Kisah Nyimas Utari, Intelijen Kerajaan Mataram Pembunuh Gubernur Jenderal VOC
Merdeka.com - Pada Mei tahun 1629, Kerajaan Mataram Islam di bawah pimpinan Sultan Agung menyerang Batavia yang saat itu dikuasai VOC. Penyerangan itu merupakan yang kedua kalinya setelah serangan pertama gagal di tahun 1628.
Dalam serangan kedua ini, Mataram berhasil membunuh Gubernur Jenderal VOC, Jans Pieterzoon Coen. Waktu itu, Sultan Agung memberi tugas pada Nyimas Utari Sanjaya Ningrum untuk membunuh sang gubernur jenderal.
Singkat cerita, tugas ini berhasil dijalankan oleh Nyimas Utari. Leher Coen berhasil ia penggal dengan golok Aceh. Lalu sebenarnya siapa sosok Nyimas Utari ini?
Intelijen Kerajaan Mataram
©Facebook/Sejarah Yogyakarta
Makam Nyimas Utari berada di Desa Keramat, Tapos, Bogor, Jawa Barat. Ustaz Sukandi, tokoh masyarakat Desa Keramat mengatakan bahwa ia sering mendengar kisah orang-orang tua di Desa Keramat bahwa Nyimas Utari merupakan agen intelijen Kerajaan Mataram.
Keterangan ini dibenarkan oleh sejarawan asal Yogyakarta, Ki Herman Janutama. Mengutip kitab Babad Jawa, ia menyebutkan bahwa pemenggalan kepala Coen merupakan misi rahasia yang sudah lama direncanakan dengan melibatkan grup intelijen Mataram, Dom Sumuruping Mbanyu.
“Orang sekarang mungkin akan kaget kalau dikatakan militer Mataram punya kesatuan telik sandi sendiri. Tapi bagi kami yang akrab dengan manuskrip-manuskrip tua dan cerita-cerita lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi hal ini tidaklah aneh,” kata Ki Herman dikutip dari laman Historia.
Cara Kerja Intelijen Mataram
©perpusnas.go.id
Kerja tim intelijen Mataram dalam menjalankan misi rahasia di Batavia sudah dirancang sejak tahun 1627. Dalam tim itu, mereka mengerahkan orang-orang Tumenggung Kertiwongso dari Tegal yang dipimpin oleh Raden Bagus Wonoboyo.
Untuk melengkapi kerja-kerja rahasia tersebut, Wonoboyo mengirimkan putrinya yang memiliki kemampuan telik sandi mumpuni, Nyimas Utari, untuk bergabung dengan agen telik sandi asal Samudra Pasai, Mahmudin.
Dari Aceh, Nyimas dan Mahmudin yang sudah menjadi pasangan suami istri memasuki benteng VOC di Batavia dengan berkamuflase sebagai pebisnis. Merekan lantas dipercaya Coen sebagai mitra bisnis VOC. Karena begitu dekatnya, mereka punya akses ke kastil dan bergaul dengan Eva Ment, istri Coen, dan anak-anaknya.
Membunuh Gubernur Jenderal VOC
©YouTube/Gentayangan
Dilansir dari laman perpusnas.go.id, Nyimas Utari dipercaya menjadi penyanyi bagi klub perwira VOC. Selain itu, dia juga menjalin hubungan dekat dengan Eva Ment. Saat tentara Mataram menyerbu Batavia pada tahun 1629, Nyimas Utari memanfaatkan kekacauan itu dengan membunuh Eva dan anak-anaknya dengan racun.
Empat hari setelahnya, giliran Coen yang menjadi korban. Dengan racun arsenikum, Nyimas menuangkan serbuk itu ke minuman Coen. Di saat Coen lengah karena keracunan itu, Nyimas berhasil memenggal kepala Coen. Setelah itu, ia dan Mahmudin lari keluar benteng membawa kepala Coen.
Namun dalam pelarian ini Nyimas Utari tewas terkena tembakan meriam. Mahmudin membopong jenazah istrinya hingga wilayah Desa Keramat, tempat ia dimakamkan. Kepala JP Coen kemudian diterima oleh Tumenggung Surotani dan Bagus Wanabaya untuk dibawa ke Istana Plered.
Setelah sampai di sana, Sultan Agung memerintahkan untuk menanam kepala itu di baris ke-716 tangga menuju makam raja-raja Imogiri.
Pro dan Kontra
Membantah pembunuhan ini, sejarawan Belanda De Graaf menulis bahwa kematian J.P Coen disebabkan oleh penyakit kolera. Jasad Coen kemudian dimakamkan di Balai Kota dan kemudian dipindahkan ke Gereja Tua Belanda yang kini menjadi Museum Wayang.
Namun menurut arkeolog Chandrian Attahiyat, para arkeolog Belanda tidak menemukan jasad berupa tulang belulang saat mereka melakukan penggalian pada tahun 1939. Namun, penggalian serupa belum pernah dilakukan di tangga menuju makam Imogiri untuk membuktikan ada kepala Coen yang tertanam di sana.
“Memang sejauh ini belum pernah ada penelitian arkeologi soal kebenaran Babad Jawa tentang terbunuhnya Coen,” kata Chandrian.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaSebuah kerajaan berbasis di Kepulauan Sumatera ini disinyalir menjadi kerajaan tertua yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-1 SM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaMenguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.
Baca SelengkapnyaJIS menjadi singgahan terakhir kampanye bagi Paslon nomor urut 01. Sebab pembangunan JIS ada campur tangan Anies yang dulunya menjadi Mantan Gubernur Jakarta.
Baca Selengkapnya