Detik-Detik Pasukan Belanda Kuasai Kota Solo saat Agresi Militer II, Mencekam
Merdeka.com - Pada tanggal 20-21 Desember 1948, suasana Kota Solo begitu mencekam. Pada saat itu, pasukan Belanda mengepung wilayah kota dari berbagai penjuru.
Dalam beberapa foto yang diunggah kanal YouTube Album Sejarah Indonesia, tampak pasukan itu memasuki wilayah kota secara berbondong-bondong. Fotografer Belanda, T. Schilling ikut bersama rombongan itu. Dia berhasil mengabadikan momen proses pasukan Belanda pada akhirnya berhasil menduduki Kota Solo.
Walau begitu, ada satu wilayah yang tidak berhasil mereka duduki. Wilayah itu adalah Keraton Surakarta.
Memasuki Kota Solo
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Pasukan Belanda masuk ke wilayah Kota Solo dengan perlindungan dari kendaraan tempur Brencarrier. Mereka segera membangun pos-pos pertahanan di setiap sudut kota.
Di salah satu pos, seorang perwira tampak sedang mengatur strategi di sebuah pos pertahanan sementara. Pos pertahanan itu tampak apa adanya berupa empat pilar tongkat bambu yang atapnya berupa tumpukan jerami.
Dalam foto lain, terlihat beberapa prajurit sedang bersiaga dengan senjata Lee Enfield-nya. Mereka saling melindungi diri dari tembakan sniper pejuang. Mereka saling berjalan berjongkok. Sementara itu fotografer T. Schilling hanya bisa mengambil gambar dari kejauhan.
Salah seorang dari mereka tengah meminta bantuan melalui operator video. Yang jelas akibat perang itu, beberapa bangunan hancur. Tampak Pasar Gede Solo pun hancur berkeping-keping akibat perang itu.
Saat itu, Solo seperti kota mati. Bangunan yang berada di sekitar pun juga hancur. Beberapa tampak terbakar, salah satunya stasiun kereta api.
Menahan Pejuang RI
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam foto lain, tampak beberapa prajurit Belanda menahan tujuh orang pejuang Republik Indonesia. Prajurit Belanda itu menodong senapan ke arah pejuang. Para pejuang meletakkan kedua tangan di atas kepala tanda menyerah.
Tak ketinggalan juga, para prajurit Belanda itu tampak menyita satu senjata dari para pejuang RI. Senjata yang disita adalah Tekidanto, atau mortir peninggalan Jepang. Tidak diketahui nasib mereka selanjutnya.
Belanda Tidak Bisa Masuk Keraton
©2020 Merdeka.com
Saat pasukan Belanda berhasil memasuki Kota Solo, hanya tempat yang tidak berhasil mereka duduki. Tempat itu adalah Keraton Surakarta Hadiningrat. Mereka tertahan di luar, dan hanya mengamati keraton dari luar gerbang saja.
Oleh karena itu, aktivitas mereka hanyalah bersantai di luar keraton. Salah seorang prajurit bahkan tampak santai berkomunikasi dengan markas besarnya untuk pelaporan situasi.
Di antara prajurit yang berjaga di depan keraton, ada salah seorang di antaranya yang berwajah menyeramkan. Di helm perang yang ia kenakan, tertera tulisan “dick”. Sementara itu prajurit lain hanya bisa menahan diri sambil berjaga. Mereka tampak santai sambil menunggu perintah selanjutnya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda
Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan
Baca SelengkapnyaMenilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda
Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca SelengkapnyaMengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaPotret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik
Baca Selengkapnya