penegak hukum. Hanya saja, dia mengakui jika lurah yang dimaksud sudah tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 20 Mei 2021 silam. Namun layanan administrasi di kantor Kalurahan Karangawen masih bisa berjalan meskipun harus dilaksanakan oleh pihak lain.
“Layanan di kantor kelurahan tidak terganggu, meskipun sampai saat ini lurah yang bersangkutan belum masuk kantor. Ini sudah saya laporkan ke bupati agar layanan di kelurahan tidak terganggu,” kata Alsito dikutip dari Liputan6.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaAnggota Polres Lampung Tengah, Aiptu Supriyanto, tengah menjadi sorotan. Pangkalnya, mengembalikan uang ratusan juta yang ditemukan di rest area tol Lampung.
Baca SelengkapnyaHerry ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara di Ditreskrimsus Polda Riau, Rabu, 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDi tengah asanya membuat rumah, tabungan usaha miliknya direlakan jadi pelunas utang sang ibunda.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca Selengkapnya