Gunakan Tenaga Matahari, Begini Cara Jateng Bantu Akses Air Bersih Warga Wonogiri

Rabu, 1 Februari 2023 12:38 Reporter : Shani Rasyid
Gunakan Tenaga Matahari, Begini Cara Jateng Bantu Akses Air Bersih Warga Wonogiri Pembangkit listrik tenaga surya di Wonogiri. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com - Sugimin, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia bersyukur kini tak perlu susah payah lagi dalam mendapatkan air bersih. Padahal sebelumnya wilayah Sugimin termasuk wilayah sulit air.

Namun itu dulu. Kini ia, bersama warga Desa Sumberagung lainnya, mendapatkan bantuan instalasi pompa air bertenaga sinar matahari atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan adanya teknologi itu, pengangkatan air baku dari sumbernya ke rumah-rumah warga menjadi lebih mudah. Tak hanya itu, biaya yang dikeluarkan jadi lebih murah.

“Terima kasih Pemprov Jateng, Pak Gubernur Ganjar Pranowo dan Pak Bupati. Daerah kurang air ini sekarang dapat bantuan air bersih,” kata Sugimin, dikutip dari Jatengprov.go.id pada Rabu (1/2). Berikut selengkapnya:

2 dari 3 halaman

Daerah Krisis Air

pembangkit listrik tenaga surya di wonogiri

©jatengprov.go.id

Sugimin mengatakan, wilayahnya memang selalu mengalami krisis air. Untuk memperoleh air, warga harus mengambilnya terlebih dahulu darin Luweng (saluran bawah tanah) Paseban menggunakan pompa dragon. Pengoperasiannya membutuhkan daya listrik.

Hal senada juga diungkapkan Haryono. Ia mengatakan biasanya warga menggunakan bambu atau jeriken untuk mengambil air. Untuk menuju ke Luweng Paseban, warga harus berjalan kaki sekitar satu kilometer.

“Ada bantuan instalasi air dari Pemprov Jateng menggunakan tenaga surya. Terima kasih sudah dibantu,” kata Haryono.

3 dari 3 halaman

Lebih Hemat

pembangkit listrik tenaga surya di wonogiri
©jatengprov.go.id

Kepala Cabang ESDM Gunung Sewu Lawu, Rival Gautama, mengatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan kepada warga Desa Sumberagung dalam rangka mendukung efisiensi energi.

Pembangunannya dimulai pada Juli 2022 dan selesai pada November 2022. Pada awalnya, warga desa yang terdiri dari 40 KK itu harus mengeluarkan Rp1,5 juta per bulan untuk pengoperasian pompa listrik tersebut. Kini dengan adanya pembangkit tenaga surya ini, sebanyak 300 KK bisa memanfaatkan air dari Luweng Paseban. Biaya operasionalnya pun hanya Rp900 ribu per bulan.

“Jadi memang dengan biaya lebih hemat, ternyata pelayanannya lebih luas. Bantuan daerah di sini sementara ini urgensi air baru pompa air tenaga surya di satu titik,” kata Rival, dikutip dari Jatengprov.go.id.

[shr]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini