Gedung Peninggalan Belanda di Kota Lama Semarang Ini Miliki Lift Tertua di Indonesia, Begini Sejarahnya
Gedung di Semarang ini salah satu gedung yang usianya cukup tua. Di sana terdapat sebuah lift kuno yang pertama di Indonesia

Gedung Asuransi Jiwasraya yang berada di kawasan Kota Tua Semarang merupakan salah satu gedung yang usianya cukup tua. Dulunya gedung itu dimiliki oleh perusahaan asuransi asal Belanda yaitu N.V. Levensverzekering – Mij “NILLMIJ van 1859”. Perusahaan itu berdiri pada 31 Desember 1859.
Memasuki era kemerdekaan, tepatnya pada 17 Desember 1960, nama perusahaan itu berubah menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera. Pada periode selanjutnya, perusahaan itu mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan dan pergantian nama, hingga pada akhirnya pada 8 Desember 1972, perusahaan itu berganti nama menjadi PT Asuransi Jiwasraya Persero. Gedung tua itupun dikelola oleh PT Jiwasraya hingga kini.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Berdirinya Gedung

Dikutip dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, gedung tua itu dibangun pada tahun 1916 hingga tahun 1919. Gedung itu dibangun dengan mengusung gaya tropical art dan menerapkan konstruksi beton bertulang pertama di Hindia Belanda.
Pada akhirnya gedung itu diresmikan pada 11 April 1919. Bangunan itu memiliki tiga lantai dengan sebuah kubah kecil di bagian siku atas. Pada area tangganya, terdapat hiasan kaca patri dengan dekorasi logam karya pengrajin lokal.
Selain itu, gedung tersebut juga menjadi gedung pertama di Hindia Belanda yang memiliki lift sebagai akses antar lantai.
Sudah Tidak Digunakan

Pada tahun 2016, tim Liputan6 sempat datang untuk melihat lift tertua di Indonesia itu. Kabag Operasional Jiwasraya Kanwil Semarang saat itu, Pranoto, membenarkan adanya lift yang dimaksud. Alat pengangkut itu berada di lantai dua dekat ruang pertemuan.
Saat itu, kondisi lift masih utuh dengan debu di sudut-sudutnya. Pintu lift buatan perusahaan Otis Elevator Company tersebut masih bisa dibuka tutup secara manual. Meski tampak masih baik, namun lift itu sudah tidak difungsikan lagi.
“Lihat di bagian atas, ada data-data terkait lif tersebut,” kata Pranoto kepada Liputan6.com
Ada Penanda di Gedung

Berdasarkan data yang tertera, lift tersebut mampu mengangkut 700 lbs atau sekitar 317 kg. Pintu lift kuno itu seperti teralis, sehingga penggunanya bisa melihat proses saat lift itu naik maupun turun. Pada bagian kanan dalam lift terdapat tuas yang berfungsi sebagai pengontrol naik atau turun. Untuk lift modern, tuas tersebut sudah menjadi tombol.
Dikutip dari Liputan6.com, sayangnya tidak ada dokumen atau catatan apapun yang menjelaskan kalau lift tersebut merupakan lift pertama di Indonesia. Penandanya hanya semacam prasasti yang ditempel di gedung lantai I.