Bekas Terowongan Kereta Api di Banyumas Ini Ternyata Dibangun di Bawah Kompleks Pemakaman, Begini Penampakannya
Kondisi mulut terowongan itu begitu terbengkalai dan suasananya sangat horror
bangunan terbengkalaiKondisi mulut terowongan itu begitu terbengkalai dan suasananya sangat horror
Foto: YouTube Jelajah Indonesia
Bekas Terowongan Kereta Api di Banyumas Ini Ternyata Dibangun di Bawah Kompleks Pemakaman, Begini Penampakannya
Terowongan Notog merupakan terowongan di Banyumas yang dibangun untuk menghubungkan jalur kereta api dari Cirebon, Purwokerto, hingga Kroya. Terowongan itu dibuka pada tahun 1915.
Kini terowongan itu sudah tak digunakan lagi karena sudah dibangun Terowongan Notog Baru yang beroperasi mulai tahun 2019 lalu.
-
Bagaimana jalur kereta api di Padang Panjang di bangun? Mereka meminta insinyur dari Inggris untuk merancang jalur kereta dengan geografis di Minangkabau yang cenderung banyak bukit dan lembah.
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.
-
Kapan Jembatan Kereta Api Rancagoong dibangun? Mengutip kanal Youtube sejarah dan bangunan lawas di Bandung, Jejak Siborik, jembatan kereta api Rancagoong dahulu merupakan jalur perlintasan kereta api yang dibangun pada 1923.
-
Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Kenapa di rel kereta api ditaruh batu? Soalnya kalau ditaruh duit nanti pada diambil.
Ada satu fakta menarik tentang Terowongan Notog Lama yang kini sudah tak digunakan lagi. Ternyata terowongan ini dibangun di bawah sebuah kompleks pemakaman. Lalu seperti apa penampakannya?
Beberapa waktu lalu, tim kanal YouTube Jelajah Indonesia melakukan penelusuran terowongan pada sebuah video yang diunggah pada 17 September 2023.
Walaupun di depannya terdapat pintu pagar, namun bekas terowongan itu masih bisa dimasuki siapapun yang ingin masuk. Semakin masuk ke dalam, kondisinya semakin gelap.
Di dinding-dinding terowongan terdapat coretan ulah tangan tak bertanggung jawab. Di dalam terowongan itu terdapat lubang-lubang menjorok yang biasanya digunakan petugas untuk berlindung bila ada kereta api yang lewat.
- Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
- Melihat Jembatan Gantung Tua Tersembunyi Berusia 1 Abad Lebih di Kendal, Bekas Rel Kereta
- Kereta Api Pasundan Dilempari Orang Tak Dikenal di Surabaya, Sejumlah Penumpang Terluka
- Tragis, Satu Keluarga di Bekasi Tewas Berpelukan dalam Kamar Mandi saat Kebakaran Gudang Perabotan
- Aksi Boikot Makin Gencar, Perusahaan Asing Terafiliasi Konflik Israel Terdampak Signifikan
- Ratusan UMKM Binaan Anak Muda Aceh Meriahkan Bhayangkara Fest 2024
Kondisi di dalam terowongan begitu terasa menyeramkan. Apalagi semakin ke dalam ke dalam kondisinya semakin gelap.
Oleh karena itu tim kanal YouTube Jelajah Indonesia tidak berani melakukan penelusuran dari ujung utara sampai ke ujung selatan walau panjang terowongan itu hanya 280 meter.
Karena tak berani menelusuri terowongan, kanal YouTube Jelajah Indonesia menuju ujung terowongan lainnya melalui jalan kampung yang melintas di atas terowongan.
Dalam perjalanan melalui jalan kampung itu, Jelajah Indonesia melewati tangga mendaki menuju kompleks pemakaman.
Sampai di atas, tampak kompleks pemakaman yang cukup luas. Dari sana, bisa terlihat bekas jalur kereta api yang melintas di bawah.
Di sebelah makam, terdapat jalan tangga menurun yang menuju mulut Terowongan Notog Lama di ujung selatan. Besi-besi rel di terowongan ujung selatan sudah tidak terlihat lagi.
Berbeda dengan di sisi utara, di sisi selatan ini mulut terowongan belum diberi pintu pagar. Suasana mulut terowongan bagian selatan ini cukup terbengkalai karena lokasinya yang memang lebih jauh dari perkampungan warga.