Merdeka.com - Dalam industri bisnis, perencanaan produksi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, sebuah perusahaan harus mengalokasikan dana modal agar cukup untuk melakukan proses produksi. Mulai dari membeli bahan baku produksi, menyediakan upah untuk tenaga kerja, hingga biaya lainnya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Setelah produk jadi dan dijual atau dipasarkan, perusahaan juga perlu mengevaluasi keuntungan atau kerugian yang didapat dari hasil penjualan tersebut. Salah satu caranya dengan cara menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan. HPP adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa yang telah dijual dalam satu periode.
Dalam menghitung HPP satu periode, terdapat beberapa komponen pembentuk yang perlu diperhatikan. Komponen pembentuk ini terdiri dari pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir. Beberapa angka yang didapat dari ketiga komponen tersebut akan dijumlah dan dikurang hingga menghasilkan angka HPP.
Bagi Anda yang bekerja di bidang bisnis, cara menghitung HPP ini perlu dipahami dengan baik. Bukan hanya untuk mengetahui laba dan rugi, terdapat beberapa manfaat penting lain yang bisa didapatkan dari perhitungan HPP. Berikut kami merangkum komponen pembentuk, tujuan, hingga cara menghitung HPP dengan mudah, perlu Anda simak.
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung HPP dengan mudah, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan HPP. HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, yaitu total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi barang atau jasa yang telah dijual dalam satu periode. Ini termasuk biaya bahan baku, upah untuk tenaga kerja, hingga biaya lain yang dibutuhkan selama proses produksi.
Dalam hal ini, perhitungan HPP mempunyai beberapa tujuan khusus. Secara umum, tujuan utama dari perhitungan HPP adalah untuk menentukan harga jual dengan memperkirakan besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang ingin dijual. Selain itu, tujuan perhitungan HPP juga untuk mengetahui laba atau rugi yang didapatkan dari hasil penjualan, serta membantu manajemen dalam mengendalikan biaya.
Biasanya, tugas cara menghitung HPP ini dikerjakan oleh Manajer puncak atau Top Level Manajemen. Selain itu, investor juga bisa turut menghitung HPP untuk mengetahui margin kotor bisnis dan menganalisa persentase pendapatan yang tersisa untuk biaya operasional.
Advertisement
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Club4traveler
Sebelum mengetahui cara menghitung HPP, Anda perlu memahami beberapa komponen pembentuk HPP terlebih dahulu. Seperti disebutkan sebelumnya, HPP didapatkan dari perhitungan pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir. Berikut penjelasan lebih lengkap beberapa komponen pembentuk HPP yang perlu diperhatikan:
Pembelian bersih adalah semua pembelian barang atau jasa, baik tunai maupun kredit yang dilakukan oleh perusahaan. Pembelian bersih didapatkan dari pembelian ditambah biaya angkut pembelian, dikurangi potongan pembelian, dikurangi retur pembelian.
(HPP = pembelian + biaya angkut pembelian – potongan pembelian – retur pembelian)
Persediaan awal adalah persediaan barang yang ada di awal periode, baik periode bulan atau tahun. Untuk mengetahui saldo persediaan awal, bisa didapat dengan melihat neraca saldo periode berjalan.
Persediaan akhir adalah persediaan barang yang tersisa di akhir periode, baik periode bulan maupun tahun. Biasanya saldo persediaan akhir didapatkan dari perhitungan stock opname.
©©2014 Merdeka.com
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan komponen pembentuk, terakhir akan dijelaskan mengenai cara menghitung HPP dengan mudah. Seperti disebutkan sebelumnya, HPP didapatkan dari menjumlahkan pembelian bersih dengan persediaan awal, kemudian dikurangi dengan persediaan akhir. Berikut rumusnya:
(HPP = pembelian + persediaan awal – persediaan akhir)
Dengan begitu, Anda perlu mengetahui saldo pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir terlebih dahulu. Jika angka dari ketiga komponen tersebut sudah didapatkan, Anda bisa segera menjumlah dan mengurangi sesuai dengan rumus HPP yang berlaku. Agar dapat memahami lebih jelas, Anda bisa menyimak beberapa contoh soal berikut.
Sebuah toko kue membuat laporan akhir tahun dengan saldo jumlah persediaan sebagai berikut:
Dari laporan tersebut, Harga Pokok Penjualan yang didapatkan oleh perusahaan adalah:
HPP = Rp550.000.000 + Rp300.000.000 - Rp100.000.000 = Rp750.000.000.
Dari angka tersebut, dapat dipahami bahwa toko kue tersebut telah menjual barang dagangan sebesar Rp750.000.000 selama tahun 2021. Perhitungan ini perlu dilakukan setiap akhir tahun untuk membantu mengetahui besaran untung atau rugi yang didapatkan dari penjualan. Bukan hanya itu, cara menghitung HPP ini juga membantu pengusaha dalam mengatur dan mengendalikan biaya bisnis dengan tepat dan terukur.
Advertisement
Peristiwa 23 Mei: Peringati Hari Kura-Kura dan Penyu Sedunia, Ini Sejarahnya
Sekitar 2 Jam yang laluResep Kaloci Khas Pontianak, Sajian Kue Tradisional Kenyal dan Lembut
Sekitar 14 Jam yang laluDusun Sanden di Bantul Jadi Sentra Kue Lemper, Populer Jadi Media Dakwah sejak Dulu
Sekitar 18 Jam yang laluTempat Wisata Magelang Populer, Sajikan Panorama Alam Indah nan Asri
Sekitar 18 Jam yang laluPlot Twist adalah Pemutarbalikan Alur dalam Cerita, Ketahui Fungsi dan Jenisnya
Sekitar 20 Jam yang laluCara Menjadi Kaya Mudah dan Efektif, Atur Rencana Finansial dengan Baik
Sekitar 21 Jam yang laluDiadakan Rutin, Ini Potret Pentas Musik Kraton Jogja di Hari Kebangkitan Nasional
Sekitar 1 Hari yang laluBawa 30 Pemain, Begini Persiapan Persis Jelang Laga Persahabatan Lawan Persebaya
Sekitar 1 Hari yang laluKejari Purwokerto Ungkap Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Kerugian Capai Rp6 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluTak Melulu Soal Uang, Begini Penerapan Budaya Antikorupsi pada Sekolah di Jateng
Sekitar 1 Hari yang laluTerpilih jadi Rektor Baru UGM, Ini Profil Ova Emilia
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Cara Bikin Bubur Sumsum Gula Merah, Enak dan Mudah Dibuat
Sekitar 2 Hari yang laluTak Hanya di Banyuwangi, Intip 4 Potret Desa Penari di Jawa Tengah
Sekitar 2 Hari yang laluUnik Banget, Kampus di Malang Ini Ada Wahana Flying Fox Gratis untuk Mahasiswa
Sekitar 2 Hari yang laluLarangan Sudah Dicabut, Pengusaha Akui Masih Sulit Ekspor CPO dan Minyak Goreng
Sekitar 16 Jam yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Tinjau Harga Minyak Goreng dan Bagikan BLT di Pasar Muntilan
Sekitar 1 Hari yang laluPresiden Jokowi Cek Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 1 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 1 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 1 Hari yang laluCak Imin Nilai Krisis Rusia-Ukraina Jadi Ancaman Serius Ekonomi Indonesia
Sekitar 11 Menit yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 2 Hari yang laluPermintaan Ambulans untuk Ukraina Meningkat di Tengah Invasi Rusia
Sekitar 2 Hari yang laluPengamat Militer Rusia Punya Pandangan Mengejutkan tentang Perang di Ukraina
Sekitar 3 Hari yang laluMenteri PPPA Harap Acara Daerah jadi Ajang Memajukan UMKM Perempuan Terdampak Covid
Sekitar 9 Jam yang laluEpidemiolog Pandu Riono Dorong Pemerintah Menyudahi PPKM
Sekitar 9 Jam yang laluSiang Kerja, Warga Bangka Selatan Babel Minta Petugas Gelar Vaksinasi Malam Hari
Sekitar 10 Jam yang laluPeningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sekitar 2 Hari yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 3 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami