Kejahatan Jalanan Kembali Terjadi, Bupati Sleman Ungkap Keprihatinannya
Merdeka.com - Kejahatan jalanan kembali terjadi di Jogja. Pada Senin (6/6) sore, tepatnya pukul 15.30 WIB, empat orang remaja yang sedang jajan bakso di pinggir jalan, dibacok sekelompok. Peristiwa itu terjadi di Pandowoharjo, Kecamatan Sleman.
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengatakan berdasarkan informasi sementara, peristiwa itu merupakan bagian dari tawuran antar remaja karena dari pihak korban ada yang mengenal rombongan pelaku.
“Namun untuk motifnya apa masih terus kami dalami. Apakah mereka bertemu dengan janjian kemudian saling provokasi atau hal lain,” kata Rifai dikutip dari ANTARA pada Selasa (7/6).
Kasus kejahatan seperti ini sudah berulang kali terjadi. Hal ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk dari Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Kronologi Kejadian
©2015 Merdeka.com
Berdasarkan keterangan Kepala Dukuh Pisangan, Pendowoharjo, Yamtono, kejadian itu berawal saat keempat korban baru saja ikut pawai kelulusan sekolah dan bermaksud pulang karena hujan. Dalam perjalanan pulang, mereka membeli bakso di pinggir jalan.
Saat sedang makan, dari arah selatan muncul rombongan anak remaja yang membawa senjata tajam. Mereka tiba-tiba langsung membacok dengan pedang dan botol.
Keempat korban dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar. Yamtono sendiri ikut mengantar ke rumah sakit karena salah satu korban adalah warganya.
“Tiga orang menderita luka bacok di bagian punggung, sedangkan satu orang lainnya luka sabetan kecil di lengan. Tiga orang diperbolehkan pulang, sementara satu orang harus opname karena lukanya cukup serius,” kata Yamtono dikutip dari ANTARA.
Bupatai Sleman Prihatin
©ANTARA/HO-Prokompim Setda Sleman
Kasus kejahatan jalanan ini membuat prihatin Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Terlebih ia mengatakan bahwa Pemkab Sleman sudah membentuk satgas anti kejahatan jalanan dan dia sudah meminta semua masyarakat serta pemangku kepentingan agar mengaktifkan jaga warga sampai tingkat kelurahan.
Dengan adanya kasus ini, ia meminta keluarga yang memiliki anak untuk lebih memperhatikan aktivitas dan lingkungan pergaulan mereka di luar rumah.
“Terutama saat anak keluar malam hari. Maka orang tua harus terus memantau. Apalagi kalau keluar di atas pukul 22.00 WIB,” kata Kustini.
Kustini berharap kasus ini segera tertangani dengan baik. Ia juga berharap kasus ini menjadi yang terakhir kalinya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pelaku B kami tangkap di wilayah Cileungsi tanpa perlawanan. Masih ada 4 tersangka lain yang masih kita kejar,"
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengeluarkan SKB tentang pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya