Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta Unik Tradisi Sewu Kupat di Kudus, Bentuk Penghormatan pada Sunan Muria

Fakta Unik Tradisi Sewu Kupat di Kudus, Bentuk Penghormatan pada Sunan Muria Sewu Kupat. ©Kuduskab.go.id

Merdeka.com - Sepekan setelah hari raya lebaran, suasana Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus, mendadak ramai. Pada saat itu, para warga tengah bersiap menyambut sebuah festival besar. Festival itu bernama “Sewu Kupat”.

Dilansir dari Kuduskab.go.id, perayaan Sewu Kupat merupakan agenda wajib bagi masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Muria itu. Tradisi ini bermula pada tahun 2008. Saat itu Bupati Kudus Musthofa Wardoyo yang baru saja terpilih melihat sejarah peninggalan Sunan Muria belum terkelola dengan baik.

Karena itulah ia kemudian menggandeng masyarakat di sekitar makam Sunan Muria untuk mengadakan perayaan tahunan itu. Lalu bagaimana tradisi Sewu Kupat dijalankan? Berikut selengkapnya:

Arak-arak Ketupat

sewu kupat

©Kuduskab.go.id

Tradisi Sewu Kupat sejatinya merupakan tradisi arak-arakan ketupat dari Makam Sunan Muria di Desa Colo menuju Taman Ria Colo. Sebelum diarak, gunungan ketupat itu terlebih dahulu didoakan oleh sesepuh dan ulama di makam Sunan Muria.

Setelah itu gunungan dibawa turun ke bawah bersama gunungan lain yang telah disiapkan dan diarak menuju panggung utama di Taman Ria Colo. Sebelum arak-arakan, biasanya ribuan warga sudah memadati Kompleks Taman Ria Colo sedari pagi. Mereka berharap bisa ikut mendapatkan berkah dari isi gunungan yang akan disebarkan.

Jadi Rebutan Warga

sewu kupat

©Kuduskab.go.id

Setelah sampai di Taman Ria, gunungan kupat langsung jadi rebutan warga. Tak hanya satu, terdapat belasan gunungan yang berisi ketupat pada perayaan itu.

Dalam sambutannya pada tahun 2018, Bupati Kudus saat itu, H. Musthofa mengatakan bahwa tradisi yang sudah sepuluh tahun ada di Colo itu merupakan wujud rasa syukur atas limpahan rahmat dari Allah SWT.

“Kekayaan alam dan budaya tentu butuh kesadaran semua pihak untuk mengembangkannya,” kata Musthofa dikutip dari Jatengprov.go.id.

Dalam kesempatan itu pula Musthofa memberi penghargaan kepada para penggagas Sewu Kupat. Penghargaan itu diberikan karena di tangan merekalah tradisi itu lahir.

Ditiadakan karena Corona

sewu kupat

©jatengprov.go.id

Selain arak-arakan ketupat, biasanya perayaan Sewu Kupat juga diisi dengan kesenian seperti tari-tarian, marching band, dan lain sebagainya. Untuk bisa mengikuti acara ini, para wisatawan tidak dipungut biaya alias gratis.

Namun mulai tahun 2020, tradisi Sewu Kupat ditiadakan. Peniadaan itu dilakukan untuk mencegah penularan Virus Corona.

Peniadaan tradisi Sewu Kupat sangat merugikan sektor pariwisata di Kabupaten Kudus. Padahal rata-rata tradisi itu mampu menyedot 10 ribu wisatawan setiap tahunnya.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah

Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah

Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Festival Arakan Sahur di Jambi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan

Fakta Menarik Festival Arakan Sahur di Jambi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan

Sebuah acara yang diselenggarakan setiap bulan suci Ramadan di Jambi ini perpaduan antara tradisi dan budaya yang menjadi simbol keharmonisan antar sesama.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya